--- In Forum-Pembaca-Kompas@yahoogroups.com, Haniwar Syarif
<[EMAIL PROTECTED]> wrote:
>
> saya juga mau cari alternatip terbaik.. tapi kalao antara sby jk
jrelas sy 
> pilih mega.
> 
> 
> Saya malas  mendebat lebgih jauh... masakan yusril dan hamid diduga
lalu 
> cuma dilepas...
> 
> ini namanya ya tebang pilih... se,uanya ya mestinya diadili..
> 
> 
> Mas Putra ... apa bolh orang yg sudah dduga lalu dibiarkan aj ??
> 
> Sebenarnya yg menyakiti hati saya adaklah ornagygt bilang Mega gagal
krn 
> itu sy pilih sby.. lain lahi kalo... Mega telah membuat cukup banyak 
> kemajuan.. .. kemisikinan berkurang beras swsa sembada  nilai saham
naik.. 
> dollar stabil.. proyek yg trehenti jaman Sukarto kini dimualai lagi dst 
> nya... tapi siapa tahu ... SBY bisa lebih baik...
> 
> yg bgt sy nggak protes.. jangan krn Mega nggak mau menyombonglan
diri dia 
> dianggap gagal...
> 
> 
> Mega .. banyak janji..? ah o,ong aja nggak...
> 
> Dia bilang.. sy mau omong apa..anti saja kalau sdh ad ahasil .. lalu
bicara...
> 
> Saya nggak bilang SBY JK nggak ada pencapaian apapun... tp ternyata
nggak 
> ada sesuatu tanda pun dia lebih baik dari Mega.. kecuali gemar tebar 
> pesona.. nyanyi dan menangis..

:: Ah gimana gak berjanji Pak Haniwar, kita pahami saja realitas bahwa
disaat dan selalu di setiap kampanye, semua partai dan capres memang
berjanji (termasuk PDIP dengan Megawati, dan PD dengan SBY-JK) secara
eksplisit maupun tidak eksplisit. Dan di saat memerintah, memang tidak
berani lagi menjanji2 karena ternyata realitasnya berbeda ketika tidak
memerintah. SBY janji tidak menyusahkan rakyat, tapi realitasnya harga
BBM naik, jadi menyusahkan rakyatnya, ini juga melawan janji kan.
Waktu pemilu 2004, kita disuruh coblos moncong putih, untuk apa, lalu
mereka 'berjanji' supaya ini supaya itu. Yah wajar, namanya kampanye,
kalau tidak ada yg dijanjikan apa yg mau dipilih.

Sebelum memuncak kekuasaan pastilah semua berjanji macam2, kalau tidak
berjanji2 ya apa yg mau dipilih. Tapi kenyataannya setelah berkuasa
memang sulit lagi berjanji2 lagi karena selain sudah memegang
kekuasaan, kondisi saat berkuasa dengan sebelum berkuasa amatlah
berbeda. Saat memimpin ternyata tidak semudah atau semanis
mengeluarkan janji2 ketika sebelum memimpin. Ini wajar kok, karena
kita baru sekali mengadakan pilpres dan dua kali mengadakan pemilu
demokratis pasca orba. Jadi memang baru ada 4 orang yang berpengalaman
memimpin negeri ini, bahwa memang sulit dan tidak mudah (Habibie, Gus
Dur, Megawati, SBY).


> Yang sama baik ya adalah.. kedua duanya ingin Indonesia maju..
> 
> btw saya telah me;luncurkan beberapa nama.., ayo luncurkan lago.. kita 
> harus matang kan calon alternatip... kalonggak ya apa yg kita
takutkan akan 
> terjadi...dia lagi diua lagi... SBY lagi ?? enggak mau ah...malah
kau lbh 
> pilih JK...

:: Betul itu. Mega dan SBY memang ingin Indonesia maju, tapi dalam
pencapaian visi dan misinya, cara mereka tidak sama atau tidak selalu
selaras dengan harapan rakyat. Megawati, SBY, JK, kalau harapan saya
moga2 mereka pensiun saja setelah 2009. Tapi realitasnya Megawati
(kembali) dipilih sebagai capres. JK sudah mengambil ancang2. Semua
yang incumbent sudah pasti mengajukan kembali kecuali sudah memenuhi
ambang batas periode (10 tahun). Sorry ya Pak Haniwar, karena memang
kita beda pendapat, kalau diantara 3 orang itu saya masih tetap pilih
SBY. :D

Kalau calon alternatif, saya suka Sri Mulyani. Mau dibilang antek IMF
atau apa, yang jelas Sri Mulyani harusnya dibilang nasionalis, karena
yg dilakukan adalah untuk maslahat bangsa, dia sudah berniat
membersihkan dan merombak Departemen dia pimpin, dan itu telah
dilakukan secara nyata. Secara track record, depkeu adalah departemen
 paling basah dan termasuk paling korup, tapi sudah banyak perubahan
sekarang. Contoh nyata: ya memang ada perubahan besar pelayanan pada
kantor pajak, bea cukai, dan dinas2 lain dibawah otoritasnya. Walaupun
sebenarnya paling males berurusan dengan namanya pajak. 

Sri Mulyani adalah seorang profesional, belum pernah dengar saya,
profesional mudah menjadi presiden RI/capres RI. Kecuali kalau pemilu
2009 sudah bisa calon independen.
 
> 
> Salam
> 
> Haniwar

Kirim email ke