saya kok merasa justru menjelang pemilu, detik.com dan metrotv sangat bisa
mendukung megapro dan JK-wiranto tp setelah diketahui sb menang (menurut
quick count) barulah pemberitaan mrk lebih berimbang


2009/7/13 Indra J Piliang <pi_li...@yahoo.com>

>
>
> Andai banyak penonton waras seperti anda, berbahagialah Indonesia Raya ini.
> Sbg narasumber, saya merasakan seperti yang anda rasakan. Satu wawancara
> dengan beberapa jurnalis, bisa berubah ketika disajikan, karena wawancara
> tdk dihadirkan utuh, tetapi dipotong dengan sekehendak hati.
>
> IJP
>
>
> --- In 
> Forum-Pembaca-Kompas@yahoogroups.com<Forum-Pembaca-Kompas%40yahoogroups.com>,
> "Beta" <beta...@...> wrote:
> >
> > Selama 4 hari setelah hari pencontrengan 8 Juli saya melihat ruang gerak
> Mega-Pro dibatasi oleh media TV dan cetak yang ada. Porsi pemberitaan lebih
> banyak kepada citra kemenangan SBY-Boediono. Paparan media seolah-olah
> memberi masukan kepada rakyat seakan "mengenyek" kandidat nomor 1 & 2
> >
> > Diri JK pun tidak lepas dari "kerugian" dimana kekalahan dirinya
> diamputasi melalui "citra ala media" yang berulang-ulang menayangkan
> pembicaraan JK - SBY, walaupun dengan iming-iming adanya sikap
> kenegarawanan.
> >
> > Saya melihat media TV mulai terlalu jauh meletakan dirinya tidak
> seimbang. Kebebasan media mulai tidak menentu arahnya dan para presenter
> (anchor) sudah terlalu jauh bertindak seakan menghakimi itu hal yang biasa.
> Sudah tidak terlihat tanggung jawab moral ke-Indonesia-an para presenter ini
> sama sekali. Dimana rasa nasionalisme dan kebangsaan mereka.
> >
> > Saat ini pikiran masyarakat seakan diajak melupakan persoalan DPT yang
> ambrul adul. Usaha Prabowo mempermasalahkan DPT Pilpres dipersempit ruang
> pemberitaannya dan hilang sejak beberapa hari ini. Apa mereka lupa bahwa
> demokrasi yang kita bangun dengan susah payah akan dinodai dengan perilaku
> media TV dan cetak ini. Dimana tanggung jawab mereka? Kemana arah demokrasi
> yang mau mereka bawa?
> >
> > Kita harus sadar apa yang dimenangkan oleh SBY akan membawa bangsa dan
> negara ini kepada semi otoriterisme. Jika rancangan UU Keamanan Dalam Negeri
> disetujui DPR maka besar kemungkinan akan ada amendemen yang arahnya seperti
> "Internal Security Act (ISA)" di Malaysia dan Singapura. Kalau ini terjadi
> jebol kebebasan media TV dan Cetak termasuk kebebasan bicara dan berkumpul.
> >
> > Saya tidak mengatakan apa yang direncanakan dan diperoleh SBY itu jelek
> secara keseluruhan. Sejarah membuktikan, bangsa dan negara kita ini memang
> terbiasa dengan rejim-rejim otoriter "ala budaya raja jawa" , namun jangan
> kita mengulang sejarah dimana rejim itu cenderung akan bercokol seumur
> hidup. Kenapa saya katakan begitu, karena sudah ada arahnya untuk kembali
> kepada kemurnian UUD 45. Kalau ini terjadi, maka jangan diharapkan ada
> Pilpres lagi di 2014.
> >
> > Sekali lagi harus ada mekanisme "check & balance" untuk mengimbang semi
> otoriterianisme. Bangun cipta dan lahirkan seakan kita kaum rakyat tidak
> khawatir dengan semi otoriterianisme itu. Seberat apapun rejim itu tetap
> harus dipelihara demokrasi yang ada dengan dijaminnya "check & balance".
> Jika muncul rejim yang akan menguasai lembaga eksekutif dan legislatif, maka
> harus ada perimbangan. Salah satunya adalah dengan kesadaran membangun
> oposan yang kuat atau bentuk lainnya.
> >
> > Harusnya media TV dan cetak bisa membawa rasa sadar itu kepada masyarakat
> dengan membuka selebar-lebarnya berita tayangan dan jalan bagi tercipta
> "check & balance" untuk mengimbang semi otoriterianisme.
> >
> > Perbuatan Prabowo merupakan salah satu upaya itu dan sebagai jembatan
> emas bagi menjaga sendi-sendi demokrasi. Komplain Prabowo soal DPT harus
> diberi ruang selebar-lebarnya seperti ruang yang diberikan Media TV dan
> Cetak kepada SBY. Fair dong, apalagi Media TV dan Cetak harus ingat
> kemungkinan akan adanya ISA seperti yang disampaikan diatas
> >
> > Jika Prabowo sudah nasibnya tidak diberikan "space" sama sekali, saya
> himbau agar si Umar mulai memikirkan dan masuk ke jalur Media TV dan Cetak
> Internasional, hal serupa seperti yang dilakukan politisi pro rakyat di Iran
> karena Media TV dan Cetak di negeri ini juga sudah tumpul.
> >
> > Wasalam
> > BETA
> >
>
>  
>


[Non-text portions of this message have been removed]

Kirim email ke