Bung totot, Yang saya prihatinkan adalah, kenapa pejabat² negara kita ini kalau komentar suka seenaknya. Kalau memang pada saat kampanye lalu mengklaim dirinya berpengalaman, seharusnya sudah disiapkan langkah² kongkrit penanggulangannya.
termasuk bagaimana mendisiplinkan masyarakat, kalau emang itu salah satu faktor utama penyebab banjir. Bukan lalu berkomentar menyalahkan kebiasaan masyarakat. Proyek bkt sampai sekarang juga ga jelas, kebetulan saya melewati daerah itu tiap pagi dan malam. Untuk ukuran proyek sebesar itu, jumlah pekerjanya sangat sedikit tidak terlihat keseriusan dalam pengerjaannya On 1/15/09, T o T o T <to...@kompas.co.id> wrote: > Bung Bagus, > bahwa adanya kebiasaan sebagian masyarakat > utk buang sampah sembarangan dianggap sbg penyebab banjir, > ini lain soal. Toh di kampung2 dan area perumahan ada yg namanya > kerja bakti yg secara rutin dilakukan. > > Tapi bahwa banjir di Jakarta sudah ada sejak bertahun2 lalu, ini yg > bener2 bikin miris. Banjir kok langganan! > > Kemaren juga ada bbrp acara di TV soal antisipasi banjir yg dilakukan > pemerintah DKI pas SBY berkunjung. Adanya cuma persiapan posko banjir, > pengerukan sampah, dan persiapan satkorlak utk pengamanan/evakuasi. > Terus sampai sejauh mana itu Banjir Kanal Timur-nya yg pernah di klaim akan > mengurangi dampak banjir di DKI? Wong bikin tanggul baru di Banjir Kanal > Barat > aja, yg baru belom jadi, eh yg lama sudah dirobohin duluan, ya banjir makin > parah! > > Kalau tiap awal tahun begini terus, lalu apa guna BMG sudah meramalkan cuaca > dan curah hujan jauh2 hari ya? > > Totot