2016-10-12 20:42 GMT+02:00 Marco 45665 <comoprim...@gmail.com>:

> *DARI ANDA PRIBAD*I*  dengan* kata lain dari Seorang Expert bernama
> AjeGile-emang Gile
>
_____________________________________________________________________________

>
> 2016-10-12 18:47 GMT+02:00 ajeg ajegil...@yahoo.com [GELORA45] <
> GELORA45@yahoogroups.com>:
>
>>
>>
>> Dari mana Anda bisa begitu yakin ke 20 juta orang itu menjadi miskin
>> lantaran uangnya dipakai naik haji?
>>
>> Atau ini sekedar menunjukkan sikap rasis?
>>
>>
>>
>> --- comoprima45@... wrote:
>>
>> *ANALYSA SUATU DNA MASYARAKAT .......Dan  kepercayaan yang sering membuat
>> FATAL....*
>>
>> *------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------*
>>
>> *Gimana 20 Juta Anak2  bisa makan sehat dan berkecukupan Jika Uang
>> KELUARGA *terutama *untuk anak2nya Habis dipakai untuk Beaya dan
>> Keperluan  NAIK HAJI oleh* *1O JUTA orang Tuanya* ......
>>
>> *>> Pulang dari Haji mereka Tinggal cari Utang ..*...
>>
>>    - *Anak2nya  itu Terlantar ,Tak bisa makan sehat dan Tak bisa makan
>>     secekupnya ...apalagi untuk Sekolah   > boleh Dilupalan untuk selamaya *
>>    - *Hutang pun tambah bertumpuk > *karena HUtang Bulanan berikutnya
>>    haabis dipakai Bunga Hutang dari Bulan2 sebelumnya
>>    - *Kepaksa jual SAWAH -satu2 nya Milik yg tertinggal* untuk menunjang
>>    Hidup se.hari2... ..         ( Itupun  kalau masih ada .dan kalau dimiliki
>>    sebelumnya ....)
>>
>> *AKHIRNYA : >** ANAK2 TERLANTAR  SEMU**A  ( *mending kalau cuman punya 1
>> atau 2 anak....
>>                            belum lagi BINI2....nya , yang lebih dari 1
>> .....hahhaaaa.. )
>>                         *> SAWAH HABIS TERJUAL *
>> *                        > HUTANG semakin BERTUMPUK*
>> *                        > CARI KERJAAAN SULIT  (* engga punya
>> Kwalifikasi - maupun Pengalaman Kerja
>>                            lain , yang bisa cukup untuk  mempertahankan
>> Hidup dan menghidupi Keluragnya * )...*
>> *                        > YANG tertinggal cuming Satu2nya > GELAR HAJI
>> yang engga Laku dimana2 *
>> *                          didunia , bahkan maupun di Acherat  (*Diplom
>> Haji kan engga ADA dan Tidak
>>                           tertulis ...Jadi manpulan dibawa kekuburun
>> ...untuk ditujukkan pada Malaekat yang
>>                           beridiri dipintu Gerbang Surga sewaktu para
>> Umat  harus masuk Gerbang Surga....
>>
>> * ..........Laul Mereka  Heran dan Tak mengerti dirinya sendiri *...
>> MENGAPA UMAT ISLAM ITU SELALU TERHINA...... dan MREKA LUPA DAN TAK PERNAH
>> MENGERTI DIRINYA sendiri  , bahwa RESPEKT ITU TIDAK BISA DIMINTA ataupu
>> DIBELI *melainkan HARUS DIBANGUN SENDIRI oleh setiap orang  , karena
>> CHARAKTER YANG BAIK dan KUAT , CARA BERPIKIR yang baik serta DAYA PIKIR
>> yang membumi dan meyakinkan dari  SESEORANG ITULAH .... yang justru akan
>> membuat ORANG LAIN DISEKITAR KITA   RESPEKT pada KITA..... *
>> *(*Jalan Lain  bisa dikatakan Hampir Tak ada .......kendaitpun sampai
>> menamakan dirinya HABIB .... )
>>
>>
>> 2016-10-12 17:35 GMT+02:00 ajeg :
>> Di usia kepala 7 sekarang ini Indonesia masih berkutat
>> di episode kebutuhan dasar yaitu, sandang-pangan-papan.
>> Bukan cuma kalangan miskin saja yang bermasalah
>> dengan kebutuhan dasar itu, kalangan terdidik dan kaya
>> juga merasa kekurangan akan sandang-pangan-papan
>> yang mewah. Itu sebabnya korupsi merajalela.
>>
>> Belum terlihat tanda-tanda dimulainya pembangunan untuk
>> membawa Indonesia memasuki era produksi / industri
>> secara nasional. Untuk memenuhi kebutuhan dasar itu saja
>> masyarakat dikepung perusahaan / industri besar swasta.
>>
>> --- jetaimemucho1@... wrote:
>>
>> Selasa 11 Oct 2016, 07:10 WIB
>> Wawancara Khusus Kepala Perwakilan FAO20 Juta Orang di RI Kekurangan
>> Konsumsi Pangan
>> Muhammad Idris - detikFinance
>> *Jakarta* - Di tengah ingar-bingar pembangunan dan pertumbuhan ekonomi,
>> rupanya masih banyak penduduk Indonesia yang belum mampu memenuhi kebutuhan
>> pangan mereka secara layak. Badan Pangan PBB (Food and Agriculture
>> Organization of The United Nations/FAO) mengungkapkan, dari total 250 juta
>> orang jumlah penduduk Indonesia, 7,9% atau sekitar 20 juta orang masih
>> kekurangan pangan.
>>
>> Sebagian besar tersebar di Nusa Tenggara Timur (NTT), Nusa Tenggara Barat
>> (NTB), Papua Barat, dan Papua. Sementara sisanya berada di pulau-pulau
>> kecil Sumatera dan sebagian Pulau Jawa.
>>
>> Masalah tersebut tak semata berkutat pada kekurangan pangan, namun meluas
>> pada masalah ketiadaan akses untuk pemenuhan makanan yang layak, sehingga
>> berbuntut pada gizi buruk. Jika diuraikan benang kusutnya, maka kemiskinan
>> menjadi penyebabnya.
>>
>> Untuk mengetahui lebih lanjut tentang masalah kekurangan konsumsi pangan
>> ini, *detikFinance*  berkesempatan mewawancarai Mark Smulders, Kepala
>> Perwakilan FAO untuk Indonesia dan Timor Leste di kantornya, Menara
>> Thamrin, Jakarta, Jumat (7/10/2016). Berikut petikan wawancaranya:
>>
>> *Berapa jumlah orang di dunia yang masih mengalami kekurangan konsumsi
>> pangan?*
>> Ada sekitar 800 juta orang masih kelaparan di dunia. Ini karena
>> kekurangan makanan atau masih kelaparan saat mereka pergi tidur setiap
>> malamnya, tidak cukup kalori. Karena makanan yang tidak cukup, tidak ada
>> energi untuk bisa menjalankan aktivitasnya.
>>
>> *Bagaimana dengan Indonesia, berapa jumlah orang yang masih kekurangan
>> konsumsi pangan?*
>> Di Indonesia ada 7,9% dari 250 juta orang atau sekitar 20 juta orang
>> mengalami kekurangan pangan. Tidak cukup protein, tidak cukup vitamin dan
>> mineral, harusnya makan lebih banyak mengandung protein dan sayuran untuk
>> melengkapi nasi putih.
>>
>> Di Asia Tenggara ada 60 juta penduduk kekurangan makanan yang layak, dan
>> sepertiganya ada di Indonesia yang tidak cukup mendapatkan makanan layak
>> karena kemiskinan. Ini sebagian besar di NTT, NTB, Papua, Papua Barat.
>>
>> Bank Dunia dan BPS (Badan Pusat Statistik) memperkirakan 11% populasi
>> hidup di bawah kemiskinan, itu kira-kira 28 juta orang yang tidak punya
>> cukup uang untuk membeli makanan. Hanya makan sekali, hanya makan dua kali
>> karena tidak cukup uang.
>>
>> [image: 20 Juta Orang di RI Kekurangan Pangan]
>>
>>
>> *Adakah temuan lainnya selain masalah kekurangan konsumsi pangan?*
>> Sekitar 37% malnutrisi terjadi pada anak-anak di bawah 5 tahun. Khususnya
>> di NTT, sebagian NTB, Papua, Papua Barat, kemudian di Sumatera Barat,
>> Sumatera Utara, terutama di pulau-pulau kecil di wilayah itu. Pulau-pulau
>> itu merupakan beberapa daerah yang sebelumnya terdampak tsunami.
>>
>> *Menurut FAO, apa yang harus dilakukan pemerintah untuk mengatasi masalah
>> kekurangan konsumsi pangan ini? Sudahkah pemerintah melakukannya?*
>> Pemerintah umumnya sudah punya kebijakan berupa komoditas strategis
>> seperti beras, jagung, dan kedelai. Namun itu sebenarnya tak cukup hanya
>> dengan usaha memproduksi makanan. Tapi sebenarnya lebih tepat dengan
>> intensifikasi lahan. Lahan-lahan (pertanian) di Indonesia kecil-kecil,
>> sehingga tak menghasilkan pendapatan yang cukup untuk petani.
>>
>> Jadi kita dorong pemerintah lebih melakukan arah perbaikan manajemen,
>> mengantisipasi perubahan iklim, dan program seperti intensifikasi dengan
>> mina padi, karena produksinya menghasilkan pendapatan yang bagus.
>>
>> Selain itu, kita juga mendorong untuk mengatasi malnutrisi. Ini terjadi
>> karena sulitnya akses pada makanan yang higienis dan air bersih. Pemerintah
>> perlu memperhatikan hal ini agar kualitas makanan terjaga.
>>
>> *(hns/wdl)*
>>
>> 
>>
>
>

Kirim email ke