Polisi bersangkutan sekolah dimana ya. Bukannya polisi pengayom masyarakat kok ini malahan emosional banget. Udah diajak damai masih saja mau jalan hukum. Sepertinya memang harus dilaksanakan jalan hukum tapi jangan main KKN. Yang mukul duluan siapa jadi jelas siapa yang mulai pakai kekerasan. Semoga bapak Polisi bisa lebih kekeluargaan dan mengayomi masyarakat. Di negara dimana saya tinggal polisi adalah sahabat masyarakat karena nggak pernah ditakut takutin sejak kecil. Kesalahan kita jaman dulu2 kalau nakal pasti dibilang "hayo nanti tak panggil polisi lho" makanya polisi bukan mengayomi malahan nakut-nakutin masyarakat. Just kidding...!!!!! Have a nice week end
--- On Fri, 12/12/08, Ibnu A Sartono <lsm_peta...@yahoo.co.id> wrote: From: Ibnu A Sartono <lsm_peta...@yahoo.co.id> Subject: Bls: [Forum-Pembaca-KOMPAS] Re: Sebuah Kisah Wartawan KOMPAS To: Forum-Pembaca-Kompas@yahoogroups.com Date: Friday, December 12, 2008, 1:46 PM selain trenyuh,critanya kok seperti sinetron juga yha ! mudah2an ada yang ngelaporin ke KOMPOLNAS,biar koleksinya KOMPOLNAS mengenai polisi nakal dan tak bermutu tambah satu lagi,tambah polisi yg emosionalan dan belum/tidak hafal UU Polisi,kapan mau jadi pengayom n pelindung masyarakat kalau udah mulai main hakim sendiri,saya kira polisi yg bunuh pesaing selingkuhannya di Semarang dengan menyiram bensin lalu membakarnya itu peristiwa terakhir contoh polisi jelek,e..e.. kok masih ada lagi to polisi main gontok dan kegontok sendiri..... ....