===========================
F R I E N D S H I P
===========================
Original Sender  : [EMAIL PROTECTED]
----------------------------------------------------------------





From: David Suartyo@BANKBALI on 04/15/99 08:56 AM


To:   [EMAIL PROTECTED]
cc:
Subject:  mohon konfirmasi

Eh.. temen-temen, mohon konfirmasinya ya.. udah pernah denger kasus ini
belon?

>Peristiwa Banyuwangi Terulang di Pangandaran!
>Date: Mon, 12 Apr 1999 07:34:17 -0800
>From:  "kustiwa" <[EMAIL PROTECTED]>
>To: [EMAIL PROTECTED]
>
> Pangandaran, kota pariwisata dengan pantai pasir putihnya yang
> terkenal indah, terletak di selatan Kabupaten Ciamis, Propinsi Jawa
> Barat, kini terusik. Sejak lebih dari 2 bulan terakhir ini masyarakat
> Pangandaran dan sekitarnya (Padaherang, Cikembulan, Parigi, Cigugur dan
Cijulang) mengalami keresahan akibat berlangsungnya penculikan  dan
pembantaian terhadap da?i, muadzin, maupun aktivis masjid lainnya  secara
kejam. Peristiwa ini persis seperti yang terjadi di
> Banyuwangi. Penangkapan dilandaskan kecurigaan bahwa korban adalah dukun
santet. Bedanya dengan kasus Banyuwangi, para pelaku yang  jumlahnya
ratusan sama sekali tidak melakukan penyamaran sehingga  dapat dengan mudah
dikenali. Beberapa kejadian malah terjadi di siang bolong.
>
> Pada malam lebaran tanggal 19 Januari 1999 seorang penduduk Desa
Cikembulan, Kecamatan Pangandaran diculik. Korban pada saat itu tengah
mengumandangkan takbir di Masjid Cikembulan, tiba-tiba beberapa orang masuk
masjid dan langsung menjerat leher korban dengan menggunakan kabel.
Selanjutnya diseret keluar masjid di mana telah menunggu puluhan orang di
atas truk. Masyarakat setempat yang shock
> menyaksikan kejadian tersebut tidak berani dan tidak mampu bereaksi,
> hanya bisa menyaksikan korban disiksa di atas truk yang sedang
> berjalan meninggalkan halaman masjid tersebut. Korban kemudian dibawa
> ke Jembatan Ciwayang yang berlokasi di Kecamatan Cigugur, kurang
> lebih 15 km dari tempat kejadian. Di atas jembatan tersebut korban
> dieksekusi dan kemudian dilempar ke sungai.
>
> Kurang lebih dua minggu yang lalu, pada jam 11 siang terjadi arak-
> arakan tiga truk terbuka berisikan lebih dari seratus orang yang
> bergerak dari arah Kecamatan Pangandaran ke Jembatan Ciwayang.
> Sepanjang perjalanan orang-orang di atas truk tersebut berteriak-
> teriak mengajak warga masyarakat untuk ikut menyaksikan
> ?penyembelihan hewan kurban?. Menurut keterangan masyarakat yang
> mengikuti truk tersebut, sesampainya di Jembatan Ciwayang mereka
> melihat seorang laki-laki disiksa berat, giginya dicabuti dengan
> menggunakan tang, alat vitalnya dipotong, setelah itu dengan
> menggunakan batang pohon kelapa yang digotong beramai-ramai kepala
> korban ditumbuk hingga tewas. Mayat korban kemudian dibuang ke sungai
> di bawah jembatan tersebut (Sungai Ciwayang). Kejadian ini disaksikan
> oleh masyarakat setempat maupun masyarakat yang mengikuti arak-arakan
> tadi.
>
> Beberapa kejadian serupa terus terjadi, sehingga sampai saat ini (11-
> 04-1999) di Pantai Batu Karas dan Cukang Taneuh (Grand Canyon-nya
> Pangandaran), kedua tempat tersebut merupakan pantai tempat sungai
> Ciwayang bermuara, masyarakat setempat telah menemukan sekurang-
> kurangnya 25 mayat dalam keadaan tidak lengkap dan sukar dikenali
> lagi.
>
> Kejadian terakhir dari rentetan peristiwa ini terjadi pada Jumat
> malam, tanggal 09 April 1999. Malam itu sekitar jam 23.30 terjadi
> lagi penculikan terhadap suami-istri penduduk Kampung Purwasari
> (Cijoho), Desa Parigi,  Kecamatan Parigi. Korban yang diculik bersama
> istrinya tersebut adalah seorang muadzin di Masjid Kampung Purwasari.
> Kedua korban dieksekusi, dan mayat mereka kembali dibuang ke Sungai
> Ciwayang. Pada peristiwa ini masyarakat setempat sempat mendengar
> obrolan para pelaku yang jumlahnya ratusan tersebut merencanakan
> melakukan kembali penculikan dan pembantaian serupa malam sabtu
> mendatang (16-04-1999)  kepada dua orang aktivis Masjid di Kampung
> Astamaya, Desa Karang Jaladri, Kecamatan Parigi yang terletak sekitar
> 1 km dari lokasi kejadian.
>
> Pada malam tanggal 09 tersebut secara simultan dua orang warga
> Kampung Buniayu, dan satu orang warga Kampung Bojong Salawe juga
> diculik, dibunuh dan mayatnya dijatuhkan di Jembatan Ciwayang
> sebagaimana semua korban terdahulu. Kedua kampung tersebut berada
> dalam wilayah Desa Karang Jaladri, Kecamatan Parigi. Sehingga total
> pada malam tersebut lima warga Kecamatan Parigi dibantai.
>
> Akibat rangkaian kejadian tersebut di atas, masyarakat setempat pada
> saat ini berada dalam teror ketakutan dan ketidak-mengertian tentang
> apa sebenarnya yang tengah terjadi. Lebih-lebih para aktivis masjid
> yang berisiko lebih tinggi, mereka pada saat ini sebagian telah
> mengungsi ke sanak keluarganya di kota. Keheranan masyarakat setempat
> semakin bertambah karena peristiwa ini sama sekali tidak menjadi
> perhatian pers. Pers lebih banyak meliput tentang kejadian di Kosovo,
> sementara holocaust yang terjadi di depan mata, menimpa saudara-
> saudara kita sendiri, dengan tingkat kedzaliman yang sukar
> dibayangkan sama sekali tidak mendapat perhatian.
>
> Lebih jauh masyarakat juga heran dengan sikap aparat yang tidak
> tanggap. Bahkan sumber dari kepolisian setempat (polisi di polsek
> Parigi, Cijulang dan Pangandaran) juga heran mengapa Kapolres Ciamis
> tidak memberikan respon apa pun terhadap kasus yang semestinya sudah
> menjadi national, bahkan international concern dan sepatutnya
> ditangani secara serius ini. Apakah harus menunggu jumlah korban
> sampai ratusan seperti kasus Bumiayu, Sambas dan Ambon?
>
> Agar korban-korban lain tidak lagi berjatuhan, sudah sangat mendesak
> bagi KOMNAS HAM, kalangan pers, LSM terkait, dan aparat negara untuk
> segera melakukan pengecekan langsung ke lokasi kejadian demi
> terungkapnya kasus ini secara tuntas.

el Che vive!
Resistance,
kiri,
Dave


----------------------------------------------------------------
Friendship MailingList is provided by PT Centrin Utama
Maintained by   : [EMAIL PROTECTED]
To Post a msg   : Mail to [EMAIL PROTECTED]
To Unsubscribe  : Mail to [EMAIL PROTECTED]
.                 BODY : unsubscribe <Mailing List Name>
For more information, send mail to [EMAIL PROTECTED]
with "HELP" in the BODY of your mail (without quote).
----------------------------------------------------------------

Kirim email ke