kalau saya maui sederhana aja.. aku pengikut NIMBY .. pokoke  noyin 
my back yard


kalau mau bikin di back yard nya Bakrie arbi ya silahkan selama beda 
dgn back yardku

nyatanya    German sudhamulai meutup PLTN nya, danmalah jadi pemakai 
sumber energi alternatif terbesar didunia


kenapa ya kita gak lompat aja niru Jerman.. dan bukanmalah maupakai 
[pabrik buangan jerman ( jadi ingat kapal perang )

ayo bikin energi dr sumber lain.. misa matahari geo thermal dsbnya


sepert isuatu hari lalu .. pager  bisa terhapus pemakaiannya oleh 
adanya  handphone

kita bikin BBM dan PLTN jadi kuno dgn penemuan baru .. bagi sumber energi


HS




At 09:12 AM 12/22/2008, you wrote:
>Tapi Pak, membandingkan statistik resiko PLTN dengan yang lain 
>kurang pas. Apalagi yang diambil dari konteks yang berbeda. 
>Statistik resiko naik motor / merokok diambil dari data di 
>Indonesia, sedangkan resiko PLTN diambil dari luar (karena memang 
>kita belum punya). Faktor non-teknis, non-statistik, mesti 
>diperhatikan. Seperti yang telah diungkap di milis ini, budaya 
>disiplin, taat aturan, dan tidak bisa disogok, akan sangat 
>mempengaruhi besar kecilnya resiko. Mentalitas itu kan penting untuk 
>dijadikan variable. Lha kalau selama ini sering tidak disiplin, 
>mudah disogok (ada hasil risetnya kan baru2 ini), lalu mengamini 
>bahwa aturan dibuat untuk dilanggar, apa tidak bahaya banget tuh 
>PLTN? Walaupun statistik di dunia menunjukkan resikonya kecil, tapi 
>bisa jadi berresiko besar kalo dibuat di Indonesia. Mungkin bisa 
>berdalih, itu tergantung orangnya.
>
>riyanto

Kirim email ke