Untuk pak Edwin, saya menyarankan untuk menolak permintaan damai karena hal ini 
tidak akan membuat pengendara moge kapok. Semoga kasus seperti ini (pemukulan 
oleh anggota moge) tidak terjadi lagi dilain waktu.....

  ----- Original Message ----- 
  From: Agus Hamonangan 
  To: Forum-Pembaca-Kompas@yahoogroups.com 
  Sent: Friday, June 26, 2009 6:52 AM
  Subject: [Forum-Pembaca-KOMPAS] Kasus Moge Arogan Selesai Damai? Kok Polisi 
Tidak Tahu





  
http://megapolitan.kompas.com/read/xml/2009/06/24/1439020/kasus.moge.arogan.selesai.damai.kok.polisi.tidak.tahu

  BOGOR, KOMPAS.com - Kapolres Bogor AKBP Suntana mengatakan belum mengetahui 
adanya kesepakatan damai antara anggota konvoi motor gede (moge) dan korban 
pemukulan, Darmawan Edwin Sudibyo (51), karena hal tersebut bukan wewenang 
penyidik. 

  "Masalah itu bukan wewenang penyidik. Kalau terjadi kesepakatan damai di 
antara kedua belah pihak, ya silakan saja," katanya saat dihubungi di Bogor, 
Rabu (24/6), menanggapi informasi bahwa Edwin dan rombongan konvoi moge telah 
sepakat untuk damai. 

  Ia mengatakan, sampai saat ini polisi baru pada tahap pemeriksaan saksi-saksi 
dan akan memanggil semua pihak yang terlibat untuk mengonfrontasi pengakuan 
mereka. "Besok kami akan konfrontasi kedua belah pihak," kata Suntana. 

  Konvoi moge yang dipimpin Anto Nasution tersebut sebelumnya dilaporkan oleh 
Edwin kepada polisi karena telah melakukan pemukulan terhadap dirinya di Jalan 
Raya Puncak, Kabupaten Bogor. Peristiwa pemukulan tersebut terjadi pada 24 Mei 
2009 sekitar pukul 16.00. 

  Ketika itu, Edwin mengendarai mobil Nissan X-Trail dari arah Cisarua menuju 
Jakarta bersama istrinya, Dian Fara (39), yang tengah hamil lima bulan serta 
tiga anak dan ayah mertuanya. 

  Korban yang saat itu tengah terjebak kemacetan di kawasan Puncak dipukul oleh 
beberapa pengendara moge karena mobilnya dianggap telah menghalangi laju konvoi 
mereka yang juga menuju Jakarta. 

  Selain memukul Edwin, mereka juga menggebrak dan menendang mobil korban 
sehingga mengalami rusak, dua kaca spion terlepas, washer lampu rusak, dan 
lecet di badan mobil. 

  Suntana sebelumnya juga telah menegaskan, pihaknya akan mengambil tindakan 
tegas tanpa pandang bulu terkait kasus pemukulan tersebut.



  

[Non-text portions of this message have been removed]

Kirim email ke