SBY memang seorang pembicara yang dahsyat. Pidatonya berisi tapi minim implementasi.
Semoga 4 tahun ke depan presiden kita ini bisa lebih mempraktikkan dan mengimplementasikan isi pidato2 yang dia sampaikan. Hanya saja saya kurang suka kalimat ini : "Pada kesempatan itu Presiden juga meminta dukungan media untuk turut menyebarluaskan kepada masyarakat atas perlunya meninggalkan bahan bakar fosil menuju energi terbarukan, pengembangan pertanian tanpa merusak lingkungan dan kesadaran hemat air." Tugas pemerintahlah untuk menyediakan bahan bakar pengganti bahan bakar fosil. tugas pemerintahlah mengajarkan cara pengembangan pertanian tanpa merusak lingkungan. jangan hanya menghimbao tanpa menyediakan alternatif pengganti. Contoh saja cina sekarang, untuk mengurangi ketergantungan akan minyak, pemerintah cina membangun begitu banyak kincir angin, kincir air dan panel matahari untuk memasok kebutuhan listrik negara mereka ( sampai akhir 90an cina tidak lebih kaya dari pada indonesia, tapi sekarang mereka BISA). Ruang hijau senayan saja mau dijadikan mall, benar2 jauh praktik dari isi pidato tersebut. --- Pada Kam, 3/6/10, risnandar <risnand...@yahoo.com> menulis: Dari: risnandar <risnand...@yahoo.com> Judul: Bls: {FoSSEI} Presiden: Indonesia Bangun Ekonomi Hijau Kepada: fossei@yahoogroups.com Tanggal: Kamis, 3 Juni, 2010, 9:36 AM Masih saja masalah pencitraan yang diangkat.... .. Action dong... --- Pada Kam, 3/6/10, SADELI ZANIKHAN <sadeli_zani@ yahoo.com> menulis: Dari: SADELI ZANIKHAN <sadeli_zani@ yahoo.com> Judul: {FoSSEI} Presiden: Indonesia Bangun Ekonomi Hijau Kepada: "fossei group" <fos...@yahoogroups. com> Tanggal: Kamis, 3 Juni, 2010, 2:03 AM Jakarta (ANTARA) - Presiden Susilo Bambang Yudhoyono mengatakan bahwa Indonesia akan mengembangkan konsep ekonomi hijau dalam upaya meningkatkan kesejahteraan rakyat sekaligus mengatasi ancaman perubahan iklim. Hal itu dikemukakan oleh Presiden Yudhoyono dalam sambutannya saat menghadiri ulang tahun keempat dan peluncuran logo baru Jurnal Nasional di Jakarta, Kamis. "Green economy itu menjadi semacam ideologi ekonomi baru di tingkat dunia pada abad 21 ini," kata Presiden. Konsep ekonomi hijau, kata Presiden, dibutuhkan karena dunia menghadapi tantangan besar dari perubahan iklim yang telah terasa dampaknya dengan muncul sejumlah krisis di dunia antara lain krisis pangan, energi dan air. "Green economy adalah sebuah tata kehidupan di dunia dan Indonesia yang tidak menguras sumber energi dan alam," ujarnya. Menurut Presiden, hal itu dapat dicapai dengan menerapkan tiga hal yaitu kebijakan yang benar di seluruh negara, kontribusi ilmu pengetahuan dan teknologi, dan upaya membangun pola pikir atau cara pandang masyarakat yang tidak rakus dan boros. Kepala Negara mengatakan bahwa mulai dari sekarang Indonesia harus mulai meninggalkan ketergantungan pada energi fosil. Pada kesempatan itu Presiden juga meminta dukungan media untuk turut menyebarluaskan kepada masyarakat atas perlunya meninggalkan bahan bakar fosil menuju energi terbarukan, pengembangan pertanian tanpa merusak lingkungan dan kesadaran hemat air. Turut mendampingi Presiden antara lain Ibu Ani Yudhoyono, Menteri Pemuda dan Olahraga Andi Mallarangeng, Menteri Pekerjaan Umum Djoko Kirmanto, Menko Politik Hukum dan Keamanan Djoko Suyanto, Menteri Kelautan dan Perikanan Fadel Muhammad. Juga Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak Linda Amalia Sari, Menteri Kebudayaan dan Pariwisata Jero Wacik, Menko Perekonomian Hatta Rajasa serta juru bicara kepresidenan Julian A Pasha. Sedangkan sejumlah tokoh yang hadir antara lain adalah budayawan Putu Wijaya, tokoh pers Bambang Harimurti, Direktur Utama LKBN ANTARA Ahmad Mukhlis Yusuf, Ketua Umum Partai Demokrat Anas Urbaningrum dan para pemimpin harian Jurnal Nasional antara lain Asro Kamal Rokan. Muhammad Sadeli Zanikhan al-Palembangi IAIN Raden Fatah Palembang http://zanikhan. multiply. com/profile