Asusmsi dasar pemerintah untuk menyerah dalam menghentikan semburan
lumpur panas adalah semburan lumpur panas itu adalah bencana alam
sehingga tidak bisa dihentikan...lhooo kok, keputusan pemerintah samah
seperti seruan iklan Lapindo yah.....

Kita sebagai publik pantas marah dengan keputusan pemerintah ini...

Jika kita tidak marah maka ada dua kemungkinan

Pertama, Pemerintah dan Lapindo terlalu pandai dalam membodohi dan
membohongi rakyat

Kedua, kita yang terlalu bodoh sehingga tidak merasa kalo telah
dikibulin oleh pemerintah dan Lapindo...

Cepek deh................

--- In Forum-Pembaca-Kompas@yahoogroups.com, "Chalid Muhammad"
<[EMAIL PROTECTED]> wrote:
>
> Luar bisa kuasa korporasi yang terlihat dalam kasus semburan lumpur
lapindo.
> Sejak awal kami menyoroti bahwa tidak ada upaya sungguh-sungguh tuk
matikan
> semburan lumpur. Alternatif satu sampai tiga dalam mematikan
semburan lumpur
> yang di jalankan tim bentukan pemerintah dan lapindo sejak awal tidak
> dilakukan secara paripurna. Bahkan terkesan tidak ada mobilasasi
ahli dan
> teknologi dilakukan lapindo dan pemerintah.
>
> Kini dengan gampang pemerintah mengatakan menyerah padahal opsi tuk
matikan
> semburan lumpur masih ada dan belum di coba dengan maksimal. Jika tidak
> dihentikan semburan lumpur maka luas genangan lumpur makin besar dan
dampak
> lingkungan makin besar pula. Apakah upaya penghentian semburan
lumpur baru
> akan dilakukan setelah ribuan hektar tanah tergenang lumpur dan dijual
> dengan harga murah pada lapindo? atau haruskah penduduk sidoarjo
'dipaksa'
> jadi pembeli rumah yang dibangun bakrie group karena tanahnya tertimbun
> lumpur?
>
> Masihkah ada negara di kasus Lapindo? Seolah telah ada kesepakatan
kolektif
> pengurus negara untuk mengamini apa yang dimau oleh Lapindo dan biarkan
> rakyat terus terlantar?
>
> Chalid Muhammad

Reply via email to