Saya kira saudara Adhyaksa ini memang tidak punya kematangan emosi
yang cukup. Beberapa kali dia marah kepada wartawan yang
mewawancarainya. Dia enggak sadar ekspresi kemarahannya terekam dalam
kamera. Setelah itu dia maksa-maksa untuk menghapus rekamannya. Ada
yang takut dan terus mengapusnya. Banyak yang tidak juga dan kemudian
menayangkannya.

Dia sering lupa, saat dia marah, yang dimarahin bukan wartawan, tapi
juga pemirsa yang menontonnya, sehingga banyak yang yang sebal.

Suka atau tidak suka, Surya Paloh sangat pandai soal ini. Ia  sadar
kamera. Dia boss besar di medianya, tapi kalau ada anak MetroTV
menyodorkan mike, segala ekspresi dia kerahkan, karena dia sadar yang
dihadapinya bukan karyawannya sendiri, tapi jutaan pemirsa yang
menontonnya. Kayaknya Adyhyaksa harus belajar banyak soal ini...



Salam



Machsus Thamrin


--- In Forum-Pembaca-Kompas@yahoogroups.com, Martin Widjaja
<[EMAIL PROTECTED]> wrote:
>
> Saya setuju posting ini, memalukan punya menteri
> yg kayak yg satu ini.
> Dalam beberapa wawancaranya selalu menyalahkan
> orang lain kalau ada kegagalan, tapi kalau ada hasil
> baik , itulah jasanya.
> Kalau mau disorot soal konsep pembinaan sejak awal
> prestasi P Menteri yg hampir jihad ke Palestina itu
> beliau kayak nggak concern , sampai ketiduran segala...
> Jangan diharap akan ada konsep yg bagus gitu , nggak
> tahu kalau soal proyek2 yg akan bisa dikumpulin buat
> pemilu yad...
> Jangan salah , P menteri ini juga ditakuti oleh P SBY
> karena kawan sekampus di IPB dan dr parpol yg paling
> sering ngancam mau mundur....
> Makanya kalau bicara PD banget , nggak ada yg ditakutin...
> Dalam suatu acara alumni saya harus mengakui kehebatan
> beliau dalam berorasi dan sangat berwibawa....
> Kalau wawancara sama wartawan juga , saya perhatikan banyak
> wartawan yg terpaksa munduk2 di bentak2 , terakhir soal
> berita2 terpuruknya mendapat medali emas di SEA Games itu..
>
> Salam , martin - jkt

Reply via email to