saya kok merasa aneh dan tidak masuk akal banget kalo dibilang USA ketakutan akan kemajuan ekonomi china. Emang siapa sih pembeli barang terbesar product china itu? kan USA. Kalau takut tentu tidak akan membelinya. Product Kamboja, India, Vietnam dan Mexico juga murah kok.
apa bukan orang2 seluruh dunia non barat itu yang sirik melulu sama amerika? mj --- In Forum-Pembaca-Kompas@yahoogroups.com, Hendra Bujang <[EMAIL PROTECTED]> wrote: > > Ketakutan negara2 barat akan munculnya China sebagai raksasa ekonomi baru dunia memang sudah terlihat dari 10 tahun terakhir. Mulai dari surplus perdagangan (surplus untuk China, defisit untuk negara2 barat khususnya USA), kekuatan cadangan devisa no1-2 dunia, sumber daya manusia, pertumbuhan ekonomi/konsumsi yang luar biasa dll telah menyebabkan ketakutan kaum kulit putih akan hegemoni kulit kuning. > > Sampai saat ini, hanya China yang berani say "NO" kepada bule2 dalam berbagai kebijakan ekonomi dan politiknya. Yang lain? Jepang? Korea? lupakan saja................................................. > > Tidak heran jika negara2 barat mencoba merontokkan China dengan berbagai cara baik yang halus sampai kasar seperti yang pernah mereka lakukan pada saat perang candu: China Vs 8 negara koalisi barat! > > Bicara soal HAM...semakin besar suatu negara semakin besar pula potensi2 resiko yang dipikul. Masalah HAM di China sudah muncul sejak 5000 tahun yang lalu dan masalah HAM disana selalu timbul menyangkut eksistensi negara. Setiap kali ada pemberontakan, pasti ditumpas habis..hanya itu satu-satunya cara untuk mempertahankan negara. Sejak jaman Kekaisaran Qin sampai dinasti terakhir: Manchu semuanya penuh pertumpahan darah. Termasuk dengan era kepemimpinan saat ini. Bayangkan China dengan penduduk 1.2 miliar lebih dengan aneka ragam suku dan ras, ego, kepentingan pribadi dll, bagaimana cara mengelolanya? Jika tidak keras, apa yang akan terjadi? > > Bicara kasus Tiananmen 98 dan Tibet -terakhir, tanpa menghilangkan rasa hormat kepada para korban..apa yang akan terjadi seandainya gerakan tersebut berhasil? Saya yakin 100% China akan terpecah-pecah seperti Uni Soviet! What next setelah Tibet? Uigur/Xinjiang? Mongolia? dll..... > > Pecahnya China akan memberikan dampak negatif bagi kawasan Asia khususnya, kenapa? Hal ini dapat membangkitkan semangat separatisme dengan dalih2 Demokrasi dan HAM! Dengan demikian, hegemoni barat atas ekonomi dan politik Asia akan semakin kuat! Coba kita pikir, seandainya terjadi gejolak2 pemberontakan di setiap negara: pemberontak Moro di Philipina, Separatis Thai d Thai selatan, Maois di Nepal dll apa yang akan terjadi di Indonesia? silahkan tebak sendiri.......................Ingat kasus Irak? terlepas Saddam Hussen tersangkut masalah HAM (genosida suku Kurdi) penyerangan ke Irak dengan alasan senjata pemusnah massal (dan tidak pernah terbukti) adalah agresi militer modern yang berlindung dibalik HAM! Setelah Irak porak poranda, siapa yang untung? USA dan sekutunya! Ladang2 minyak Irak secara de facto menjadi milik keluarga Bush dan antek-anteknya! > > Ingat kasus Iran? setelah gagal meraih dukungan koalisi dari Rusia dan China untuk menyerang Iran, Berita2 negatif seputar Iran (seperti kasus Irak) berseliweran dimana-mana, mulai dari ancaman nuklir, teroris, HAM dll > > Pertanyaannya adalah? siapa aktor intelektual dibalik itu? murnikah aksi2 demo tersebut? tidak lain itu semua ulah negara2 barat khususnya POLISI DUNIA yang mencoba mencari SUMBER2 EKONOMI baru dengan cara memecah belah suatu negara! Dari sejumlah dokumentasi dan bukti photo2 yang ada, menunjukkan bahwa aksi demo dan kekerasan baik Tiananmen dan Tibet diorganisir! Bahkan sampai ada camp-camp pelatihan tentara untuk sukarelawan Tibet di negara2 bule jauh2 hari sebelum peristiwa itu terjadi! > > Bicara soal kekerasan, kalau mau "fair" pada saat kerusuhan terjadi..Biksu2 Tibet yang kabarnya "tingkat religius sudah tinggi" malah ikut memukul dan menendang orang tua/anak kecil suku Han (suku mayoritas) yang tidak berdaya! weleeeee..... > > Apa pantas pemuka agama beremosi bak jagoan Kungfu? > > Apakah pantas Biara/Vihara2 suci Tibet justru menjadi tempat penyimpanan senjata dan amunisi plus bom2 rakitan? Siapa supplier- nya? Siapa yang ngajarin buat bom? Masak Biksu2 bukan ngajarin perdamaian malah ngajarin perang????? > > Sebagai sesama pengikut dan praktisi Budhis, hal tersebut sudah sangat memalukan dan tidak pantas dilakukan oleh Biksu2....dengan alasan apapun > > Manipulasi fakta dan ketidakakuratan berita oleh media2 barat dalam hal Tibet juga sudah sangat keterlaluan dan hiperbola! Lihat kasus N-TV dan RTL, Jerman; Berlin Morning Post berikut ini : > 1) N-TV --yang berpusat di Jerman menggunakan tayangan TV yang memperlihatkan polisi bersama para demonstran yang ditangkap dalam satu laporan mengenai kerusuhan di Tibet. Ternyata gambar tersebut telah diambil di Nepal, dan seluruh polisinya berkebangsaan Nepal. N- TV menyatakan pada 23 Maret bahwa stasiun televisi itu akan memeriksa kebenaran tayangannya, setelah stasiun televisi Jerman RTL Aktuell, program berita utama RTL TV pada hari yang sama menyatakan telah "menyesalkan adanya kekeliruan" dalam peliputan kerusuhan di Lhasa. RTL TV mengakui bahwa stasiun itu telah melaporkan kerusuhan tersebut dengan gambar yang diambil pada 17 Maret di ibukota Nepal, Kathmandu, tempat personil pasukan keamanan Nepal menghadapi demonstran dengan menggunakan tongkat pemukul. Siaran tersebut bukan peristiwa Tibet!!!! > > 2) Harian Jerman Berlin Morningpost menyiarkan gambar di laman webnya yang memperlihatkan polisi di Lhasa menyelamatkan seorang pemuda dari suku Han yang diserang oleh perusuh. Namun teksnya malah berbunyi "perusuh dibawa oleh polisi".....menggelikan bukan? > > 3) Harian Jerman "Bild" dan koran Washington Post, menggunakan gambar-gambar polisi Nepal yang bersenjata pentungan, di situs web masing-masing. Situs web media-media tersebut menyatakan tambar- gambar tersebut sebagai para polisi China. 4) British Broadcasting Corporation (BBC) di situs web-nya memuat satu gambar para polisi China yang bersenjata sedang menolong staf medis untuk memindahkan korban luka ke dalam ambulance. Keterangan gambar tersebut menyatakan "terdapat kehadiran militer secara kuat di Lhasa," dan mengabaikan tanda "First Aid" (P3K) dan palang merah yang tampak jelas di ambulans tersebut. 5) Koran Jerman "Berliner Morgenpost" memasang gambar di situs web-nya berisi polisi Lhasa sedang menyelamatkan seorang pemuda Han yang diserang oleh para perusuh. Tetapi, keterangan gambar mengubah fakta itu sebagai "pemberontak diambil oleh polisi." > 6) Fox TV dalam keterangan gambar di situs web-nya menyatakan militer China menyeret beberapa penentang ke atas kendaraan tetapi sebetulnya petugas berseragam itu adalah polisi India. > > Tidak heran jika banyak terjadi protes dari rakyat2 China sendiri dan pihak2 independen asing lainnya seperti : > 1) "Banyak laporan yang tidak akurat," kata Tony Gleason, Direktur Lapangan Dana Pengentasan Orang Miskin Tibet (TPAF), salah satu organisasi Amerika yang membantu orang miskin Tibet melalui pelatihan ketrampilan dan sedikit uang. > 2) Ursula Rechbach, dari Slovenia, perempuan sosial yang telah bekerja selama 8 tahun untuk Proyek Penguatan Obat Tradisional Tibet mengatakan ia melihat dari atap hotel, seorang pemuda yang hampir berusia 20 tahun memegang tongkat panjang dan batu di tangan mereka, berteriak, membalikkan mobil, membakar mobil dan merusak serta menjarah toko. Ia belakangan berbicara dengan beberapa orang asing lain di Tibet. Berdasarkan apa yang telah mereka saksikan, mereka sependapat bahwa kerusuhan tersebut pasti telah direncanakan. "Itu semua tak mungkin terjadi secara tiba-tiba. Itu mungkin (terjadi) di satu tempat, jika tak direncanakan. Itu pasti telah dirancang, setidaknya disiapkan," katanya. (ingat kasus Kerusuhan Mei'98 di Jakarta??????) 3) Guzman Escardo, pekerja sosial yang bekerja untuk Perhimpunan Solidaritas Internasional di Asia (ASIA), mengatakan polisi setempat telah bertindak sangat sopan, bertolak- belakang dengan apa yang diasumsikan oleh media Barat. "Polisi > di jalan sangat baik dan sopan. Mereka selalu tersenyum kepada saya," katanya. Escardo mengatakan ia menyaksikan saluran sembilan China Central Television (CCTV) dan TV Spanyol untuk melihat apa yang terjadi. > So? Sorry, Tidak ada rasa simpati apapun kepada Tibet! > > Apa artinya? Jadi? jangan bicara HAM untuk masalah Tibet karena hal ini sudah masuk dalam area politik! Jangan sampai terjebak dalam "permainan" asing yang memanfaatkan HAM untuk kepentingan jangka panjang mereka............................... > > Tentunya dalam konteks ini, tidak perlu jadi "pengekor" untuk say "No Olympic"..spirit olimpiade jelas berbeda jauh dengan politik. Olimpiade adalah pesta seluruh bangsa yang seharusnya tidak mencampuradukan politik.........................................................