Ada yang mau tidak ya? kalo yang pinter dibunuh dan pembunuhan ditutupin hmm....Opa Lee, mikir2 lagi deh mo imigran ke sana....meski udah teratur dll tapi Indonesia is the best.....
----- Original Message ----- From: Agus Hamonangan To: Forum-Pembaca-Kompas@yahoogroups.com Sent: Monday, March 23, 2009 5:23 AM Subject: [Forum-Pembaca-KOMPAS] Lee: Singapura Butuh Imigran Agar Bertahan Hidup http://internasional.kompas.com/read/xml/2009/03/22/20562085%20/lee.singapura.butuh.imigran.agar.bertahan.hidup SINGAPURA,KOMPAS.com-Singapura, yang sedang menghadapi resesi terburuknya dalam sejarah, memerlukan orang-orang asing agar bisa terus bertahan hidup dalam jangka lama. Demikian dikatakan Bapak Pendiri Singapura, Lee Kuan Yew. Angka kelahiran negara ini sangat lambat dan pemerintah dalam beberapa tahun terakhir membuka pintunya untuk menarik lebih banyak imigran berbakat untuk mengatasi kekurangan penduduk yang serius. "Tanpa warga negara yang baru dan penduduk tetap, kami akan menjadi `The Last of the Mohicans`. Kami akan lenyap," kata Lee (85) kepada khalayak di sebuah perguruan tinggi setempat. Lee merupakan perdana menteri pertama negeri ini dan masih menjadi tokoh berpengaruh. Ia, yang diberi gelar mentor senior merupakan penasihat kabinet pimpinan anaknya, Perdana Menteri Lee Hsien Loong. Singapura memerlukan tingkat kesuburan 2,1 bayi per wanita. Untuk mempertahankan penduduknya secara alami bahkan serangkaian insentif termasuk keuangan untuk mendorong orang-orang Singapura agar mempunyai anak, tak berdampak. Sebuah laporan yang disiarkan pada bulan ini oleh Departemen Statistik menunjukkan 39.935 bayi dilahirkan pada tahun 2008, berkurang dari 60.000 bayi lahir yang diperlukan negeri ini setiap tahun. Singapura berpenduduk 4,84 juta jiwa, termasuk kurang lebih sejuta orang asing yang bekerja di negeri ini dan keluarga mereka. Ekonomi negeri ini diproyeksikan merosot hingga 5,0 persen pada tahun 2009 dan Lee Senior mengatakan kepada khalayak di universitas itu bahwa negeri ini mungkin memerlukan hingga enam tahun untuk pulih dalam suatu skenario kasus yang lebih buruk. Dalam tanda-tanda betapa sulitnya masa-masa ini, orang-orang Singapura yang terlatih sebagai insinyur sedang mencari pekerjaan seperti menjadi sopir bus, yang pernah dihindari oleh penduduk setempat, kata harian The Straits Times, Sabtu (21/3). ONO Sumber : Ant [Non-text portions of this message have been removed]