[image: Comparison of two sea level reconstructions during the last 500 Myr.
The scale of change during the last glacial/interglacial transition is
indicated with a black bar. Note that over most of geologic history
long-term average sea level has been significantly higher than
today.]<http://en.wikipedia.org/wiki/Image:Phanerozoic_Sea_Level.png>Sebagai
seorang geologist, aku ini masih sulit menerima bahwa fenomena global
warming ini dapat "*dicegah*". Saya kok yakin bahwa global warming ini lebih
bersifat natural ketimbang "*man made*". Walaupun begitu bukan berarti bahwa
emisi karbon itu tidak berbahaya loo. Emisi karbon hanyalah bersifat
polutan, artinya emisi karbon dari cerobong, maupun dari knalpot dan
sebagainya, itu jelas "menganggu" dan mempengaruhi kenyamanan. Dalam skala
kecil misalnya kalau kita berada pada satu kota yang pengap dengan asap
kenalpot, maka kita akan merasakan udara semakin terasa panas. Tetapi panas
ini disebabkan oleh sifat-sifat asap yang menghambat penghantaran panas.

[image: More...]
Prose pemanasan dan pendinginan global terjadi sejak dulu.

[image: 
paleoclimate-1.jpg]<http://rovicky.wordpress.com/files/2007/12/paleoclimate-1.jpg>Yang
saya takutkan adalah kalau kita menganggap bahwa kalau manusia berhasil
mengurangi emisi sampai nol maka diharapkan pasti pemanasan global dapat
distop. Ini yang aku khawatirkan. Karena kalau ini yang ada didalam benak
manusia, maka secara naluriah manusia akan mati-matian memerangi pengurangan
emsisi gas buang karena dianggap sebagai "*musuh utama*" atau "penyebab
utama" dari fenomena *global warming*. Sehingga setiap usaha riil (fisik)
serta olah otak (berdikusi, konperensi, seminar dll), akan ditargetkan dalam
menghadapi global warming hanyalah ke arah pengurangan emisi ini saja.

Lah seandainya global warming itu merupakan kejadian alam biasa (hanya
sebuah siklus panjang), seperti yang terlihat disebelah kiri ini. Maka kita
(manusia) harus mempersiapkan segala sesuatu demi menghadapi pemanasan
global ini. Persiapan menghadapi pemanasan global ini mirip kalau akan
menghadapi musim tahunan saja. Tetapi kali ini kita menghadapi perubahan
iklim yang siklusnya mungkin ribuan tahun, jutaan tahun. *Global
warming-cooling* bukanlah siklus satu tahunan saja. Gambar fluktuasi muka
air laut diatas, merupakan salah satu manifestasi dari *global
warming-cooling *yang terekspressi pada naik-turunnya muka air laut.

Nah, yang lebih parah lagi kalau global warming-cooling yang menurutku belum
pasti akibat manusia ini dibisniskan. Misalnya dengan salah satunya jual
beli carbon emisi, seolah jual beli sesuatu yang tidak ada gunanya. Juga
adanya pinjaman utang Bank Dunia atau IMF utk mengatasi penggundulan hutan
dll, yang seharusnya tidak diperlukan. Semua ini bisa saja nantinya dianggap
sebagai jebakan dari negara adidaya dan super power, serta negara maju yang
selama ini memakai carbon seenaknya. Dan menjerat hutang ke negara miskin.

So ... kalau ada pemikiran STOP GLOBAL WARMING ... aku kok malah gedeg-gedeg
sendiri. Jangan-jangan kita ini masuk ke Problema Columbus, dimana ada yang
takut kecemplung pinggiran laut karena dikira laut itu seperti meja !
Ketakutan kita pada global warming semestinya bukanlah diantisipasi dengan
mengutamakan pencegahan pemanfaatan sumberdaya.
Polusi dan eksploitasi sumberdaya alam

Polusi memang sangat menganggu, tetapi polusi ini menganggukenyamanan lokal.
Polusi tidak hanya asap, polusi dapat juga polusi bahan-bahan radioaktif.
Juga polusi bahan beracun akibat aktifitas manusia. Ini tentusaja tetap
harus diperangi, namun bukan dalam semangat mengantisipasi global warming.

Demikian juga eksploitasi sumberdaya alam. Pemanfaatan hutan, pemanfaatan
air, pemanfaatan minyak bumi, pemanfaatan gas, tambang emas, batubara dan
lain-lain memang harus dikelola dengan benar. Tetapi sekali lagi bukan
dengan semangat untuk mencegah atau menyetop global warming. Pemanfaatan ini
dapat saja dikaitkan dengan global warming dalam artian, bagaimana kita
mengantisipasi kedatangannya. Bagaimana kita mengelola air dimasa bumi
semakin panas, bagaimana memanfaatkan listrik dengan baik untuk
mengatisipasi suhu yang tinggi. Juga seperti apa seharusnya memanfaatkan
hutan supaya tidak menganggu ketika terjadi kebakaran dsb.

*Mitigasi Global Warming.*

*Global warming b*ukan untuk dikurangi, dicegah, atau bahkan distop. Tetapi
*global warning* ini harus diantisipasi bagaimana menghadapinya. Lebih
tepatnya kita harus me-*mitigasi *global warning ini, mirip seperti
melakukan mitigasi untuk sebuah gempa. Kita tidak mungkin mencegahnya
walaupun kita meneliti dan menganalisanya, bahkan mencoba meramalkannya.

bacaan terkait :

   - *Inconvenient Truth - Aku berbeda reaksi dengan Al
Gore<http://rovicky.wordpress.com/2007/09/19/inconvenient-truth-aku-berbeda-reaksi-dengan-al-gore/>
   *
   - *Selamat datang di tahun-tahun waspada
!<http://rovicky.wordpress.com/2007/01/11/selamat-datang-di-tahun-tahun-waspada/>
   *



-- 
http://tempe.wordpress.com/
None one right solution !
No one can monopolize the truth !


[Non-text portions of this message have been removed]

Kirim email ke