Saya sependapat dengan mas kukuh, kalau memang dahulu kala pondok indah merupakan area exclusive, perubahan yang terjadi adalah saat ini pondok indah merupakanjalur alternatif. Kalau saat ini dilihat daerah pondok indah adalah daerah yang membingungkan karena banyak jalan-jalan yang ditutup dengan portal sehingga membingungkan para pengendara. Saya rasa sudah saatnya para orang kaya ikut merasakan dampak dari kemacetan lalu lintas karena salah satu kontribusi kemacetan adalah banyak orang dalam satu keluarga memiliki mobil lebih dari satu. Bisa dibayangkan jika satu keluarga mampu memiliki 5 mobil, satu untuk tuan, satu untuk nyonya dan masing-masing anak mendapatkan satu ditambah satu mobil untuk pembantu belanja, berapa kontribusi kemacetan yang diciptakan oleh warga pondok indah sendiri. Wassallam
kukuh kumara <[EMAIL PROTECTED]> wrote: Yang dilupakan dan tidak dilakukan adalah pemberlakuan konsep rumah 1-3-6 akibatnya para pekerja tinggal di Selatannya, Baratnya, Timurnya sedikit yg diutaranya Jakarta.....mereka perlu sarana angkutan masal karena bisanya ya tinggal didaerah itu, apa ada rumah sederhana yg dibangun ditengah2 Menteng atau Pondok Indah???? Coba perhatikan pula di segitiga emas.....kantor2 mentereng, saat makan siang maka ada yg makan di Casablanca tetapi jauh lebih banyak yg makan di Kasa Belakang....sampai suatu saat kalau dianggap merusak pemandangan atau menganggu kenyamanan yg "punya duit" keperluan mereka ataupun sarananya bisa dihilangkan, atau "dibungkus".... Demikian pula jalanan untuk "busway", syukur2 juga segera menyusul "subway"....kalau uangnya ada....bisa saja subway akan melalui Pondok Indah...kalau ini yg terjadi apakah Warga Pondok Indah juga akan protes??? Di Jakarta Timur Busway relatif lancar, karena jalurnya tidak diserobot....tapi diWarung Buncit??? dan di tempat lain??? Tahulah... Salam Kukuh