From: Yap Hong-Gie ouweh...@centrin.net.id Date: Friday, October 30, 2009, 3:17 PM
Human trafficking (Perdagangan Manusia) ala Australia; mengirim refrugees (pengungsi pencari suaka) ke Indonesia, dengan alasan "kemanusiaan" . Menlu AUS koq bisa punya analogi bodoh dan bengkok begini ya? Quote: "Menurut Smith, kelompok pencari suaka itu dipindahkan ke kapal Ocean Viking setelah mengalami kesulitan di perairan internasional di mana Indonesia memiliki kewajiban melakukan penyelamatan. "--End quote. Jelas-jelas Smith menyatakan bahwa, pemindahan para pengungsi terjadi di perarian internasional, yang selanjutnya diangkut dengan kapal berbendera AUS, koq alih-alih permasalahannya bisa menjadi kewajiaban RI? http://cetak. kompas.com/ read/xml/ 2009/10/30/ 03105493/ australia. akui.bantu. fi nansial Australia Akui Bantu Finansial Deplu Sangkal Telah Menerima Jumat, 30 Oktober 2009 | 03:10 WIB Sydney, Kamis - Pemerintah Australia blakblakan menceritakan upaya penyelamatan 78 pencari suaka Sri Lanka yang kini berada di kapal Ocean Viking di Tanjung Pinang. Bahkan, Australia mengaku telah memberikan bantuan keuangan kepada Indonesia untuk mengatasi masalah itu. Penjelasan tentang adanya bantuan finansial itu disampaikan Menteri Luar Negeri Australia Stephen Smith, Kamis (29/10) di Australia. Smith juga mengisyaratkan akan melakukan tindakan yang keras terhadap para pengungsi Sri Lanka itu. Menurut Smith, para pencari suaka itu sebenarnya tidak tahu akan ke mana tujuannya. Dengan tetap di dalam kapal Ocean Viking-kapal patroli bea dan cukai dan perikanan Australia-dan menolak turun di Indonesia, tidak tertutup kemungkinan mereka akan ditindak tegas. Ia menjelaskan, para pencari suaka itu akan diproses di Indonesia di bawah satu perjanjian baru antarkedua negara. Publik diminta bersabar sekalipun kaum imigran gelap itu sudah 11 hari mengapung di Indonesia dan naik kapal berbendera Australia. Ke-78 warga Sri Lanka itu ditangkap patroli Angkatan Laut Australia yang menggunakan kapal HMS Armidale, 18 Oktober lalu. Setelah penangkapan itu para imigran dipindahkan ke kapal Ocean Viking saat berada di sekitar 240 mil sebelah barat Padang. Namun, tak diungkap apakah posisi penangkapan itu termasuk di Indonesia atau bukan. Menurut Smith, kelompok pencari suaka itu dipindahkan ke kapal Ocean Viking setelah mengalami kesulitan di perairan internasional di mana Indonesia memiliki kewajiban melakukan penyelamatan. Pencari suaka itu menggunakan perahu, keluar dari negaranya yang sedang dilanda perang, sengaja menyabotase untuk mencari penyelamatan. Australia mengakui telah menyerahkan bantuan finansial ke Indonesia pascamunculnya kasus pencari suaka ini. Australia sebelumnya sering menangkap serta menahan kapal-kapal imigran dan masalah ini telah menjadi subyek perdebatan sengit dalam negeri. Perdana Menteri Kevin Rudd menyebut upaya penyelamatan pencari suaka sebagai "penyelesaian gaya Indonesia" (Indonesia solution). Juru Bicara Departemen Luar Negeri RI Teuku Faizahsyah menyangkal Indonesia menerima suap atau bantuan keuangan dari Australia menyangkut manusia- manusia kapal ini. Dia mengakui memang ada proposal dari Australia yang ingin memberi kontribusi finansial bagi Indonesia untuk mengatasi problem itu, tetapi Indonesia belum menanggapi. Australia, menurut Jubir Deplu RI, baru akan mengirimkan timnya ke Jakarta untuk membahas masalah pencari suaka Sri Lanka pekan depan. (AFP/CAL) [Non-text portions of this message have been removed]