Semua adalah bagian dari realitas politik, ya dikatakan tidak, tidak dikatakan ya, dulu begini sekarang begitu. Si A berkata A, si B berkata B, dst, blunder. Herannya saya, kok kenapa juga Bung Suhaimi ini ikutan mem blow up AMien Rais. Demi tegaknya keadilan, sudah saat nya pers juga mem blow up kemana dan siapa saja dana non bujeter itu mengalir, sehingga terang dan jelas apa dan siapa. Karena milis ini bukan terdiri dari orang lugu dan bebal, maaf, jadi tak elok lah membentuk opini yg seakan mengupas fakta dan realita. salam berantas korupsi-tegakkan demokrasi salam menghimbau untuk tidak memilih kembali SBY atau Megawati ibud
Suhaimi <[EMAIL PROTECTED]> wrote: Yth muhruslee, Yang saya persoalkan dari Yang Mulia Prof Dr H Amien Rais adalah pada saat ybs menerima kucuran dana dari itu dari RD, saya hakkul yakiin dia tau pasti itu adalah dana nonbudgeter (bukan uang pribadi RD). Persoalannya bagi saya adalah kalo emang do'i berakhlak mulia, kenapa do'i terima ? dan lebih lucunya lagi dari wawancara reporter SCTV dengan RD yang saya tonton tadi pagi Kamis 17/05/2007, RD bilang kucuran dana ke Yang Mulia Prof Dr H Amien Rais itu bukan inisiatip RD, tetapi RD hanya merospon proposal yang diajukan oleh Yang Mulia Prof Dr H Amien Rais. Dari kronologis itu, menurut saya dimanakah letak alias alasan kesatrianya ? Ini kisah/cerita lain dari Yang Mulia Prof Dr H Amien Rais, yang cerita/kisah ini pun saya saksikan melalui layar TV menjelang Pemilu 1999. Saat itu Yang Mulia Prof Dr H Amien Rais menghujat salah seorang anggota keluarga Cendana (Mbak.Tutut) yang beliau tuduhkan mencoba menawarkan dana kampanye untuk beliau. dan dengan bangganya menolak mentah-mentah tawaran tersebut. Atas hal itu SCTV mencari klarifikasi ke Keluarga Cendana, dan muncullah Jubir Keluarga Cendana saat itu yaitu Bp.Probosutejo. Menurut Probosutejo, Amien Rais itu adalah orang yang tidak tahu diri dan licik. Dulu kata Probo saat dia akan mencalonkan diri menjadi Ketum PP Muhammadiyah dalam muktamar di Sumut, ybs sowan untuk minta restu ke Pak.Harto di Cendana. saat pamitan, Pak.Harto memberikan uang sebesar Rp 350 Juta pada ybs. Beberapa hari kemudian Yang Mulia Prof Dr H Amien Rais sowan pula ke Bp.Probosutejo sekaligus mohon sumbangan, dan oleh karena itu Bp.Probosutejo memberikan pula kepada ybs dana sebesar Rp 350 Juta maning bo' Kesimpulannya bagi saya, hingga kini belon adalah diantara para elit negeri ini yang bener-bener tulus dan ikhlas serta dengan cara yang halalan toiyiba dalam proses menuju pucuk-pucuk kekuasaan negeri ini. Salam, Suhaimi