Pak Wal,

Di luar agenda AS soal penguasaan SDA Indonesia, saya kira perlu diungkapkan 
bahwa tekanan AS terhadap Belanda adalah pengaruh dari diplomasi para diplomat 
Indonesia. Pointers penjelasan Anda seakan menunjukkan bahwa apa yang kita 
peroleh (kemerdekaan) hanyalah hasil dari pemberian negara lain.

Saya mengakui ada banyak hal kurang dan lemah dalam bangsa ini, tapi saya 
termasuk orang yang tidak sepakat jika sedikit2 kita bilang apa yang kita capai 
lebih karena faktor AS atau negara besar lainnya. 

Salam,



________________________________
Dari: Wal Suparmo <wal.supa...@yahoo.com>
Kepada: Forum-Pembaca-Kompas@yahoogroups.com
Terkirim: Minggu, 12 Juli, 2009 00:30:56
Judul: Re: [Forum-Pembaca-KOMPAS] Re: DEFACTO 1945, DEJURE 1949?





Salam,
Kenyataan sejarah bagi generasi baru yang buta sejarah:
1) Amerika  memaksa Belanda keluar dari Indonesia karena:
             
a) Tidak mau Belanda mempergunakan  bantuan Marshall Plan bagi
pembangunan Eropa setelah PD2, untuk perang kolonial di Indonesia.
             
b) Amerika mau menggantikan peran Belanda di Indonesia dalam menguasai
produk2 pertambangan  dan produksi lainnya seperti karet dll., dengan
langsung berhubungan dengan pemerintahan baru di Indonesia.
Jadi
tentara Belanda TIDAK PERNAH dikalahkan oleh TNI apalagi oleh operasi
JANUR KUNINGnya Suharto, meskipun maksudnya menunjukkan bahwa TNI
"MASIH ADA" kendati hanya tingkat republik Yogya dan beberapa KANTONG2
saja, karena SELURUH daerah ex Hinda Belanda sudah dikuasai kembali
oleh Belanda.
2)
Meskipun juga terjadi perang dingin di PBB antara Amerika dan Sovyet,
tetapi negara pendukung Amerika di PBB lebih banyak dan Amerika tidak
mau kalau pengaruh Sovyet
yang menang di Indonesia  melalui Irian
Barat yang kaya, yang juga ingin dikuasai oleh Amerika.Amerika dkk
berhasil menekan PBB untuk memutuskan peblisit di Irian Barat yang
pasti akan dimenangkan oleh Indonesia.
Jadi sekali lagi bukan hasil
OPERASI MANDALAnya  Suharto  yang berhasil mengusir Belanda dari Irian,
karena percobaan2 mendarat seperti dilakukan oleh JOS SUDARSO   telah
ditahan oleh kapal induk Karel Doorman,dan PGT di hutan2 telah di babat
habis sehingga banyak perajurit PGT yang mati kelaparan bahkan mati
tergantung di-pohon2 hutan Irian Barat.
Kesimpulannya:
meskipun TNI
BANYAK jasanya dalam perang kemerdekaan Indonesia, tetapi paling
sedikit 50% juga adalah hasil perjuangan RAKYAT iNDONESIA DALAM BIDANG
DIPLOMASI ,baik di PBB( N.L.Palar  dkk) serta diplomat2 di luar negeri
lain( Dr Sudarsono,Agus Salim, Mr.Maramis dsb).Hanya MILITERISME Orde
Baru Suharto dengan jendral2 yang kaya,yang mau menonjolkan lagi 
peranan militer meskipun sudah direformasi tetapi dengan adanya para
calon pemimpin dari TNI, kalau tidak dijaga sekarang
kelihatannya akan hidup kembali.TNI selalu menutut kekuasaan dan hak yang lebih 
dari warga sipil.Padahal andilnya sama.Fakta Inilah yang saya ingin kemukakan.
Wasalam,
Wal Suparmo

Kirim email ke