Informasi tentang gempa terkini disajikan BMKG 5 menit pasca kejadian dalam bentuk singkat. Jikalau mau lebih lengkap sedikit, tinggal tunggu saja dari USGS NEIC (National Earthquake Information Center), yang selain menyajikan informasi magnitude (mulai dari moment magnitude, body-wave magnitude hingga surface magnitude), posisi episentrum dan kedalaman hiposentrum serta jarak episenter dengan kota-kota penting yang berdekatan, juga menyajikan prediksi intensitas getaran dalam skala MMI pada berbagai jarak dan dampak gempa terhadap populasi (dalam bentuk PAGER). Dan jika gempanya cukup kuat (seperti 7,6 Mw di Padang ini) serta berdampak besar ke populasi, Prof. Chen Ji dari Caltech dengan senang hati akan berbagi finite fault model 1-dimensinya. Semuanya disajikan secara gratis..tiss dan sudah cukup untuk segera bertindak sehingga tidak kehilangan golden period dalam penanganan korban gempa. Nah kurang apalagi ?
Sebagai tambahan, gempa Padang ini secara energetika 63 kali lipat lebih kuat ketimbang Gempa Yogya 2006 dan jika disetarakan gempa Padang ini melepaskan energi sebesar 3,78 megaton TNT atau setara dengan 190 butir bom Hiroshima yang diledakkan secara bersama-sama. Gempa disebabkan oleh patahnya segmen batuan seluas 50 x 25 km persegi yang menjadi bagian lempeng Australia pada kedalaman 80 km. Pematahan kemudian diikuti dengan pergerakan segmen sejauh (rata-rata) 8,5 meter. Seluruh proses ini terjadi dalam 3 menit dan itulah yang dirasakan sebagai getaran gempa. Setelah proses ini usai kemudian diikuti konsolidasi segmen tersebut sehingga muncullah gempa-gempa susulan. Beruntung bahwa segmen batuan yang terpatahkan hanyalah yang ada di lempeng Australia saja, bukan dibatas kontak (interface) antara lempeng Australia dan Eurasia dalam zona subduksi. Jika gempa Padang terjadi di zona subduksi, ia akan mengakibatkan terjadinya dislokasi dasar laut hingga naik setinggi 6 meter dari semula dan olakan ini akan mengakibatkan terbentuknya tsunami yang mematikan, yang membawa energi 2 kiloton TNT dan menyapu pantai Padang dengan gelombang berketinggian 1,5 meter. Namun dibalik keberuntungan itu, masih terselip satu potensi ancaman yang mengkhawatirkan : berarti interface lempeng Australia dan Eurasia tidak banyak terpengaruh dan ini berarti monster gempa megathrust dengan magnitude ~ 9 skala Richter yang tertimbun di bawah segmen Kepulauan Mentawai masih ada dan belum terbangunkan. Duka kita untuk Padang.... Salam, Ma'rufin ________________________________ From: Rovicky Dwi Putrohari <rovi...@gmail.com> To: Forum HAGI <fo...@hagi.or.id>; Forum Pembaca Kompas <Forum-Pembaca-Kompas@yahoogroups.com>; IAGI <iagi-...@iagi.or.id>; geologi...@googlegroups.com; Peduli Bencana <pedulibenc...@yahoogroups.com>; kampung-...@yahoogroups.com; hula...@googlegroups.com; k...@yahoogroups.com; Serba_KL Serba_KL <serba...@googlegroups.com> Sent: Wednesday, September 30, 2009 11:50:14 PM Subject: [peduli-bencana.or.id] Gempa Padang 30 September 2009, Jangan tunggu laporan ! Perlunya ilmu dan pengetahuan dalam menghadapi dan mengantisi korban bencana. Jangan sampai hanya mie instant saja sebagai bahan makanan batuan dalam satu-dua bulan kedepan. Gempa Padang 30 September 2009, Jangan tunggu laporan ! Source: rovicky.wordpress. com "Tidak ada laporan kerusakan". Lah gimana mau laporan wong listrik,telepon dan semua komunikasi semua rusak, lumpuh. Kerusakan dan kesiagaan bantuan bisa diprediksi dari besarnya MMI. kita harusnya sdh tahu dg MMI hingga skala VII. doh ! Ini sungguh memprihatinkan sekali. Laporan ini sudah bisa dipastikan tidak akan datang karena dari skala MMI yang dipreduksi sudah mencapai MMI VII. Artinya kerusaan sangat parah. Dalam dua tiga jam awal, tidak ada laporan dari Padang. Hanya Riau (pekanbaru saja). Ya tentusaja, Riau aman-aman saja. Ini disebabkan goyangannya tidak menutup komunikasi. Bagaimana kita tahu kerusakan akan sangat besar ? Gempa relatif kecil, episenter dalam Gempa yang relatif kecil dan hiposenternya sangat dalam tidak perlu dikhawatirkan. Gempa-gempa sangat dalam ini hanya diperlukan dalam dunia ilmiah sebagai salah satu data penelitian tektonik. Di permukaan kita hanya terasa goyangan kecil. Dalam skala MMI sangat rendah sehingga kerusakan tidak berarti. Gempa besar dalam Apabila hiposenter gempa sangat dalam tetapi besarnya energi dan besaran magnitudenya besar, maka gempa ini akan menjalar sangat jauuh dan akan merusak permukaan yang berdekatan dengan episenter. Gempa kecil dangkal Gempa yang dangkal berposisi di laut walaupun relatif kecil masih berpotensi merusak melalui tsunami. Energi gempa ini akan dipakai untuk mengangkat dasar lautan (dislokasi) sehingga mampu menimbulkan tsunami yang juga merusak. Gempa Padang Gempa Padang kali ini memiliki kedalaman 80 Km tetapi kekuatannya 7.6Mw (sangat kuat). Sehinggamenyebabkan skala goyangan di permukaan sebesar hingga MMI Skala VI-VII yang sangat merusak bangunan. Kekuaran ini mirip dengan kekuatan gempa Jogja yang beruba gempa dangkal walaupun relatif lebih lemah. Intensitas goyangan di permukaan hingga MMI skala VI-VII di sekitar episenter. Bandingkan dengan ketiga gempa-gempa lain yang terjadi sebelumnya dibawah ini : Perbandingan tiga gempa sebelumnya. Gambar di atas ini memperlihatkan peta-peta yang membandingkan bagaimana getaran-getaran gempa ini menyebar di daratan. Gempa Bengkulu sebenarnya menyebar tetapi karena ini menggambarkan daratan maka getaran di pusat gempa (episenter) tidak digambarkan. Terlihat gempa Padang dan gempa Bengkulu memiliki kedalaman 30 Km. Sedangkan gempa Jogja hanya pada kedalaman 17.1 Km, sangat dangkal sekali. Energi gempa di Jogja ini terlihat terpusat. Lihat skala pembanding masing-masing peta ini tidaklah sama. Sehingga sangat terlihat bahwa getaran gempa jogja sangat terpusat pada tempat yang sangat sempit. Hal ini juga merupakan hal yang unik bagi ahli gempa seperti kata Pak Irwan yang menunjukkan bahwa lamanya gempa jogja yang hanya M6.3 ini dapat terekam hingga hampir 1 menit goyangannya, padahal biasanya gempa sebesar itu hanya terasa selama 20-30 detik saja. Jadi kita harus sudah mulai bisa memprediksi seberapa besar kerusakannya hanya dengan melihat lokasi gempa, besarnya gempa dan kedalaman gempa. Salam prihatin dan tetap WASPADA ! -- Renungan gempa di bulan ramadhan -> http://bit.ly/uILyN [Non-text portions of this message have been removed]