Click  ini : https://www.youtube.com/watch?v=5wiFWjaMKv0

http://sp.beritasatu.com/home/salim-mubaroq-at-tamimi-panglima-isis-asal-pasuruan/117412

Salim Mubaroq At Tamimi Panglima ISIS Asal Pasuruan
Rabu, 9 November 2016 | 11:25
 Abu Jandal [youtube] 


Berita Terkait

  a.. Mabes Polri Benarkan Info Tewasnya Abu Jandal 
  b.. BNPT Telusuri Kabar Tewasnya Abu Jandal 
  c.. Pemimpin ISIS Mulai Tinggalkan Kota Mosul 
  d.. Pagar Betis" Antisipasi ISIS
[MALANG] Abu Jandal salah satu dari sejumlah panglima perang ISIS yang bernama 
asli Salim Mubaroq At Tamimi alias Salim Penceng adalah lelaki beristri dua dan 
mulanya bertempat tinggal di Lingkungan RT-05/RW-06, Kelurahan Karanganyar, 
Kecamatan Panggungrejo, Kota Pasuruan, sempat sekitar satu setengah tahun 
memilih pindah ke rumah kontrakan di kawasan Kelurahan Bumiayu, Kedungkandang, 
Kota Malang sebelum kemudian memboyong istri-istri dan anak-anaknya hijrah dan 
bergabung dengan ISIS di Suriah.

Sebelum pemuda yang pernah berjualan keliling kopi bubuk racik itu menjadi 
salah seorang tokoh Islamic State (IS) yang sebelumnya dikenal sebagai Islamic 
State Iraq and Syuriah (ISIS) asal Indonesia, merupakan otak perekrut sejumlah 
muda-mudi dari beberapa kota di Jatim untuk menjadi relawanan IS. Kepada 
tetangganya di Malang, pemuda yang memiliki anak kandung tiga orang dan dua 
orang lainnya anak angkat itu nekad berangkat bergabung dengan IS karena alasan 
kesulitan ekonomi. Selain ia ingin menghidupi keluarga dengan cukup sebagaimana 
dijanjikan pimpinan IS sebelumnya, juga sekaligus berjihad untuk mendirikan 
Negara Islam Irak-Syuriah.

Salim Mubaroq At Tamimi itu pula yang sempat mengancam Panglima TNI (kala itu 
dijabat) Jenderal TNI Moeldoko, Kapolri (kala itu dijabat) Jenderal Polisi 
Sutarman dan para pimpinan Banser dari Nahdlatul Ulama melalui akun You Tube 
Abu Mujahid al-Faqir ibn Faqir. Ancaman via video berdurasi 4 menit 33 detik 
berjudul Tahridhul Hijrah Wal Jihad itu membuat lelaki yang disebutkan 
keturunan dari Yaman itu menjadikannya terkenal.

Salim Mubarok At-Tamimi mulanya bertempat tinggal di Kelurahan Karanganyar, 
Panggungrejo, Kota Pasuruan. Rumah Salim bercat warna krem dan hijau dan 
terlihat tak terawat karena hanya ditinggali ibu dan kakaknya dan Salim beserta 
keluarganya memilih tinggal pindah di rumah kontrakan di daerah Kedungkandang, 
Kota Malang. Menurut tetangga kanan-kirinya, rumah Salim di Pasuruan tersebut 
merupakan rumah warisan dari almarhum ayah Salim bernama Mubaroq yang 
beristerikan Nyonya Farida.

Pada Mei 2014, Salim Mubarok bersama istri dan lima anaknya (tiga anak kandung, 
dua anak angkat), berangkat ke Suriah. Sebelum memboyong istri dan lima anaknya 
itu, Salim sebenarnya telah bergabung dengan ISIS di Suriah, dan sempat 
beberapa kali pulang ke Pasuruan dan Malang. Sebelum ke Suriah dan bergabung 
bersama ISIS, Salim Mubarok pernah berada di Yaman bergabung bersama AQAP, 
sebuah organisasi sayap Al Qaidah di Yaman. Saat berada di Yaman itu, Salim 
diketahui beberapa kali masuk di daerah perbatasan antara Turki dan Suriah.

Salim dalam siaran videonya waktu itu menyatakan menunggu kedatangan TNI, Polri 
dan Banser. “Apabila kalian tidak datang kepada kami (ke Syuriah), kami yang 
akan datang kepada kalian,” ancam Salim dalam video itu. Tidak cukup disitu, 
Salim Mubarok juga menebar ancaman akan membantai para petinggi TNI, Polri dan 
Banser satu persatu. “Penegakan syariat Allah harus dimulai dengan memerangi 
kalian dan membantai satu per satu kalian; TNI, Polri, Densus dan Banser,” 
ancam Salim yang menyatakan dirinya adalah penegak syariat Allah dan mengatakan 
bahwa hanya syariat Islam yang harga mati, bukan NKRI.

Pascaancaman yang disampaikan Maret 2015 itu Densus 88 secara bertahap berhasil 
menangkap para kaki tangan Salim di sejumlah kota. Beberapa di antaranya adalah 
Abdul Hakim Munabali (44), warga Jalan Ade Irma Suryani IIIA/No. 67, Lingkungan 
RT-07/RW-11 Kelurahan Kasin, Kecamatan Klojen, Kota Malang, Jatim, ditangkap 
tim gabungan Densus 88 Antiteror Mabes Polri di back-up Satuan Brimob Polda 
Jatim, Rabu (25/3).

Abdul Hakim Munabali dikenal sebagai lelaki yang tertutup itu ditangkap tanpa 
perlawanan di depan toko madu di samping SD Al Irsyad Al Islamiyah, Jalan Arif 
Margono 11, Kelurahan Kasin, sekitar pukul 10.00 WIB tidak jauh rumahnya. 
Selang satu jam kemudian petugas yang sama juga menangkap Helmy Alamudi (51), 
warga Perumahan Tinombala, Jalan Soputan 2, lingkungan RT-01/RW-01, Kelurahan 
Karangbesuki, Kecamatan Sukun, Kota Malang.

Sama dengan Salim Mubaroq At Tamimi, Helmy Alamudi ini juga berprofesi sebagai 
pedagang kopi racik merek Maroko diringkus saat berada di depan Taman 
Megamendung. Karangbesuki, Malang, tidak jauh dari rumahnya. Upaya Densus tidak 
berhenti sampai di situ, karena pada hari yang sama sekitar pukul 18.30 WIB 
menangkap Ahmad Junaedi, warga Jalan Parsehjaya yang dikenal sebagai juragan 
bakso itu, di Jalan Wortel, Lingkungan RT-04/RW-05 Kelurahan Bumiayu, Kecamatan 
Kedungkandang, Kota Malang.

Ahmad Junaedi yang sebelumnya adalah tetangga Salim Mubaroq At Atammimi di 
Kedungkandang, ditangkap di depan mulut gang saat naik sepeda motor Yamaha 
Yupiter. Tanpa perlawanan berarti, Ahmad Junaedi kemudian diborgol dan 
digelandang naik mobil. Mereka bertiga ini merupakan jaringan kaki tangan Salim 
Mubaroq At Tamimi. [ARS]

Reply via email to