Saya prefer singkong atau ubi atau talas karena lebih mudah didapat dan jauh
lebih mudah menanamnya.
Sukun juga baik dan enak sekali dimakan, dikukus ataupun digoreng sama
enaknya, pohonnya berbuah sepanjang tahun tanpa perllu perawatan yang
berarti.
Proses sampai siap santap, jauh lebih mudah ketimbang padi/beras/nasi
ataupun jagung.
Dapat dimakan 'sendirian' tanpa 'ditemani' lainnya berbeda sekali dengan
nasi yang harus ditemani lauk-pauk sebagai penambah 'selera' makan.
Susahnya orang Indonesia, kalau belum 'ketemu' nasi belum makan namanya :)
Salam,
Mubarik


2009/10/26 Lasma siregar <las032...@yahoo.com>

>
>
> Alangkah sukarnya mengajak orang kembali makan jagung setelah
> sekian lama jagung jadi makanan ternak (ayam, sapi, kerbau,
> kuda dan sebagainya)....
>
> Selain anak-anak tak suka nasi jagung dan ibu-ibu malas memasak
> nasi jagung, juga bentuknya tak menerbitkan selera!
> Tak heran kalau dipandang rendah (sekalipun vitaminnya buaaanyak)!
> Bagus buat ternak, ternak dijual lantas beli beras!
>
> Kalau mau cari pengganti beras cobalah singkong, keladi atau sagu!
> Penduduk di lautan Pacific (dari Papua sampai Hawaii, Tahiti) suka
> makan casava (singkong), taro (keladi) dan sago (sagu).
>
> Makan nasi pecel, nasinya diganti ubi rebus (yang lembut) kan enak?
> Begitu juga makan rendang Padang dengan sup sayur plus keladi....
> Cobalah diganti "nasi jagung" atau "jagung rebus", siapa yang mau
> kecuali kalau sudah kelaparan atau diancam busung lapar!
> Apakah pejabat-pejabat kita ini, hari-hari sudah "bernasi jagung"?
> Please explain Pak/Bu!
>
> Salam
> Las

Reply via email to