----- Original Message ----- 
From: Ronal Baharuddin Hutagaol 
To: Forum-Pembaca-Kompas@yahoogroups.com 

Ronal: Saya perhatikan mobil juga banyak yang melakukan, tapi karena jumlah
motor lebih banyak dari mobil makanya lebih terlihat, coba kalau dibalik,
mobil yang lebih banyak dari motor pasti akan menjadi pusat perhatian.

(Kayanya ga mungkin bisa deh, mobil nyelip diantara truk trailer dengan space 
yang sempit. Kalo sampe ada itu orang ga tau kudu komentar apaan)


Ronal: Saya juga banyak melihat pengendara mobil banyak yang gak pakai sabuk
pelindung, kalaupun pakai sabuk pelindung terkadang Cuma nempel dan tidak
ada safety riding-nya bahkan kalau dipasang saat ada polisi juga


(Jika terjadi kecelakaan, maka yang terjadi hanya memar didada or jidat. Tapi 
kalo pengendara motor, akibatnya sangat fatal karena jika kepala diadu dengan 
trotoar or aspal jalanan.....wassalam deh)

Ronal: Itu karena Motor membedakan rem belakan dan depan, nah kalau mobil
roda depan dan belakan sama saat direm. Nah disinilah terkadang lihat
pengendara mobil yang sebenernya belom mahir tidak memanfaatkan penggunaan
rem tangan saat tanjakan, makanya sering terjadi kecelakaan tertabrak
kendaraan yang dibelakannya akibat mundur saat start awal di tanjakan


(maksud saya adalah, bila kita sudah memberikan tanda/sein untuk belok. 
pengendara motor bukannya memperlambat/rem laju motornya tapi malah menambah 
kecepatannya?????uuuugghhhh cuape dehhh....)


Ronal: Nah ada lagi yang sering saya perhatikan, udah tahu kendaraannya
melaju lebih lambat, masih saja ambil jalur kanan (Tanya Kenapa?), pernah
saya lihat dan ini udah sering kali, udah tahu jalannya sempit dan harus
bergantian eh masih saja tidak mau kalah, jadi bikin macet total (gimana nih
pengendara mobil)


(pengemudi mobil yang berjalan pelan disebelah kanan karena terbiasa mengemudi 
di negara-negara yang semua mobilnya stirnya dikiri.....Kalo motor pan maunya 
cepet dan kalo menyenggol mobil orang, dianya yang lebih galak!! amit2 dah)



Ronal: Ya, memang mobil sering melanggar lalu lintas. Saya pernah hampir
tertabrak di persimpangan lampu merah, udah tahu posisi si Mobil KIJANG itu
adalah Merah masih aja di kebut, untuk rem saya PAKEM. Adalagi di jalan TOL,
udah tau ada jalan yang disediakan untuk kendaraaan yang istirahat atau
mogok dan tidak boleh dilewati masih saja di ambil jalur tersebut (Tanya
kenapa?)


(pernah nonton acara "snap shot" di Metro TV? apa komentar para pengendara 
motor yang melanggar dans seenaknya? jawaban mereka hampir sama semua dan 
sangat simple yaitu "biar cepet!!!" hihihihihi.....no comment dah!!)

 ...

Ronal: Ya, sebenernya masih banyak lagi pelanggar2 mobil ini yang bisa saya
tunjukkan


(jangankan pelanggaran lalu lintas, wong pelanggaran ditempat lain juga banyak 
kok!! hihihihhi........silahken aja sebutin satu-satu biar rame!!)



Ronal: Jalan Kaki aja bisa disambar sama pengendara Mobil (tapi karena
jumlah motor lebih banyak, ya jadinya motor2 lagi yang disalahkan), masih
ingat kasus-kasus tertabraknya kendaraan oleh Kereta Api/Listrik/Diesel,
kayaknya banyakan kendaraan roda 4 atau lebih loh yang tertabrak. Jadi
sebenernya, selain kita yang hati-hati dan tetap waspada dengan sekitar kita
waktu mengendarakan kendaraan, kita juga harus bersabar.


(makanya Pak, kalo mo selamat, sebelum keluar rumah berdoa lah memohon 
perlindungan dari Yang Maha Kuasa. Insya Allah aman deh sampai ditempat tujuan)



Ronal: Yup, sebagai informasi. Teman saya pernah mengurus SIM dengan Normal
dan tidak ingin dengan calo, tahu apa yang terjadi? Sekitar 1 Bulan dia baru
mendapatkan SIM-nya dan itu juga dan bolak-balik Cipinang - Daan Mogot
(waduh berapa waktu yang terbuang dan uang?), kalau begini sih mendingan
Nembak. Ada banyak cara Nembak SIM, Jalur Langsung (Bisa Lewat Polisi atau
Lewa Calo Umum), atau bisa juga lewa SIM Kolektif (ini juga sama dengan
NEMBAK SIM). 



(untung saya memperoleh SIM harus kerja keras dan extra sabar karena mendaftar 
pk 07:30 dan baru selesai pukul 15:30. saya TIDAK BOLEH NEMBAK oleh ayah saya 
dan harus dan wajib mengikuti semua test yang ada. Walhasil, saya amat sangat 
menghargai memiliki SIM)


P.S: Sebaiknya kita jangan selalu main cari siapa yang salah, tapi lihat
diri sendiri apakah diri kita sudah tertib berlalu lintas, sudah mahir
menggunakan kendaraan yang kita pergunakan, dan lain sebagainya.

(Jika tidak ada kesalahan, maka tidak akan terjadi koban jiwa sampai 300 orang. 
Lebih baik kita saling menghormati sesama pengguna jalan, sabar dan ada 
etikanya)

[Non-text portions of this message have been removed]

Kirim email ke