Hahaha... jugalah. Lee itu gambaran siapa kira-kira ya? Pedagang tua, yang mengalami "pasca-POST-POWER SYNDROME". Jadi, "kakeknya" post-power syndrome. Dengan komentarnya itu, Lee memposisikan diri a la mbah dukun yang bicara sesuai penerawangan subyektif. Benar tidaknya, tinggal tergantung orang yang disanjung ataupun 'dipancung' Lee. Soal Mega saja, itu stereotif yang tidak perlu lagi: wong, nyawa manusia yang sepatutnya dibela, Mega tega, koq, konsep Pancasila.
Lee Kwan U, you are not mr Bruce Lee. Lee K U, you are growing to be childish in the end of aging, Mr Bruce Lee passed away in the highest culminate as an entertainer. Hayaa... Mr Lee Bur, ehh... Lee KU. regard, bb rahawarin --- Ignas Iryanto <[EMAIL PROTECTED]> wrote: > He he he. Lee Kuan Siansu dari Pulau Es pasti tahu > kapan menggunakan tenaga inti api, kapan menggunakan > tenaga inti es dan kapan menggunakannya secara > serempak...he he he..... > > tahun 1965 dia memerintahkan menggantung tiga KKO > kita, mencaci maki Soekarno...selama orde Baru > memuja muji Soeharto....... > > Kini berhadapan dengan generasi muda seperti para > boss kita, yaa jauhlah ginkang, lwekang maupun > gwakangnya...he he he he, > > Sorry teman teman, jadi iseng setelah Bung Andi > pakai kata locianpwe. > > Salam, Irry.