Trump menang yg utamanya bukan krn programnya, tapi karena kekecewaan 
pemilih terhadap elite politik yg korup dan  mengakibatkan krisis sosial di 
AS makin menajam. . .Ada lembaga survey, yg melaporkan, seandainya bukan 
H.Clinton, tetapi Bernie Sanders yg dicalonkan oleh partai Demokrat melawan 
Trump, maka Sanders bisa mengalahkan Trump. (Sanders juga menkritik keras 
elite politik establishment. .  .Clinton menang lawan Sandres a.l. karna 
ada kecurangan dlm proses pemilihan internal partai Demokrat ).  . .Banyak 
pendukung Sanders yg dalam pilpres kemarin tidak ikut memilih (Clinton). 
http://www.independent.co.uk/news/people/presidential-election-donald-trump-would-have-lost-if-bernie-sanders-had-been-the-candidate-a7406346.html
 
 
 
Dengan statement keras usai pilpres, Bernie Sanders menyatakan,  bersama 
'kekuatan progresip lainnya' (istilah yg digunakan oleh Sanders), telah 
siap tampil untuk memimpin kekuatan opopsisi thd. administrasi pemerintahan 
Donald Trump, yg akan segera terbentuk, pasca berakhirnya pemilu kemarin, 
yg dimenangkan oleh Trump.
Pada dasarnya, statement Sanders menegaskan lagi ttg. kritiknya thd. elite 
politik establishment dan ttg. peran penting kerjasama seluruh kekuatan 
progresip dlm memimpin oposisi kedepan.
Quote: " Quote: " To the degree that Mr. Trump is serious about pursuing 
policies that improve the lives of working families in this country, I and 
other progressives are prepared to work with him.” ...
"“To the degree that he pursues racist, sexist, xenophobic and 
anti-environment policies, we will vigorously oppose him.”
( --- >  
http://www.cosmopolitan.com/politics/a8265065/bernie-sanders-statement-donald-trump-election-2016/
<http://www.cosmopolitan.com/politics/a8265065/bernie-sanders-statement-donald-trump-election-2016/>
 
  )
 
Bisa diprediksi, kedepan, konflik sosial di AS dibawah rezim Trump akan 
semakin tajam dan kekuatan progresip akan makin berperan dalam proses 
perkembangan masyarakat di AS.
 
 
A.H.
 
---------------------------------------
 
 
 
-----Original-Nachricht-----
Betreff: [GELORA45] Re: Khawatir, terkejut, dan Fadli Zon: inilah respons 
netizen Indonesia atas kemenangan Trump di pilpres AS
Datum: 2016-11-10T04:10:43+0100
Von: "jonathango...@yahoo.com [GELORA45]" <GELORA45@yahoogroups.com>
An: "GELORA45@yahoogroups.com" <GELORA45@yahoogroups.com>
 
 
 



trader raksasa itu bukannya nasionalis yg siap merobek yg berani macam2 
sama amerika, tetapi lebih tepat siap mencaplok keuntungan kapan saja 
keadaan apa saja termasuk anjloknya stock barusan baik itu di amrik, hk, 
ataupun indonesia.

---In GELORA45@yahoogroups.com, <inengahk@...> wrote :


Bila seseorang menyalahkan orang lain mesti introspeksi diri dulu.

Maaf tidak ada hubungannya antara kemenangan Trump dengan hancurnya ekonomi 
dunia,

Kita tahu semau perusahaan besar didunia milik warga negara AS seperti 
exxon, Freeport, Chevron dll.

Di Amerika ada traider keuangan raksasa yang namanya George Soros, dimana 
beliau siap mencaplok dan merobek robek siapa saja yang berani macam-macam 
sama amerika

 

From: GELORA45@yahoogroups.com [mailto:GELORA45@yahoogroups.com]
Sent: Thursday, November 10, 2016 10:17 AM
To: GELORA45@yahoogroups.com
Subject: [**EXTERNAL**] [GELORA45] Khawatir, terkejut, dan Fadli Zon: 
inilah respons netizen Indonesia atas kemenangan Trump di pilpres AS

 

 

 
 
Khawatir, terkejut, dan Fadli Zon: inilah respons netizen Indonesia atas 
kemenangan Trump di pilpres AS
<http://www.bbc.com/indonesia/trensosial-37919062>
    * 9 November 2016

Kirim <http://www.bbc.com/indonesia/trensosial-37919062#share-tools>

[trump]Image copyrightAPImage captionDonald Trump mengungguli Hillary 
Clinton dalam pilpres Amerika Serikat.


Ini adalah jam-jam yang menegangkan bagi seluruh dunia: menanti siapa 
pemimpin baru Amerika Serikat.

Walau berada jauh di sana, kemenangan Donald Trump dalam pemilu AS menjadi 
perhatian banyak pengguna media sosial di Indonesia.
"Kok serem sendiri ya liat pemilu AS," kata @avinugr di Twitter. Lainnya 
mengatakan, "bikin deg-degan!"

[twitter]Image copyrightTWITTER

Menjelang menit-menit kemenangan Donald Trump, keresahan mulai terasa di 
linimasa. "Bayangkan andai di RI ada tokoh rasis, intoleran, suka 
ngafir-ngafirin nyalonin jadi presiden. Terus menang. Alangkah suramnya. AS 
kayak begitu sekarang," kata Akhmad Sahal cendikiawan Muslim yang kini 
tinggal di Amerika Serikat.
Kekhawatiran ini cukup beralasan karena berbagai komentar-komentar Trump 
yang dianggap cenderung memojokkan Muslim. Akhir tahun lalu misalnya Donald 
Trump meminta langkah penghentian yang 'total dan komplet' agar kaum muslim 
tidak memasuki Amerika Serikat.
Pernyataan ini merujuk jajak pendapat Center for Security Policy yang 
menunjukkan 'kebencian' kaum Muslim terhadap warga Amerika bisa 
membahayakan negara, walau dalam beberapa bulan kemudian Trump tampak 
melunak dengan mengatakan bahwa gagasan mencekal orang Islam yang mau 
berkunjung ke AS hanya sekedar saran saja.
<http://www.bbc.com/indonesia/dunia/2016/05/160512_dunia_trump_islam_sadiq>
Namun sebagian orang merasa kekhawatiran itu berlebihan. "Masa sih separah 
itu" tanya satu pengguna. Lainnya mengungkap sisi positif Trump dengan 
mengatakan, "Lagi pula Trump janji menurunkan pajak 50%, itu meringankan 
pengusaha dan kelas menengah. Hillary malah mau nambah pajak," kata 
@zevanya.

[twitter]Image copyrightTWITTERImage caption"Petaka bagi Muslim Amerika," 
kata Sahal. Sependapat?[twitter]Image copyrightTWITTERImage caption
Bagaimana bisa Trump menang? Beberapa orang berkelakar.[twitter]Image 
copyrightTWITTERImage captionTrump menang karena muncul sebagai pahlawan, 
kata yang lain.


'Emosi, bukan logika'
Bagi yang lain, kemenangan Trump berarti sesuatu yang lebih besar. Ini 
mencerminkan perilaku pemilih yang emosional, kata Yenny Wahid, Direktur 
Wahid Institute.
Dalam akun Twitternya mengatakan "Trump menang salah satunya karena gencar 
serang Islam. Muslim dijadikan momok bersama untuk takuti pemilih US. 
Pemilih tidak rasional percaya dia."
"Brexit, Trump dan dalam konteks Indonesia, 411, menunjukan bahwa orang 
memilih berdasarkan emosi bukan secara rasional. Lalu mereka menyesal 
kemudian," katanya.
Melihat tren ini, akun @ayaelectro berkomentar, "Habib Rizieq habis ini 
mungkin terinspirasi nyalon pilpres karena se-gak suka apapun orang sama 
dia, kesempatan menang tetap ada."

[twitter]Image copyrightTWITTER

Lainnya berandai-andai...

[facebook]Image copyrightFACEBOOKImage caption"Bayangin pilpres 2019, 
isinya Ani Yudhoyono vs Ahmad Dhani, terus yang menang Ahmad Dhani. Kayak 
gitu perasaan warga Amrik sekarang."

Selain kekhawatiran soal Muslim, pengguna media sosial juga menyoroti nasib 
pelajar atau calon pelajar Indonesia yang ingin menempuh pendidikan di AS. 
"Bahkan Pemilu US mempengaruhi rencana masa depan anak-anak Indonesia. 
Wuih," kata @ainunchomsun.

[twitter]Image copyrightTWITTERImage captionApakah akan berpengaruh 
terhadap pelajar Indonesia yang akan ke sana?

Fadli Zon dan Setya Novanto
Dan, pengguna Twitter tampaknya tak pernah lupa atas kegaduhan ketika 
politikus Indonesia Fadli Zon dan Setya Novanto muncul dalam kampanye 
Trump. Beberapa mulai membuat lelucon.
"Bro @fadlizon dan mas @setnov_dpr_ri, Selamat atas kemenangan sahabatnya," 
kata Akbar Faisal.
"Pengaruh Fadli Zon dan Setya Novanto pada elektabilitas Trump ternyata 
sangat besar. Pastikkk!!! Pastikkk!!! ((Kaleeuuummm))," kata @maman1965.
"#Trump menang dan @fadlizon will make America great again... Huehehehehe," 
kata @YohanesEko.

[twitter]Image copyrightTWITTER

Tapi apakah kemenangan Trump betul-betul begitu mengkhawatirkan? Beberapa 
pengguna berpendapat beda. Dari Facebook BBC Indonesia, Jermia Manu 
menulis, "itu pilihan AS dengan semua risikonya. Muslim moderat harus 
rapatkan barisan untuk miliki sikap jelas dan tegas terhadap segelintir 
radikal ekstrim."
Lainnya berpendapat, "Trump akan memperkuat perdamaian dunia karena dia 
lebih bijak, dalam pidatonya berkata pahit supaya hasilnya manis. 
Jarang-jarang ada yang begitu rata rata berkata manis tapi apa?" kata 
Zenifer Liem.
Terlepas dari itu, satu sisi positif yang mungkin dirasa Indonesia adalah 
ini: "kalau Trump terpilih jadi Presiden AS, ada berkah, karena dolar 
melemah. Semoga Rupiah menguat atas dolar," kata Ulin Yusron di Twitter.
 
 
 


 



  • ... jonathango...@yahoo.com [GELORA45]
    • ... 'Karma, I Nengah [PT. Altus Logistic Service Indonesia]' ineng...@chevron.com [GELORA45]
      • ... jonathango...@yahoo.com [GELORA45]
        • ... 'arif.hars...@t-online.de' arif.hars...@t-online.de [GELORA45]
          • ... b...@yahoo.com [GELORA45]

Reply via email to