Martinus Lagu: Menjadi Petani Organik Lebih Untung daripada Jadi 
Tukang
 
Sebelum jadi petani organik, Om Tinus adalah tukang bangunan. Sebagai 
tukang bangunan, pekerjaannya jauh lebih berat dari petani. Selain 
itu ia juga sering meninggalkan keluarganya kalau lagi dapat 
pekerjaan yang jauh dari desanya. Meski pekerjaannya berat, 
penghasilannya sebagai tukang boleh dibilang rendah. Dalam waktu 1-2 
bulan, ia hanya mendapatkan penghasilan tak lebih dari Rp 1-2 juta. 

Setelah mengenal pertanian organik, ia melihat ada peluang yang bisa 
diraih. Ia tinggalkan pekerjaannya sebagai tukang dan beralih menjadi 
petani organik dengan usaha utamanya memproduksi pupuk organik. 
Setiap hari ia bisa memproduksi rata-rata 1,5 ton pupuk organik, 
dengan harga jual Rp 1.000; per kg. Bisa dihitung berapa rupiah yang 
bisa ia terima setiap harinya. Padahal dia tidak mengeluarkan uang 
sedikitpun untuk membuat pupuk organik karena ia menggunakan kotoran 
hewan sendiri yang dikandangkan dan bahan-bahan lain yang ada di 
sekitarnya. 


Baca tulisan lengkapnya di blog kami :
http://ecosocrights.blogspot.com/

salam
yanti


Kirim email ke