Wa'alaikumsalam wr wb.

File-nya koq ndak bisa dibuka ya pak? 

Sebenarnya kalo sudah dihitung dengan software seperti The SkyX sudah cukup, 
karena software ini juga sudah mendasarkan diri pada algoritma Jean Meeus dan 
versi perbaikannya untuk teori gerak Bulan (seperti ELP 2000/82 dari 
Chapront-Touze dan generasi sesudahnya). Algoritma ini punya akurasi sangat 
tinggi, sehingga tingkat kesalahan untuk prediksi posisi Bulan hanya sekitar 10 
detik busur (0,003 derajat) saja.


Berikut sebagai pembanding, hasil prediksi dengan menggunakan software yang 
sangat simpel : Emapwin 1.21 untuk posisi kota Lhoksukon, Nanggroe Aceh 
Darussalam, Indonesia :

Tanggal 22 Juli 2009
1. Awal gerhana
Terjadi pada pukul 07:17 WIB, saat Matahari berada di ketinggian 11 derajat 
dari horizon timur dengan posisi di Azimuth 70 (atau di antara arah Timur Laut 
dan Timur).

2. Puncak gerhana
Terjadi pada pukul 08:01 WIB, saat Matahari berada di ketinggian 21
derajat dari horizon timur dengan posisi di Azimuth 70 (atau di antara
arah Timur Laut dan Timur). Pada puncak gerhana ini, piringan Matahari yang 
tertutupi bundaran bulan hanya sebesar 27 % sehingga merupakan gerhana 
sebagian. Harus diperhatikan bahwa puncak gerhana ini berbeda dengan konjungsi 
Bulan - Matahari (ijtima'), dimana komnjungsi baru terjadi pada jam 09:35 WIB.

3. Akhir gerhana
Terjadi pada pukul 08:49 WIB, saat Matahari berada di ketinggian 33
derajat dari horizon timur dengan posisi di Azimuth 69 (atau di antara
arah Timur Laut dan Timur).

Sebagai tambahan, Gerhana Matahari 22 Juli 2009 ini tergolong gerhana matahari 
total (GMT), yakni GMT yang menjadi bagian dari seri Saros 136. Namun lintasan 
Umbra-nya tidak melewati satupun titik di wilayah Indonesia. Umbra gerhana ini 
melintang dari India, melewati Shanghai, perairan sempit antara Kep. Ryukyu dan 
pulau-pulau utama di Jepang hingga berakhir di Pulau-pulau kecil di tengah 
Samudera Pasifik. Untuk bayangan penumbra-nya, ada sejumlah wilayah di 
Indonesia yang dilewati. Yakni sebagian pulau Sumatra (propinsi NAD, Sumut, 
Sumbar, Riau dan Riau Kepulauan), sebagian pulau Kalimantan (Prop Kalbar dan 
Kaltim), sebagian Pulau Sulawesi (prop. Sulut, Gorontalo dan Sulteng), sebagian 
Kep. Ambon (prop. Maluku dan Maluku Utara) serta keseluruhan pulau Irian (prop. 
Irjabar dan Papua). 

Untuk daerah-daerah lain di luar itu, baru bisa menyaksikan gerhana matahari 
kembali pada 15 januari 2010 mendatang sebagai Gerhana Matahari Cincin.

Untuk mengamati, caranya sama dengan pengamatan pada Gerhana Matahari Cincin 26 
Januari 2009 lalu. Jadi gunakan filter pelindung (bisa dibuat dari negatif film 
yang tidak digunakan, dirangkap dua dan ditaruh di frame kacamata) baik untuk 
mengamati dengan mata telanjang ataupun dengan kamera digital.

Selamat mengamati pak, ditunggu hasil-hasilnya. Dan jangan lupa untuk 
melaksanakan shalat gerhana 

Salam,


Ma'rufin



________________________________
From: us man <us_p...@yahoo.com>
To: rukyatulhi...@yahoogroups.com
Sent: Monday, June 29, 2009 9:52:00 AM
Subject: [ RHI ] Klarifikasi Gerhana Matahari 22 Juli 2009 [1 Attachment]


[Attachment(s) from us man included below] 


Assalamualaikum wr.wb
 
 
Teman-Teman RHI
Saya sekarang sedang mengembangkan Ilmu Falak di Politeknik Negeri Lhokseumawe, 
tp ada masalah,  Ilmu saya tentang hitung Gerhana matahari dan bulan masih 
sangat kurang, jadi untuk sementara saya melacak gerhana matahari dengan 
menggunakan software astronomi The SkyX, tapi saya belum yakin atas 
keakuratannya. oleh karena itu saya minta tolong sama teman-teman RHI untuk 
memberi kementar atas prediksi yang saya dapat dengan menggunakan program 
tersebut.
 
lokasi pengamatan saya ambil Kota Lhoksukan dengan Lintang 5 : 7 dan Bujur 97 : 
19.
 
Atas bantuan teman - teman saya ucapkan terimaksih
 
Wassalam
 
Usman
Politeknik Negeri Lhokseumawe 

   


      

[Non-text portions of this message have been removed]

Reply via email to