Zaman tahun 80-an setiap saya mengerjakan PR dan tugas-tugas sekolah radio selalu berada di samping. Sering ayah saya mengingatkan untuk mematikan radio sebab dianggapnya akan menggangu konsentarsi belajar. Justru saya tidak bisa menyelesaikan tugas dan buntu rasanya otak ketika itu jika tidak disambi belajar bersamaan dengan mendengarkan radio. Suara-suara dari radio membuat saya semangat dan bisa memecahkan PR yang paling sulit sekali pun.
Melalui radio saya bisa belajar bahasa Inggris secara gratis dan dapat mendengarkan langsung suara yang benar dalam pengucapannya. Saat itu saya merasa senang sekali jika bisa mendapatkan sinyal siaran dari BBC suara Indonesia. Juga berita-berita dari luar negeri yang hangat. Ayah yang memperkenalkan saya pada radio-radio siaran dari luar negeri. Sehingga setiap ayah mendengarkan berita saya ikut serta mendengarkannya. Ketika itu di Jakarta radio yang sering daya dengarkan adalah Amigos, Prambors, dan beberapa satsiun radio lainnya. Intinya saya merasa dibantu menambah semangat belajar melalui suara-suara penyiar ketika itu. Sebut saja ada Ida Arimurti,Krisna Murti, Muklis Gumilang, Ewit Bahar, Bens Leo yang jernih suaranya dan senang membahas lagu-lagu dari penyanyi dan band dalam negeri. Sayang tidak kenal wajah-wajah satu persatu penyiar radio, tapi saya cukup akrab mengenal suara dan intonasi kata-kata mereka melalui radio. Hingga lebih dua puluh tahun barulah saya bisa mengenal wajah mereka melalui FB. Saya tidak perlu membeli kaset untuk mendengarkan lagu-lagu favorit ketika itu, cukup melalui radio. Jika saya ingin mendengarkan lagu Vina Panduwinata, Fariz RM, Chrisye, dll cukup putar gelombang dan bisa mendapatkan lagu favorit di beberapa stasiun radio swasta. Intinya radio sangat membantu para remaja di zaman itu menemukan hiburan tanpa harus keluar rumah. Zaman kini sudah berubah, anak-anak remaja lebih dekat ke teve daripada radio. Walau radio masih diminati oleh banyak remaja, menemani mereka mungkin juga seperti saya dahulu; belajar sambil mendengarkan radio. Jika mereka menonton teve sambil belajar tentu konsentrasi tidak sama seperti saat mendengarkan radio. Layar kaca teve mengharuskan mata melihat tampilan gambar-gambar yang disiarkan. Kegiatan hendak menulis jadi tertunda sebab mata disita untuk melihat teve. Beda dengan radio yang dapat menulis dan membaca sebab hanya telinga saja yang mendengarkan radio. Otomatis mata tidak rusak oleh cahaya teve dan radiasi yang dikeluarkannya. Sayangnya radio terbatas pendengarnya, sebab frekwensi radio hanya dapat dijangkau di wilayah siaran sesuai izinnya. Baik di Yunani dan di Indonesia, frekwensi radio semakin ramai. Saking ramainya terkadang saling tumpang tindih siarannya. Jika tidak pas gelombangnya, maka akan terdengar siaran dari radio lainnya. Juga radio yang terlalu banyak iklannya atau kebanyakan bicara penyiarnya cukup menyebalkan juga mendengarkannya. Tapi justru radio merupakan alat penyebar informasi yang efektif. Bisa dijangkau oleh semua kalangan dan biaya murah. Jenis-jenis radio kini sudah beraneka-ragam bentuknya. Pernah saya temukan di mainan anak-anak saya berhadiah radio kecil seukuran telapak tangan bayi lengkap dengan handsfreenya. Telepon genggam sudah lama juga dilengkapi radio. Hingga siapa saja bisa mendengarkan radio sebab harganya terjangkau dan mudah dibawa kemana saja. Topik-topik yang dibincangkan oleh berbagai stasiun radio juga beraneka ragam. Seluruh permasalahan dalam kehidupan sehari-hari sering diangkat dan didiskusikan oleh radio. Salam satunya acara Senin 2 Nopember malam ini jam 21.00 WIB di stasiun radio Geronimo FM akan disiarkan secara langsung bincang-bincang dengan Guru Besar Fak. Farmasi UGM Prof. Zullies Ikawti seputar seluk-beluk miras, bahaya alkohol, cara mencegah dan mengatasi kecanduannya. Diharapkan akan banyak kalangan yang ikut mendengarkannya di wilayah Yogyakarta dan sekitarnya. Salah satu kota yang banyak korban mirasnya adalah di kota pelajar ini. Para tukang becak, supir , pelajar, mahasiswa, ibu rumahtangga semoga bisa mendengarkannya malam ini. Hartati Nurwijaya in Megara Greece http://bahaya-alkohol.blogspot.com [Non-text portions of this message have been removed]