Wah, ini berita ngawur. Memang pada hari Minggu 21 September yang lalu gratis naik kendaraan umum di Den Haag, tapi sama sekali tidak ada hubungannya dengan Idul Fitri. Hari itu diadakan Auto Vrijedag, Hari Bebas Mobil. Jadi tidak ada mobil yang boleh jalan. Tapi Bebas Mobil ini hanya diberlakukan di pusat kota Den Haag saja. Dan sebagai gantinya maka diberikan Gratis naik kendaraan umum (tram dan bus).
--- On Tue, 9/22/09, bakri arbie <daya...@yahoo.com> wrote: From: bakri arbie <daya...@yahoo.com> Subject: Re: [Forum-Pembaca-KOMPAS] Idul Fitri, Transportasi di Belanda Gratis To: Forum-Pembaca-Kompas@yahoogroups.com Cc: alumnipran...@yahoogroups.com Date: Tuesday, September 22, 2009, 12:55 AM Banyak hal yang amanah dan logis di negara lain. Semoga Indonesia bisa mencapai hal ini dalam kurun waktu 5 sampai dengan 10 tahun. Semuanya perlu visi dan kemampuan para elit merealisasikan visinya. --- On Sun, 9/20/09, Agus Hamonangan <agushamonangan@ yahoo.co. id> wrote: From: Agus Hamonangan <agushamonangan@ yahoo.co. id> Subject: [Forum-Pembaca- KOMPAS] Idul Fitri, Transportasi di Belanda Gratis To: Forum-Pembaca- kom...@yahoogrou ps.com Date: Sunday, September 20, 2009, 7:45 PM http://internasiona l.kompas. com/read/ xml/2009/ 09/20/18541646/ Idul.Fitri. .Transportasi. di.Belanda. Gratis DEN HAAG, KOMPAS.com - Sejumlah perusahaan angkutan umum di Belanda seperti bus dan trem tidak mengenakan biaya alias gratis tepat ketika seluruh umat muslim melaksanakan Idul Fitri 1 Syawal 1430 Hijriyah. "Kita kali ini beruntung dan umat muslim yang shalat Idul Fitri hari ini mendapatkan rezeki dari pelayanan transportasi gratis ini," ujar Putri, warga Indonesia yang tinggal di Den Haag, usai melaksanakan shalat Id di Masjid Al Hikmah, Den Haag, Belanda. Pemberlakuan layanan transportasi ini, katanya, tidak hanya berlaku di Belanda, tetapi juga di Belgia dan biasanya, tiap tahun berlaku secara acak. "Lebaran kali ini, membawa rezeki, dan kita bebas bersilaturrahmi ke mana-mana hari ini, tanpa mengeluarkan biaya transportasi, " kata Putri sambil tersenyum. Masjid Al Hikmah atau biasa disebut masjid Indonesia, dipadati ribuan jamaah, baik warga Indonesia, Turki, Maroko maupun Somalia. Bahkan pelaksanaan shalat Id di masjid tersebut, dibagi dalam dua gelombang karena tidak mampu menampung jamaah lainnya. Shalat Id pada gelombang pertama dan kedua dipimpin oleh Ustaz Ali dan Sulchaan. Setelah pelaksanaan shalat gelombang pertama dan kedua usai, selanjutnya Ustaz Ali menyampaikan khotbah. "Masih banyak saudara-saudari kita di luar sana yang kekurangan, mereka malah kadang tidak bisa makan sehari-hari bahkan tidak menentu, sementara kita, selama Ramadhan ini, hanya diuji untuk tidak makan dan minum selama sehari. Begitulah penderitaan yang mereka alami.. Setidaknya, Ramadhan ini, menjadi tarbiyah buat kita semua," kata Ali. Seusai shalat Idul Fitri, para jamaah saling bersalaman, bermaafan-maafan. Tidak sedikit di antara mereka yang meneteskan air mata karena teringat keluarga di kampung halaman, Indonesia. Selepas Id, Kedutaan Besar RI menggelar "open house" di Wisma Duta buat semua golongan.