Kalo di-fix-kan langsung pada waktunya, jelas itu
sulit dan diluar kemampuan ilmu saat ini. Kesulitannya
bertambah besar karena Jawa Tengah bagian selatan (dan
Jawa Tengah - DIY pada umumnya) adalah area yang lolos
dari pengamatan dan jarang diteliti. Sejauh ini yang
getol neliti Jawa bagian selatan baru pak Danny Hilman
Natawidaja dari LIPI. Namun bagaimana kegempaan di
sini belum banyak terungkap.

Yang jelas, jika merujuk pada zona subduksi Sumatra,
ada pola perulangan gempa besar pada satu blok batuan
(segmen) sebesar rata-rata 200 tahun sekali. Tapi itu
juga banyak syaratnya. Diantaranya, blok batuan itu
musti fully locked dan ntak ada perubahan pada antar
batuan dalam kedua lempeng yang saling berkontak.

Gempa 8 Mw di Jateng selatan meletup pada Juni 1867,
so jika kita masukkan perulangan 200 tahun itu, maka
gempa besar 8 Mw baru akan terjadi lagi di sekitar
2067. Dengan catatan jika segmen yang bergerak sama.
Tapi plus minusnya berapa tahun kita tidak tahu,
karena kegempaan di sini kompleks sekali. 

Umur konstruksi reaktor biasanya 40-50 tahunan,
maksimum 60 tahunan. Sebuah reaktor - dalam standar
IAEA - dibangun agar bisa menahan getaran
berintensitas 8 MMI atau lebih. Termasuk juga
intensitas teredam yang kemungkinan muncul dari batuan
dasar tempat reaktor berdiri. Sehingga dari sini soal
pengaruh gempa pada reaktor (khususnya PLTN Muria in)
mungkin tidak terlalu dirisaukan. 

Ya contoh kasusnya pas gempa Chuetsu 2007 lalu di
Jepang pak, yang patahannya ternyata menjulur ke
daratan dan tepat berada di bawah PLTN Kashiwazaki
Kariwa. Bangunan reaktor ini tetap aman, memang ada
kebocoran, namun diklasifikasikan ringan (skala INES 2
-3, termasuk insidensi nuklir). Yang bikin IAEA
mencak2 soale dalam studi awal pra pembangunan PLTN
ini, tidak dilakukan komprehensif sehingga patahan di
bawah PLTN itu tidak kelihatan. Kasus lebih menarik
lagi justru pada Gempa Yogya 27 Mei 2006 silam.
episentrum gempa di Tempuran Sungai Opak - Oyo hanya
berjarak 11 km dari reaktor Kartini. Sementara dari
rupture terdekat, reaktor ini hanya berjarak 5 km.
Tapi reaktor ini tak apa-apa. Lain dengan bangunan
modern disekitarnya, seperti Plaza Ambarukmo, yang
porak-poranda.

Dalam persyaratan IAEA, sebuah reaktor bisa disebut
aman jika berjarak minimal 5 km dari patahan terdekat,
apapun jenisnya (lokal atau besar). Calon tapak PLTN
Muria itu berjarak 10 km dari patahan terdekat.

Salam


Ma'rufin

--- Rovicky Dwi Putrohari <[EMAIL PROTECTED]> wrote:

> Mas Ma'rufin,
> Menarik banget ulasannya. Aku tertarik paragraf
> terakhir, menurut
> itung-itungan atau pekiraan atau nujum anda kejadian
> "Andaikata" itu
> memiliki kemungkinan keterjadiannya bagimana ? Akan
> terjadi dalam
> kurun berapa tahun-an, puluhan, ratusan ?
> Maksudku begini, kalau sekedar andaikata saja
> mungkin benar dengan
> skala 8 segalanya berantakan. Ndak usah soal PLTN,
> PLTU saja atau
> bahkan hanya rumah gedek saja akan amburadul
> dibuatnya. Tetapi
> keterjadian gempa skala 8 ini mungkin sekali dalam
> 100 tahun
> misal-nya.
> 
> Nah, point saya, trus apakah kira-kira kalau
> dibangun PLTN yang usia
> kontruksinya (mungkin) hanya tahan 40-50 tahun,
> apakah gempa ini masih
> perlu dikhawatirkan ? Mengingat usia konsutruksi nya
> hanya 50 tahun
> saja.
> 
> Aku sakjane tertarik juga kalimat Pak Zakariya :
> "  Di dukuh duplak, desa tempur, kecamatan keling,
> >  > pernah ditemukan sumur yang mengeluarkan gas...
> >  > artinya ada aktivitas vulkanik
> 
> Adanya gas belum tentu menunjukkan aktifitas
> Volcanism. Tergantung gas
> apa yang keluar, apakah Hydrocarbon atau gas
> belerang ? Kira-kira 100
> Km disebelah Timur-laut Muria ada lapangan gas yg
> bernama Kepodang yg
> sudah cukup lama diketemukan, tapi belum diproduksi.
> Disitu gasnya
> berupa biogenic gas (>95% methane) pembentukannya 
> yang justru
> memerlukan gradien geothermal rendah. Ini mirip gas
> rawa.
> 
> Salam
> rdp


      
____________________________________________________________________________________
Be a better friend, newshound, and 
know-it-all with Yahoo! Mobile.  Try it now.  
http://mobile.yahoo.com/;_ylt=Ahu06i62sR8HDtDypao8Wcj9tAcJ

Kirim email ke