http://www.bbc.com/indonesia/majalah/2016/09/160923_trensosial_tempe_london 
http://www.bbc.com/indonesia/majalah/2016/09/160923_trensosial_tempe_london

 Mengapa pilih tempe untuk bisnis kuliner di London? 23 September 2016
Kirim 
http://www.bbc.com/indonesia/majalah/2016/09/160923_trensosial_tempe_london#share-tools
 
 Image captionWilliam memproduksi dan memasak tempenya sendiri. Seorang pemilik 
warung tempe di London mengatakan ia sangat suka tempe dan belajar di banyak 
kota di Jawa sebelum memutuskan untuk memproduksi sendiri dan menjual makanan 
Indonesia ini.
 William Mitchell yang memulai usaha dengan membuka warung tenda di London dua 
setengah tahun lalu mengatakan sejak mencoba makan tempe -saat tinggal di 
Jakarta 10 tahun lalu- ia langsung suka.
 Menjawab pertanyaan sejumlah pembaca BBC Indonesia melalui Facebook Live, 
William mengatakan, "Saya suka tempe, dan saat pulang ke Inggris tak ada tempe."
 "Saya pikir kalau saya suka tempe, dan saya mengambil risiko dengan mulai 
produksi dan jual tempe," kata William menjawab pertanyaan Tina Aqilasha 
Queennaya El-fariza.
 Mengapa pilih tempe sebagai bisnis kuliner? 
https://www.facebook.com/bbc.indonesia/videos?comment_tracking=%7B%22tn%22%3A%22R9%22%7D
 Keseharian bule tukang tempe 
http://www.bbc.com/indonesia/majalah/2015/04/150416_trensosial_tukangtempeImage 
captionPara pelanggan reguler warung tempe. William berjualan di warungnya 
selama tiga hari dan selebihnya dipakai untuk produksi dan memasak tempe, yang 
dibuatnya dengan resep kari kuning dan tempe jinten.
 "Kari kuning ini sebenarnya lodeh," kata William yang menjawab pertanyaan para 
pembaca Rabu (21/09) lalu setelah selesai berjualan.
 Ia bercerita ia datang pagi dari kediamannya yang berjarak sekitar dua 
setengah jam dari London untuk mendirikan tenda dan bersiap-siap untuk melayani 
makan siang pelanggannya.
 Inilah sejumlah pertanyaan lain melalui Facebook BBC Indonesia:Image 
captionLodeh tempe disajikan dengan nasi. Syaiful: Di mana belajar buat tempe?
 William: Saya belajar di banyak tempat. Di Malang, Blitar, Yogyakarta, 
Bandung, Jakarta. Jadi rasa tempe saya seperti yang di Jawa.
 Jizreel Pandey: Proses pembuatan di Inggris ada kendala, jika dilihat dari 
perbedaan cuaca dan kelembaban di sana (makanan fermentasi), dan bahan baku 
yang dipakai apakah produksi lokal?
 William: Kedelai bisa didapatkan dengan mudah. (Untuk pembuatan), di Indonesia 
bisa taruh di depan rumah, tapi di Inggris dingin, harus pakai inkubator, 
pengatur suhu. Ada satu kamar di rumah saya untuk membuat tempe, dan suhu 
dijaga 31 derajat.
 Buat tempe di rumah saya. Dua setengah jam tiap pagi buat tempe Bedford, dari 
rumah berangkat 05.30 bangun jam 4.00 masak dan bersiap. Membuat tempe sendiri.
 Rahmad Mukti: Bagaimana cara orang Inggris menikmati tempe?
 William: Banyak orang Inggris suka tempe. Beberapa resep yang saya buat ada 
kari kuning. Saya pakai nama kari supaya orang Inggris langsung tahu kari, tapi 
sebenarnya lodeh.
 Elsa: Bisa masak tempe bacem?
 William: Buat tempe bacem susah karena perlu air kepala dan di Inggris mahal!
 Bunda Yunita: Suruh si William nulis yang benar, TEMPE bukan TEMPEH.
 William: Kalau saya tulis Tempe, orang Inggris akan bacanya Temp, tapi kalau 
ditambah H, ucapannya menjadi tempe.
 Tempe ada di 20 negaraImage captionSalah seorang pelanggan tempe dengan kari 
tempe kuning alias lodeh. Salah seorang pengunjung warung William, Michael, 
mengatakan ia pelanggan tetap karena menganggap tempe makanan sehat.
 "Tempe termasuk vegetarian, jadi saya sering ke sini untuk beli tempe," kata 
Michael yang menunjukkan tempe lodeh yang dia beli.
 Made Astrawan, pendiri Forum Tempe, yang terdiri dari pakar gizi, pangan serta 
para produsen tempe, mengatakan tempe dapat ditemukan di sekitar 20 negara, 
baik oleh orang Indonesia ataupun orang setempat.
 "Bisa diproduksi oleh orang Indonesia yang tinggal di suatu negara seperti pak 
Rustono di Jepang, bisa juga oleh orang asli negara tersebut seperti yang di 
Meksiko, Prancis, Australia dan Inggris," kata Made kepada BBC Indonesia.
 Forum Tempe beserta Pergizi Pangan Indonesia, organisasi pakar gizi, 
merencanakan akan membawa tempe ke Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan 
Oktober ini untuk ditetapkan sebagai warisan budaya sebelum dilanjutkan ke 
badan PBB UNESCO.

 

 

Kirim email ke