Aqidah Syiah ini adalah kelompok yang berbahaya bahkan mereka sudah dihukum 
keluar dari Islam.
Jika dihadapan orang awwam, mereka terlihat sebagai muslim yang taat. Tetapi 
jika kita telusuri ternyata aqidahnya sangat menyimpang.
Hal yang menonjol dari mereka adalah :
1. Mereka suka berdusta di hadapan kaum muslimin.
    (kasus Hizbullah menyerang Israel, Iran berseteru dengan Irak, bentrokan 
berdarah Syiah-Sunni di Irak).
2. Lebih menonjolkan nikah mut'ah.
3. Suka mencerca para sahabat Nabi SAW kecuali dari kalangna Ali bin Abi Thalib 
r.a.
4. Dan lain-lain.
Jika antum ingin meningkap bagaimana Syiah, banyak kitab yang mengungkapkan 
kelicikan Syiah.

Wallahu a'lam.

Susanto

 
  ----- Original Message ----- 
  From: Ghodiy 
  To: fupm-ejip@usahamulia.net 
  Sent: Tuesday, November 28, 2006 1:33 AM
  Subject: [ FUPM-EJIP ] Aliran Syi'ah


  AL-MANHAJUL JUZ'I FII FAHMI AQIIDAH FII SYU'UUR : RAFIIDHAH
  ( Kelompok-Kelompok yang Parsial dalam Memahami Aqidah : Aliran Syi'ah )
  DEFINISI :

  Syi'ah sebenarnya berarti pendukung, penolong, teman dekat (QS 37/83 dan 
28/18), kata ini lalu digunakan oleh orang rawafidh (kelompok yang menolak 
kepemimpinan Abubakar ra dan Umar ra) sebagai nama kelompok mereka.


  DALIL-DALIL SUNNAH DAN SEJARAH TENTANG SYI'AH :

  1. Bahwa setelah perang Shiffin, Ibnu Abbas ra berdialog dengan Muawiyyah ra 
dan ditanya oleh Muawiyyah ra : "Dari Syi'ah mana anda? Dari Syi'ah Utsman atau 
dari Syi'ah Ali?" Jawab Ibnu Abbas ra : "Saya dari Syi'ah Rasulullah SAW." (HR 
Abu Nu'aim dalam al-Hilyah)

  2. Sa'id bin Hatim ra bertanya tentang witirnya Nabi SAW pada Ibnu Abbas ra, 
maka jawab Ibnu Abbas ra : "Maukah Anda aku kabarkan orang yang paling tahu 
tentang witirnya Nabi SAW?" Kujawab : "Ya." Maka kata Ibnu Abbas ra : "Tanya 
pada A'isyah!" Lalu aku minta tolong tanyakan melalui Hukaim bin 'Aflah ra 
sebab aku pada waktu itu termasuk syi'ah Ali ra.

  3. Pada abad ke-2 dan ke-3 hijrah, istilah Syi'ah juga digunakan. Dalam 
tarikh, khalifah Ibnu Khayyan saat mengomentari keruntuhan khalifah sebelumnya 
mengatakan : "Inilah akibat Syi'ahnya Marwan bin Muhammad.

  PARSIALNYA MANHAJ SYI'AH :

  - Yaitu dalam syu'ur (emosi), karena mereka selalu berusaha mengangkat emosi 
ummat melalui perantaraan ahlu bait Nabi SAW. Tapi cinta mereka parsial, karena 
ahlu bait mereka batasi hanya pada Ali ra dan keluarganya, sementara A'isyah ra 
mereka caci-maki.

  - Makna ahlu bait dalam al-Qur'an : Suami dan istri (QS 11/73), ibu dan bapak 
(QS 28/12), isteri-isteri (QS 33/33).

  - Kelompok syi'ah mengartikan bahwa QS 33/33 itu yang dimaksud Ali ra saja, 
karena menggunakan dhamir 'alaikum. Hal ini dijawab bahwa kum juga mencakup 
lelaki dan wanita sebagaimana dalam lafadz salam (assalamu 'alaikum), apalagi 
awal ayat bicara tentang istri nabi SAW.

  PARSIAL DALAM MENCINTAI AHLUL BAIT :

  1. Terhadap paman-paman Rasulullah SAW : Mereka habis-habisan menyatakan Abu 
Thalib itu muslim dengan menolak hadits-hadits yang shahih, tapi menolak Abbas 
ra, bahkan menyatakan bahwa Abbas itu tidak ada dan hanya rekayasa sejarah 
orang-orang Abbasiyyah. Kenapa? Sebab dalam fiqh (termasuk fiqh syi'ah) anak 
paman terhalang oleh paman dalam hak waris.

  2. Terhadap para isteri Rasulullah SAW : Istri nabi SAW mereka bagi dalam 2 
kubu (padahal kenyataannya tidak demikian), yaitu kubu A'isyah, Hafshah, dll 
(yang menolak Ali ra) dengan kubu Ummu Salamah (pendukung Ali ra). Pokoknya 
semua hal agama diterima dan ditolak bukan berdasarkan dalil yang shahih 
melainkan berdasar perasaan mereka pada Ali ra. Kisah perang Jamal secara 
panjang lebar disebutkan dalam Sirah Ibnu Hisyam dan Thabaqat Ibnu Ishaq.

  3. Terhadap anak-anak Rasulullah SAW : Mereka memuji-muji Fathimah ra saja, 
tetapi pada putri Rasulullah SAW yang lain, Ruqayyah ra dan Ummu Kultsum ra, 
dianggap bukan putri Nabi SAW, hanya karena mereka dinikahkan oleh Nabi SAW 
dengan Utsman ra, sementara mereka membenci Utsman ra.

  4. Terhadap para menantu Rasulullah SAW : Mereka mencintai Ali ra, tapi 
membenci Utsman ra (padahal Utsman ra termasuk 10 orang sahabat yang dijamin 
masuk syurga). Begitu bencinya mereka pada Utsman ra, sehingga istri Utsman ra 
(Ruqayyah ra dan Ummu Kultsum ra) dianggap mereka bukan anak Nabi SAW.

  5. Terhadap para cucu Rasulullah SAW : Yang dianggap cucu Nabi SAW oleh 
mereka hanyalah Hasan ra dan Husain ra, sedangkan Ummu Kultsum ra, putri Ali ra 
yang dinikahkan dengan Umar ra dianggap jin perempuan (padahal Imam Jalaluddin 
as Suyuthi dalam tarikhnya meriwayatkan kisah keutamaan Ummu Kultsum dengan 
suaminya, dalam hadits yang panjang). Demikian pula mereka menafikan Umamah ra 
(anak Zainab ra dengan pernikahannya dengan Abul Ash ra), padahal Umamah ra ini 
sangat dicintai Nabi SAW, sampai-sampai saat beliau shalat pernah sambil 
menggendong Umamah ra (oleh kelompok Syi'ah hadits tersebut diganti dengan 
Husein ra), bahkan saat Fathimah ra sakit menjelang wafatnya ia meminta Ali ra 
untuk menikahi Umamah ra.

  6. Terhadap Para Mertua Nabi SAW : Mereka tidak mengakui kekhalifahan 
Abubakar ra dan Umar ra, karena mereka menganggapnya sebagai merebut hak Ali ra.

  JENIS-JENIS ALIRAN SYI'AH DALAM MEMANDANG ALI RA :

  1. Ekstrim Mencintai Ali ra : Merupakan mayoritas dari syi'ah, yang sangat 
mengkultuskan Ali ra, dan mengkafirkan Abubakar ra dan Umar ra. Kelompok ini 
berawal dari ajaran Abdullah bin Saba' (seorang Yahudi yang pura-pura masuk 
Islam). Alirannya disebut Saba'iyyah. Termasuk kelompok ini adalah Khomeini 
yang dalam bukunya yang menggemparkan (Kasyful Asrar) menulis doa untk melaknat 
Abubakar ra dan Umar ra (doa 2 berhala Quraisy). Kelompok Syi'ah mati-matian 
memfiktifkan Ibnu Saba' dan menyatakan haditsnya hanya melalui Abu Mihnah saja, 
padahal juga terdapat dalam al-Musnad oleh Imam Ahmad, Tahzhib wa Tahdzib oleh 
Ibnu Hajar, dll. Ibnu Saba' ini lalu dibuang oleh Ali ra ke Madain.

  2. Ekstrim Mengkafirkan Ali ra : Tokohnya adalah Ibnu Kamil, kelompok ini 
mengkafirkan Ali ra karena menganggapnya tidak serius menjelaskan masalah 
Imamah pada ummat sehingga membuat umat Islam berpecah-belah.

  3. Moderat : Mereka hanya menganggap bahwa Ali ra adalah sahabat yang paling 
utama dan paling berhak terhadap kekhalifahan setelah Nabi SAW. []

  Oleh :  Ust. Nabiel Fuad Al-Musawa 

  MARAJI' :

    1.. Al-Habsyi, Husein. 1991. SUNNAH-SYI'AH DLM UKHUWWAH ISLAMIYYAH. 
Al-Kautsar. Malang. 
    2.. Musawi, Ali bin Hushain ar-Radhi, 1990. NAHJUL BALAGHAH. YAPI. Jakarta. 
    3.. Al-Musawi, S., 1983. DIALOG SUNNAH-SYI'AH. Mizan. Bandung. 
    4.. Subhani, Ja'far, 1405. ISHMAH. Muassasah an-Nashri al-Islami. Qum-Iran. 


------------------------------------------------------------------------------


  ********************************************************
  Mailing List FUPM-EJIP ~ Milistnya Pekerja Muslim dan DKM Di kawasan EJIP
  ********************************************************
  Ingin berpartisipasi dalam da'wah Islam ? Kunjungi situs SAMARADA :
  http://www.usahamulia.net

  Untuk bergabung dalam Milist ini kirim e-mail ke :
  [EMAIL PROTECTED]

  ********************************************************
********************************************************
Mailing List FUPM-EJIP ~ Milistnya Pekerja Muslim dan DKM Di kawasan EJIP
********************************************************
Ingin berpartisipasi dalam da'wah Islam ? Kunjungi situs SAMARADA :
http://www.usahamulia.net

Untuk bergabung dalam Milist ini kirim e-mail ke :
[EMAIL PROTECTED]

********************************************************

Kirim email ke