http://kompas.com/ver1/Internasional/0712/27/203212.htm
=======================

RAWALPINDI, PAKISTAN, KAMIS- Pemimpin oposisi Pakistan Benazir Bhutto
diberitakan tewas menyusul luka yang dideritanya akibat serangan bom
bunuh diri di Rawalpindi, Pakistan, Kamis ((27/12).

Pembom bunuh diri meledakkan bom yang melekat di tubuhnya saat tengah
berlangsung kampanye partai pimpinan Bhutto. Namun hingga kini belum
dipastikan bagian dari bom yang menewaskan Bhutto. "Bisa jadi butiran
besi yang biasa tertanam dalam rompi bunuh diri yang mengenai beliau
dan menyebabkan kematian," ungkap juru bicara kementerian dalam negeri
Javed Cheema.

Sebelumnya diberitakan Bhutto terluka parah dan dilarikan ke rumah
sakit. Demikian penjelasan awal yang diterima dari pihak partai
oposisi yang dipimpin Bhutto.

Ancaman

Sebelumnya, Bhutto memang tidak mengkhawatirkan ancaman baru yang
diterimanya Selasa lalu. Mantan Perdana Menteri Pakistan itu, Rabu
(24/10), menyatakan akan tetap mengadakan rangkaian kampanye ke
berbagai daerah di Pakistan. Partai Rakyat Pakistan memutuskan akan
memakai strategi "menjemput bola", begitu dalihnya. 

Lima hari setelah ledakan bom di Karachi, Partai Rakyat Pakistan yang
dipimpin Bhutto sempat memutuskan akan menghindari kampanye atau rapat
akbar yang dapat menarik massa. Mereka khawatir akan kembali terjadi
ledakan bom bunuh diri. Namun, partai telah memutuskan lain.

"Sesuai keputusan dari partai, saya akan berkampanye dalam beberapa
hari mendatang. Mulai dari Karachi, Lahore, atau Larkana (daerah
kelahiran Bhutto) ke Islamabad. Kami memakai cara 'jemput bola' calon
pemilih ke provinsi lain," kata Bhutto.

Keputusan tetap berkampanye keliling Pakistan itu seakan tidak
memedulikan ancaman serangan terhadap Bhutto. Surat ancaman berbahasa
Urdu itu menyatakan akan membunuh Bhutto 'di mana pun dan kapan pun
ada kesempatan'. Surat yang ditandatangani pemimpin serangan ledakan
bom bunuh diri dan teman Al Qaeda dan Osama bin Laden.  Saat ini
ancama tersebut menjadi kenyataan dan Bhutto pun tewas. 
(REUTERS/AFP/AP/GLO)

Kirim email ke