Muhammadiyah ajak Muslim menahan diri terkait Ahok


Kamis, 10 November 2016 13:22 WIB | 263 Views

Pewarta: Anom Prihantoro



Ketum PP Muhammadiyah Haedar Nashir (ANTARA /Puspa Perwitasari)



Sungguh saat ini sesama umat Islam diuji kesabaran dan ketabahan diri 



Jakarta (ANTARA News) - Ketua Umum Pimpinan Pusat Muhammadiyah Haedar Nashir 
mengajak umat Islam untuk menahan diri dan tidak emosional dalam menghadapi 
persoalan dugaan penistaan agama oleh Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok.

"Dalam suasana yang demikian, diperlukan sikap sabar yang super ekstra. Maka, 
sungguh diperlukan sikap lapang hati untuk saling menahan diri. Jangan terus 
saling menyudutkan, menyalahkan dan menegasikan satu sama lain," kata Haedar di 
Jakarta, Kamis.

Dia mengatakan umat Islam, termasuk warga Muhammadiyah, saat ini benar-benar 
diuji. Dalam menghadapi kasus Ahok, bukan hanya banyak yang beda cara dan 
strategi, tetapi mungkin juga ada yang beda pemahaman atau pandangan. Kondisi 
seperti ini sering terjadi dalam kehidupan umat Islam di manapun sepanjang 
sejarah. 

Umat Islam, kata Haedar, agar menghindari ujaran dan tindakan yang dapat saling 
mencedarai hati satu sama lain. Jauhi tindakan yang dapat merugikan sesama umat 
Islam sendiri. Marwah atau kehormatan Islam sungguh dipertaruhkan dalam 
menghadapi situasi pelik seperti sekarang ini.

Belajar diam dan menahan diri sebagaimana tuntunan Nabi, lanjut dia, jauh lebih 
utama karena tantangan umat Islam sungguh berat. Jika di tubuh umat sendiri 
centang peranang, malah tidak elok. Sebaiknya Muslim mempraktikkan ukhuwah dan 
akhlak mulia ke dalam dan ke luar di kala menghadapi ujian berat seperti ini. 

Jika menyangkut beda paham dan pandangan, kata dia, masalah dapat menjadi 
rumit, biasanya mengeras dan sering sulit dipertemukan. Lebih-lebih manakala 
masuk unsur politik di dalamnya, maka nuansanya dapat semakin tajam.

"Sungguh saat ini sesama umat Islam diuji kesabaran dan ketabahan diri. 
Buktikan ukhuwah Islam seiman di kala susana berat seperti ini. Para tokoh 
Islam juga diharap dapat saling tasamuh (toleransi) dan menenangkan suasana 
dengan menyiramkan air sejuk di hati umat," kata dia.

Dia juga berharap masyarakat memanfaatkan media sosial tidak dijadikan ajang 
untuk memanaskan hati dan suasana. "Semuanya diharapkan lebih seksama, 
bertabayun (melakukan kroscek) dan bersabar. Jangan mudah terpancing dan 
terprovokasi, agar umat Islam keseluruhan tetap terjaga kondusif," kata dia. 

Editor: Fitri Supratiwi


Reply via email to