http://www.kompas.com/read/xml/2009/01/06/21541497/unesco.segera.tetapkan.batik.sebagai.warisan.dunia

YOGYAKARTA, SELASA — Organisasi Pendidikan, Ilmu Pengetahuan, dan
Kebudayaan PBB (UNESCO) akan segera menetapkan batik Indonesia sebagai
warisan budaya dunia nonkebendaan pada Mei 2009 setelah sebelumnya
diusulkan oleh Pemerintah Indonesia.

Sekretaris Menteri Koordinator Kesejahteraan Rakyat Indroyono Soesilo
seusai peresmian purna-pugar rehabilitasi Candi Nandi pascagempa di
Kompleks Candi Prambanan Yogyakarta, Selasa (6/1), mengatakan, bangsa
Indonesia mengharapkan penetapan batik sebagai warisan budaya dunia
dapat segera terealisasi.

"Insya Allah, UNESCO pada Mei 2009 secara resmi akan mengumumkan
penetapan batik sebagai warisan budaya dunia nonkebendaan. Karena itu,
jika pentetapan tersebut terealisasi maka masyarakat Indonesia patut
bersyukur karena karya nenek moyang kita diakui dunia," katannya.

Menurut dia, upaya mengusulkan kepada UNESCO agar batik dijadikan
sebagai warisan budaya dunia melalui proses panjang dan rumit karena
harus memenuhi persyaratan dari badan dunia tersebut. Di antaranya,
menyiapkan naskah akademik tentang batik, memiliki masyarakat pecinta
batik, dan pemerintah mendukung usulan tersebut.

Jika UNESCO sudah menetapkan batik sebagai warisan budaya dunia,
pemerintah dan masyarakat Indonesia harus bertanggung jawab untuk
menjaga pelestarian dan keaslian karya budaya tersebut.

Batik Indonesia yang diusulkan tersebut bukan motifnya, melainkan
nilai estetikanya yang sampai saat ini masih dipegang teguh oleh
sebagian masyarakat Indonesia, khususnya masyarakat Jawa.

"Sebagian masyarakat Jawa sampai kini masih mempertahankan tradisi
dalam mengenakan kain batik. Misalnya, untuk melayat jenazah harus
mengenakan batik dengan motif tertentu, begitu juga untuk mendatangi
hajatan perkawinan ada motif batik tersendiri. Hal ini dianggap unik
oleh negara Barat dan mereka justru menghargai itu," katanya. 

Ia mengatakan, penetapan warisan budaya dunia dari UNESCO tersebut
memiliki keuntungan yaitu masyarakat dunia akan mendukung warisan
budaya tersebut. Misalnya, saat Candi Prambanan rusak akibat gempa
pada Mei 2006, masyarakat dunia langsung ikut terjun dalam upaya
merehabilitasi kerusakan bangunan candi itu.

"Namun sebaliknya, jika masyarakat tidak bertanggung jawab dan
membiarkan kelestarian warisan budaya itu terancam maka dampaknya
UNESCO dapat mencabut ketetapan sebagai warisan budaya dunia," katanya.

Ia mengatakan, penetapan batik oleh UNESCO sebagai warisan budaya
dunia  akan melengkapi tujuh penetapan warisan dunia lain milik
Indonesia. Ketujuh warisan dunia yang sudah ditetapkan UNESCO tersebut
antara lain Komodo, Hutan Tropis, Situs Purbakala Sangiran, Candi
Borobudur dan Prambanan, serta Keris.

"Kami berharap akan tetap mengajukan usulan karya monumental milik
bangsa Indonesia sebagai warisan budaya dunia. Untuk mengajukan usulan
seperti itu kepada UNESCO memang tugas Menko Kesra," katanya.

MSH
Sumber : Ant

Kirim email ke