Artikel menarik, dan ane masih belajar utk menerapkannya.


http://erabaru. net/kehidupan/ 41-cermin- kehidupan/ 15775-berpikir- 
dari-sudut- pandang-lain



Berpikir 
Dari Sudut Pandang Lain 







Epochtimes 
Minggu, 25 Juli 2010 










Ada sepasang 
suami istri beserta seorang anaknya seharian mencari rumah kontrakan, dengan 
tubuh letih mereka melihat rumah kontrakan satu per satu, tetapi tetap saja 
belum mendapatkan rumah yang sesuai dengan keinginan.


Akhirnya pada sore hari muncullah sebuah kemukjizatan, pasangan 
tersebut menemukan sebuah rumah kontrakan yang sesuai dengan keinginan. Mereka 
buru-buru ingin membayar uang muka rumah itu, karena menurut mereka rumah itu 
sangat bagus. Ruang tamu layak sebagai ruang tamu. Kamar mandi layak sebagai 
kamar mandi. Mereka tidak menyukai rumah yang ruang tamunya kelihatan seperti 
kamar mandi, runyam dan kotor. Mereka juga tidak ingin memiliki rumah 
kontrak-an 
yang mempunyai kamar mandi seperti ruang tamu, sangat mewah.

Pemilik rumah itu seorang pria lanjut usia. Pria tua ini 
berkata, “Jika ingin mengontrak rumah ini, kriterianya hanya satu. Yakni saya 
tidak mengontrakkan rumah ini kepada keluarga yang mempunyai anak kecil.” 
Sepasang suami istri tersebut saling berpandangan dengan perasaan kecewa.

Si suami berkata, “Tetapi... bagaimana pendapat Anda tentang 
anak yang di samping kami ini?”
Si istri tiba-tiba menyela, “Dia cuma hiasan!”
Si suami berkata, “Istriku! Tak kusangka, demi mengontrak rumah 
engkau menganggap anak kita sebagai benda hiasan?!”
“Huh.. saya benar-benar menyukai rumah itu. Tidak kusangka 
malah dibebani persyaratan yang merepotkan ini!”

Ketika suami istri akan meninggalkan tempat itu, anak mereka 
berbalik dan memencet bel rumah pemilik kontrakan itu lagi. Ting tong....

Orang tua itu membuka pintu, dengan tersenyum dia berkata, “Ada 
persoalan apa lagi,  Hiasan? Ho ho ho!”
Anak kecil itu berkata, “Kakek, saya ingin mengontrak 
rumah.”
Orang tua itu berkata, “Mengontrak rumah? Saya tidak 
mengontrakkan rumah ini kepada keluarga yang mempunyai anak kecil lho.”
“Saya tahu! Saya hanya memiliki seorang ayah dan ibu saja tidak 
ada anak kecil! Anda boleh mengontrakan rumah itu kepada saya!”
“Ha ha ha! Sungguh pandai sekali, Ok, rumah ini saya kontrakan 
kepada Anda,” kata orang tua itu.

Dalam kehidupan ini selalu ada banyak sekali persyaratan, tidak 
peduli persyaratan itu tentang permasalahan apa. Jika kita mengikutinya  tanpa 
berpikir panjang, kadang kala bisa membuat kita tidak berdaya. Apakah Anda 
mempunyai pengalaman seperti ini?” Begitu menjadi suatu kebiasaan, maka logika 
yang kaku itu akan datang menyertai.

Kadang kala masalah sepele seperti menyeduh kopi saya tidak 
mengerti bagaimana memandang hal tersebut dari sudut pandang lain. Cobalah 
untuk 
membiasakan diri berpikir dari sudut pandang lain …… Tidak ada salahnya jika 
mengembangkan cara berpikir yang tak sama. (Nian Hua/The Epoch Times/lin)
 


      

    
     

    
    


 



  










Kirim email ke