Lah..pengamat militer LIPI kok gak paham,Negara Malaysia kan wilayahnya cuma se 
gede upil,belum lagi jumlah personil tentaranya lebih kecil dari RI. Biaya 
operasional untuk mengamankan wilayah negeri itu dan kesejahteraan prajuritnya 
juga jauh lebih kecil. Belum lagi masih adanya konflik2 separatis di negara RI. 
Dengan anggaran sebesar itu banyak yg Malaysia bisa lakukan. Kalau memang ada 
kebocoran itu harus diperbaiki. 
                                                Salam


Sent from my BlackBerry® smartphone from Sinyal Bagus XL, Nyambung Teruuusss...!

-----Original Message-----
From: Adyanto Aditomo <adyantoadit...@yahoo.co.id>
Date: Tue, 8 Sep 2009 18:14:24 
To: <Forum-Pembaca-Kompas@yahoogroups.com>
Subject: Bls: [Forum-Pembaca-KOMPAS] Wah, Kecelakaan Pesawat Indonesia Terparah!

Lha kalau anggaran pertahanan antara RI dan Malaysia setara, mengapa kualitas 
persenjataannya kok seperti Bumi dan Langit???
Kira - kira salahnya dimana ya???
Kalau masalahnya memang pada kebocoran anggaran akibat sistem dan prosedur 
pengadaan senjata yang tidak transparan dan cenderung manipulatif, ya sebaiknya 
memang harus dilakukan reformasi secara menyeluruh di tubuh TNI kita.
Bila tidak ada perbaikan sistem, berapapun anggaran pertahanan untuk TNI 
ditambahkan, tidak akan pernah cukup karena selalu digerogoti oleh KKN yang 
sangat parah.
Semoga para Pimpinan TNI menyadari hal ini.
 
Salam,
 
Adyanto Aditomo.

--- Pada Sel, 8/9/09, agushamonangan <agushamonan...@yahoo.co.id> menulis:


Dari: agushamonangan <agushamonan...@yahoo.co.id>
Judul: [Forum-Pembaca-KOMPAS] Wah, Kecelakaan Pesawat Indonesia Terparah!
Kepada: Forum-Pembaca-Kompas@yahoogroups.com
Tanggal: Selasa, 8 September, 2009, 12:53 AM


  



http://nasional. kompas.com/ read/xml/ 2009/09/08/ 0711309/Wah. .Kecelakaan. 
Pesawat.Indonesi a.Terparah

JAKARTA, KOMPAS.com - Tingkat kecelakaan udara di Indonesia ternyata terparah 
di Asia Tenggara. Data dari Aviation Safety Network, sesuai dengan yang 
dilansir Bloomberg, menunjukkan, kecelakaan udara di Indonesia sejak tahun 1945 
telah menewaskan 2.195 orang.

Sementara itu, jumlah korban kecelakaan udara di Filipina, salah satu negara 
berkembang yang bertetangga di Indonesia, cuma setengahnya, yakni 1.184 orang.

Bagaimana dengan Malaysia? Data dari situs jaringan keselamatan penerbangan 
tersebut menunjukkan, korban kecelakaan udara di Malaysia hanya berkisar di 
angka 280 jiwa.

Pengamat militer dari Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI) Jaleswari 
Pramowardhani mengatakan, anggaran pertahanan Malaysia sebenarnya tidak 
terlampau berbeda jauh dengan Indonesia. "Menurut OECD (Organisasi Kerja Sama 
Ekonomi dan Pembangunan) , anggaran pertahanan Malaysia pada tahun mencapai 
2.240 miliar dollar AS," ujar Jaleswari.

Sementara itu, pada periode yang sama, dana anggaran pertahanan Indonesia yang 
terealisasi di Indonesia sekitar Rp 2,2 miliar dollar AS. Jaleswari mengatakan, 
salah satu penyebab tingginya kecelakaan udara tersebut adalah ketidakefektifan 
penggunaan anggaran pertahanan. "Tingkat kebocoran anggaran di bidang 
pertahanan di Indonesia pada tahun 2006 mencapai 38 persen. Hal ini, misalnya, 
bersumber dari proses tender pengadaan barang dan jasa," katanya.

Kecelakaan pesawat intai milik Tentara Nasional Indonesia jenis Nomad ini 
bukanlah kecelakaan udara yang pertama di Tanah Air. Pada tanggal 6 April 2009, 
pesawat Fokker F-27 produksi tahun 1976 jatuh dan meledak di Bandara 
Internasional/ Pangkalan Udara Husein Sastranegara, Bandung. Sebanyak 24 
anggota Pasukan Khas TNI AU tewasn dalam kecelakaan tersebut.

Selang beberapa minggu kemudian, giliran Pesawat C-130 Hercules Alpha jatuh di 
Desa Geplak, Kecamatan Karas, Kabupaten Magetan, 20 April 2009. Sebanyak 116 
penumpang ditemukan, 101 di antaranya tewas dan 15 lainnya luka parah.





------------------------------------

=====================================================
Pojok Milis Komunitas Forum Pembaca KOMPAS [FPK] :

1.Milis Komunitas FPK dibuat dan diurus oleh pembaca setia KOMPAS

2.Topik bahasan disarankan bersumber dari http://cetak.kompas.com/ , 
http://kompas.com/ dan http://kompasiana.com/

3.Moderator berhak memuat,menolak dan mengedit E-mail sebelum diteruskan ke 
anggota

4.Moderator E-mail: agus.hamonan...@gmail.com agushamonan...@yahoo.co.id

5.Untuk bergabung: forum-pembaca-kompas-subscr...@yahoogroups.com

KOMPAS LINTAS GENERASI
=====================================================
Yahoo! Groups Links

<*> To visit your group on the web, go to:
    http://groups.yahoo.com/group/Forum-Pembaca-Kompas/

<*> Your email settings:
    Individual Email | Traditional

<*> To change settings online go to:
    http://groups.yahoo.com/group/Forum-Pembaca-Kompas/join
    (Yahoo! ID required)

<*> To change settings via email:
    mailto:forum-pembaca-kompas-dig...@yahoogroups.com 
    mailto:forum-pembaca-kompas-fullfeatu...@yahoogroups.com

<*> To unsubscribe from this group, send an email to:
    forum-pembaca-kompas-unsubscr...@yahoogroups.com

<*> Your use of Yahoo! Groups is subject to:
    http://docs.yahoo.com/info/terms/

Kirim email ke