PERNAHKAH INI YUSRIL BERNIAT BAIK DENGAN JOKOWI DENGAN
AHOK.............? SETAHU SAYA NGGAK PERNAH. DARI MULA MANUSIA INI
SELALU SINIS TERHADAP JOKOWI DAN AHOK.................! KALAU KEPADA
SOEHARTO, NAH MENJILATNYAPUN DIA NGGAK MALU...........................!
------ Original Message ------
From: "jonathango...@yahoo.com [GELORA45]" <GELORA45@yahoogroups.com>
To: GELORA45@yahoogroups.com
Sent: Tuesday, 8 Nov, 2016 At 1:32 PM
Subject: [GELORA45] Yusril: Presiden Terkesan Cari Kambing Hitam
Demo Bela Islam Jilid II 4 November
Yusril: Presiden Terkesan Cari Kambing Hitam
Minggu, 6 November 2016 | 15:35 WIB
Yusril Ihza Mahendra - [Deni Hardimansyah/Skalanews]
Skalanews - Ahli Hukum Tata Negara, Yusril Ihza Mahendra menyebutkan,
pemerintah terkesan mencari kambing hitam atas ada oknum yang menyusupi
aksi damai bela Islam pada 4 November lalu.
Hal itu terlihat dari pidato yang disampaikan oleh Presiden Joko Widodo
(Jokowi) pada Sabtu (5/11) dini hari yang dinilainya tidak menyentuh
subtansi.
Dimana, yang dituntut oleh peserta unjuk rasa adalah menuntut penegakan
hukum akan dugaan penistaan agama yang dilakukan Basuki Tjahja Purnama
(Ahok).
Namun, Jokowi malah menyentuh peristiwa bentrokan antara polisi dengan
sejumlah massa yang diduga oknum HMI .
"Pemerintah terkesan membelokkan persoalan, mencari kambing hitam,
sementara inti persoalan tak tersentuh dan tak tertangani," kata Yusril
seperti dikutip dari pers rilisnya, Minggu (6/11).
Kemudian, terkait dengan proses selama dua minggu untuk mengusut kasus
dugaan penistaan agama yang dilakukan oleh Ahok boleh dibilang kelamaan.
Karena dalam waktu selama itu tidak menutup kemungkinan apapun bisa
terjadi. "(Sebab) masyarakat sekarang ini menunggu bukti dari janji
pemerintah," kata Yusril.
Yusril juga menilai, apa yang dihasilkan dari pertemuan antara
perwakilan peserta aksi 4 November dengan pemerintah tidaklah cukup
memuaskan. Apalagi Presiden tidak menemui langsung utusan pengun j uk
rasa.
Padahal, kata Ketua Umum PBB ini, Presiden Jokowi dicitrakan sebagai
sosok yang dekat dengan rakyat, namun di saat yang genting justru
menghindar dari rakyatnya.
"Pemerintah harus mempercepat proses ini. Jika tidak ada langkah nyata,
demo lebih besar bukan mustahil akan terjadi," katanya.
Menurut mantan Mensesneg itu, jika pemerintah bertindak tegas terhadap
siapa saja yang menista agama, berarti Pemerintah telah membuat tenteram
hati rakyat. Dan dalam hal ini sebutnya, citra dan wibawa pemerintah
akan naik.
"Tetapi jika lalai, citra dan wibawa pemerintah akan terus merosot,"
katanya. (Bisma Rizal/bus)