Salam,
Mengenai RADAR bagi kedua negara sebenarnya OMONG KOSONG. Bagi 
Australia untuk mengetahui secara dini kalau mereka akan diserang  
TNI, suatu hal yang sedari dulu mereka takutkan karena jumlahnya 
banyak dibandingkan dengan penduduk apalagi militer mereka.Yang 
mereka takutkan sebenarnya bukan TNI an sich (yang sebenarnya 
ompong) dan belum pernah menang perang(jika berhadapan dengan musuh 
luar negeri) tetapi jika di TUNGGANGI oleh kekuatan asing misalnya 
RRT.Indonesia sendiri tidak akan mampu membiaya TNI untuk menyerang, 
belum mendarat mungkin mereka sudah mati kelaparan(ejekan extrim).
Tetapi karena Australia PUNYA UANG, adalah kewajiban mereka dengan 
alasan melindungi negara dan rakyat dsb untuk mempunyai instalasi 
radar itu.
Bagi INdonesia juga tidak perlu KHAWATIR karena(Aust.) sekarang juga 
tahu, bisa mendarat dsb di Indonesia atau negara lain tetapi tidak 
mungkin dapat MENGALAHKAN. Sudah terbukti di Vietnam , Irak dsb.Dan 
karena RI negara miskin, adalah buang2 uang untuk juga punya radar 
seperti ini.
Wasalam,
Wal Suparmo


-- In Forum-Pembaca-Kompas@yahoogroups.com, chairil sanie djailany 
<[EMAIL PROTECTED]> wrote:
>
> Tidak ada yang perlu ditakutkan dengan kemampuan ausi 
itu.........lebih baik kita konsentrasi untuk perbaikan ekonomi dan 
pendidikan bagi kesejahteraan rakyat dan focus kepada bahaya yang 
lebih dahsyat yaitu global warming yang akan mampu mengakibat 
pencairan es kutub dan berakibat luas daratan indonesia akan 
berkurang secara significant. jadi suruh saja para koruptor bikin 
program pengentasan kemiskinan dan pendidikan bagi rakyat (hitung2 
upaya nebus dosa), daripada uangnya dibelikan peralatan militer dan 
intelejen pertahanan negara dari serangan militer si ausi.
>    
>   salam,
>   csd
> 
> 

Kirim email ke