*SURAT MEILANIE UNTUK AHOK*
 GREATER, Sidney, Australia -
 Dear Ahok, Apa kabar lo hari ini?
 Langsung saja Hok. Sebetulnya, tidaklah sulit membuktikan bahwa elo gak salah 
dalam kasus dugaan penistaan agama di Pulau Seribu. Ada banyak bukti bahwa elo 
gak bisa disalahkan secara hukum. Bukti-bukti ini bahkan akan menampar 
pihak-pihak yang sekarang sedang mendiskreditkan elo.
 Pihak-pihak tersebut mem-framing seolah-olah dalam pidato itu, elo sedang 
menafsirkan Al Maidah 51. Padahal, ketika elo mengatakan “…. Bapak-Ibu 
dibohongi pakai Al Maidah 51…..”, sesungguhnya elo hanya sekedar menyampaikan 
FAKTA, bukan menafsirkan ayat.
 Fakta bahwa Al Maidah 51 memang hanya digunakan sebagai alat kepentingan 
politik oleh Parpol-parpol Islam. Fakta bahwa di berbagai daerah di pelosok 
Indonesia, bahkan di daerah mayoritas muslim, parpol-parpol Islam malah 
mengusung, bahkan memenangkan calon-calon kepala daerah non-Muslim melawan 
kandidat-kandidat Muslim. Ini bukti-buktinya:
 1) Tahun 2012, Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) tega-teganya mengusung dan 
sukses memenangkan pasangan cagub-cawagub Cornelis (petahana) dan Christiandy 
Sandjaya, keduanya Nasrani, di Pilgub Kalimantan Barat yang mayoritas 
penduduknya (59%) beragama Islam.
 http://m.antarakalbar.com/…/ujian-kedua-kali-bagi-yang-terp… 
http://m.antarakalbar.com/berita/309511/ujian-kedua-kali-bagi-yang-terpilih
 2) Tahun 2015, Partai Keadilan Sejahtera (PKS) dan Partai Kebangkitan Bangsa 
(PKB) nekad mengusung dan memenangkan seorang PENDETA Nasrani-Tionghoa, Thes 
Hendrata, di pilbup Kabupaten Kepulauan Sula yang mayoritas penduduknya 
(96.94%) beragama Islam. Dua pasang kandidat lawannya seluruhnya beragama Islam.
 http://m.antaramaluku.com/…/pasangan-hendrata-zulfahri-mena… 
http://l.facebook.com/l.php?u=http%3A%2F%2Fm.antaramaluku.com%2Fberita%2F32727%2Fpasangan-hendrata-zulfahri-menangi-psu-kepsul&h=gAQEwsTW6AQFLRN8kWDMkeM72PKzBGeQ0js96ewc3NBayiw&enc=AZPV1T0Kc9N884F9-XPuIZFqWhMOqa0J4SV5jZ8LZvvSIPJPvHxPQmIgPvUaFb2G-LXV4fbOgj8KtxRo6x0pxiWIIYZ1aaY11Ae2Kx0RKUbGYRvQJNeL5B9m--IVAAX5UaAIt998GQtY0ywb4cbxCnTyPEa4g-0iT4v0iNyML2p6uYeVjE9Ag8j-APk_4PCEwlWyr8qvtS31VsDv9F9NQKAS&s=1
 3) Tahun 2015, PKB mengusung dan memenangkan Danny Missy (Nasrani) di pilbup 
Halmahera Barat (Nasrani 59.15%, Islam 40.73%).
 http://www.halbarkab.go.id/index.php/news/index/14 
http://l.facebook.com/l.php?u=http%3A%2F%2Fwww.halbarkab.go.id%2Findex.php%2Fnews%2Findex%2F14&h=4AQH5lfU5AQGI9SgAvCcJfiYYbFjlgrrTi_U4she_oxSUvw&enc=AZOB1l83mKJTnfPsau1nJub1QElnJNTdGhTF2GwsE1mCisLdk6JgbdjFC66Ce9EA8H71TQZo98lXRbLrt0AB0Ti7FLD8DhNm_9Q34muf6eSStHpl_MMkcb3mxbf-qyfcEB4SV9AK547bVRJ3xB4WZhcN8EK-pClhLnODu7Gmq5rLasS12aa0SHOwLtwucvhbWA5eolbwTSbQr2TldyKgo8iT&s=1
 4) Tahun ini, PKS, PAN dan PBB mengusung Paulus Kastanya (Nasrani) di 
pemilihan walikota Ambon (Nasrani 48%, Islam 34%).
 http://www.malukupost.com/…/sembilan-parpol-deklarasi-dukun… 
http://l.facebook.com/l.php?u=http%3A%2F%2Fwww.malukupost.com%2F2016%2F09%2Fsembilan-parpol-deklarasi-dukung-pantas.html%3Fm%3D1&h=VAQFDeIeTAQFVS7WLbvu4scSpm7ROed7PgpCGj7VbcU9ajA&enc=AZNmaY72OGyvPlJKAdqq8_ECppNLGzCeP37eszqCud8nC0631MEckA0tScorezRhv0Ch8qrw5Bizr4gePPHnV9aM7wVP-OQ-DrY65saLAqRGWxao2cXQe4i8Zfm1pLQDx-BhDy5eAOPq8iApLeqtejeGijdwggza9J0Q5dykMcE4tmh8US28hyQhnuEQqnSSiZi6Mo0EujYI7lCX5cePKYbL&s=1
 Keempat kasus ini hanyalah contoh yang bisa gw bantu telusuri di internet, 
faktanya mungkin lebih banyak lagi kasus parpol Islam mengusung calon 
non-Muslim di Pilkada.
 Lalu kenapa Al Maidah ayat 51 tidak disebut di panggung saat para ustadz dari 
parpol-parpol Islam mengkampanyekan calon-calon non-Muslim tersebut? Kenapa FPI 
tidak mengerahkan demonstrasi untuk menentang naiknya Nasrani yang akhirnya 
menang menjadi Gubernur Kalbar, Bupati Sula dan Bupati Halmahera Barat? Tanya 
kenapa? Karena, Al Maidah 51 hanya berlaku buat elo, Hok. Spesial pake telor 
buat ELO. Lo harus terima kenyataan pahit ini.
 Tentu saja, inkonsistensi parpol-parpol dan ormas-ormas Islam ini telah 
mempermalukan kami, umat Islam Indonesia secara keseluruhan di mata pemeluk 
agama lainnya, termasuk elo. Bahkan, kalau mau jujur, inilah contoh penistaan 
Al Maidah 51 yang sesungguhnya. Ayat Al-Quran digunakan semata-mata untuk 
kepentingan politik dan menjatuhkan lawan politik. Sungguh mengherankan, MUI 
sama sekali tidak ambil pusing dengan penistaan kelas wahid ini.
 Yang mereka permasalahkan cuma sebaris kalimat kesrimpet elo, Hok. MUI tutup 
mata dengan penistaan Islam dan Quran yang dilakukan oleh kalangan internal 
Islam sendiri. Fakta inkonsistensi penerapan Al Maidah ayat 51 inilah yang 
terekam dalam alam bawah sadar lo, hingga memicu keluarnya kalimat 
kontroversial dari mulut ember lo, yang memicu Aksi 4 November itu. Betul tidak?
 Nah, sebagai anak bangsa, elo kan punya HAK untuk menyampaikan FAKTA. Betul 
tidak? Dan tidak ada satu pun pasal UU yang bisa menghukum seseorang yang 
menyampaikan FAKTA. Anyway, kesalahan elo adalah, elo menyatakan fakta itu 
dalam kapasitas elo sebagai pejabat publik, bukan sebagai anak bangsa biasa. 
Dalam hal ini, sebenarnya kesalahan elo hanya sebatas pelanggaran etika pejabat 
publik. Saat elo minta maaf secara tulus kepada umat Islam, berkali-kali dalam 
berbagai kesempatan baik melalui media cetak dan elektronik, maka seharusnya 
masalah sudah selesai. Setidaknya buat gw dan banyak saudara-saudara gw sesama 
Muslim.
 Masalahnya, saudara-saudara Muslim gw yang lain punya sifat lebay tingkat 
dewa. Dan sekali lagi, kelebayan sodara-sodara gw ini hanya berlaku wa bil 
khusus buat elo seorang. Ya, ELO. Sewaktu SBY menyebut Lebaran Kuda, mereka 
santai saja tuh. Padahal SBY melekatkan hari suci umat Islam dengan binatang. 
Coba kalau yang ngomong Lebaran Kuda tuh elo?
 Bahkan, sodara-sodara gw yang lebay ini pun hanya sekedar protes, bukannya 
demo besar-besaran, waktu Ahmad Dhani menginjak-nginjak lafazh Allah pada 
siaran live konser Dewa 19 di Trans TV, tahun 2005 lalu. Aksi menginjak-injak 
lafazh Allah itu cuma satu dari serangkaian aksi penistaan agama Islam ala 
Ahmad Dhani. Dia juga pakai lafazh Allah di sampul album Dewa, dan memakai 
semacam tattoo dengan background lafazh Allah di dada telanjang para personel 
Dewa untuk keperluan promo album mereka.
 http://www.bamah.net/2011/08/ahmad-dhani-dewa-dan-yahudi/ 
http://www.bamah.net/2011/08/ahmad-dhani-dewa-dan-yahudi/
 Padahal, aksi semacam inilah --menginjak, merobek, membakar simbol-simbol 
agama—yang justru nyata-nyata penistaan agama, kata Kapolri Tito, Gak perlu 
di-review pakai ahli ini itu, bisa langsung ditangkap. Coba kalo elo yang 
beraksi injak lafazh Allah, gw gak berani bayangin apa yang terjadi.
 Dan yang lebih aneh bin ajaib, di kasus tersebut, MUI bukannya menjatuhkan 
fatwa penistaan agama kepada Ahmad Dhani, tapi malah meng-islahkan Dhani dan 
FPI yang sempat memperkarakan Dhani ke polisi. Bayangkan! Begitulah standar 
ganda tingkat dewa ala MUI. Dhani menginjak-injak lafazh Allah dihadiahi islah, 
elo kesrimpet satu kalimat diganjar fatwa penistaan agama. Untuk penistaan 
senyata itu, Dhani cukup meminta maaf, sementara sebaris kalimat lo, diganjar 
demo ratusan ribu ummat di seluruh pelosok Indonesia. Dhani di-islahkan, 
sementara elo di-tabayyun-kan pun tidak. Ada apa dengan MUI?
 Dan sebagai “mantan” penista Islam, Ahmad Dhani malah diberi panggung istimewa 
untuk menistakan Presiden RI di aksi 4 November 2016. OMG.
 Fyi Hok, in case lo belum tau, sehari setelah Buni Yani mem-viral-kan video 
editan pidato lo, ketua MUI Ma’ruf Amin dalam kapasitas sebagai Rais Aam NU 
menyatakan dukungan NU pada pasangan Agus-Silvi. Apa hubungannya sama ember? Ya 
meneketehe? Namanya juga fyi. For your information.
 Doakan saja Hok, ulama-ulama sepuh NU bersedia turun gunung men-challenge 
fatwa MUI. Fatwa yang gegabah dan belum tentu benar, tegas Buya Syafi’I Maarif 
di ILC semalam. Ini bukan lagi sekedar soal Ahok. Ini soal menegakkan kebenaran 
dan keadilan.
 Hok, Ini gw kasih tau lo bukti lain, yang bisa lo gunakan buat argumen bela 
diri. Saat ini sedang beredar viral di dunia maya video dakwah Habib Rizieq 
yang mengatakan “Dia (ulama bejat) nipu umat pakai Ayat Quran. Dia nipu umat 
pakai Hadis Nabi”
 Jelas dong Hok, ini sudah menunjukkan bahwa kalimat “…. bohong/nipu pakai 
ayat/Quran/Hadits…” adalah kalimat yang sangat biasa dan bisa diucapkan oleh 
siapa saja. Termasuk elo dan Habib Rizieq. Kalimat elo maupun Habib Rizieq 
secara substantif tidak ada bedanya dengan kalimat yang sering diucapkan oleh 
masyarakat luas: “oleh Dimas Kanjeng, jamaah padepokan dibohongi pakai 
Ayat-ayat Quran”. Itu sudah.
 Lo tinggal suruh team pengacara lo cari bukti di KPUD, dokumen dukungan 
parpol-parpol Islam terhadap kandidat-kandidat non muslim di berbagai pilkada. 
Inilah bukti nyata bahwa omongan lo “…. Bapak Ibu dibohongi pakai Al Maidah 51” 
adalah FAKTA. Tidak ada satu pasal hukum pun yang melarang anak bangsa ini 
bicara FAKTA.
 Video “pakai ayat Quran” ala Habib Rizieq bisa jadi bukti pelengkap. Kasus 
pengislahan Ahmad Dhani oleh MUI bisa jadi semacam “bukti yurisprudensi”. Dan 
poin fatwa MUI bahwa elo telah menistakan ulama, adalah another bukti nyata 
kegegabahan MUI. Dalam pidato lo sama sekali tidak ada kata ulama. Bagaimana 
bisa MUI menafsirkan “orang” dalam pidato lo sebagai “ulama” tanpa meminta 
klarifikasi elo sama sekali?
 Hok, Kasus elo adalah ujian terbesar yang dihadapi oleh bangsa ini sejak 
reformasi 1998. Inilah ujian kenaikan kelas kita dalam berdemokrasi. Bahwa elo 
menjadi tokoh sentral dalam ujian ini, adalah takdir Allah SWT. Apa pun 
hasilnya, bangsa kita naik kelas atau gagal, nama lo akan tercatat dengan tinta 
tebal dalam sejarah bangsa ini.
 Hok, Lo jangan ge-er. Gw tidak sedang membela elo. Sesungguhnya gw sedang 
membela kebenaran, keadilan dan memperjuangkan kembalinya akal sehat ke 
republik ini. Dan kita sama-sama berjuang, agar NKRI tak dicaplok oleh 
sekelompok kecil umat yang bercita-cita mengganti dasar negara Pancasila. Gw 
punya kepentingan, elo punya kepentingan, mari kita saling memanfaatkan.
 Hok, Jika nanti elo berhasil lolos dari perkara pelik ini, bahkan jika elo 
berhasil memenangkan Pilkada DKI Jakarta, hanya satu pesan gw: JAGA MULUT LO. 
Ini gw ngomong pake toa, Hok. Please. Kalo perlu, lo gak usah ngomong. Soal 
ngomong, lo serahin aja sama Aa Djarot. Urusan lo kerja-kerja-kerja, beresin 
Jakarta. Buatlah ibukota menjadi sekeren Tokyo.
 Walaupun untuk itu, gw harus korbankan kepentingan gw sendiri: kebutuhan rutin 
gw menyaksikan segala celoteh gokil lo yang lebih parah dari Cak Lontong. It 
was so entertaining liat lo petantang-petenteng ngomong semacam “emangnya ini 
duit nenek lo”. Gw rela kehilangan itu semua Hok, rela……
 Namun, jika elo harus jadi tumbal dari ujian ini, gw sudah menyiapkan stelan 
hitam-hitam terbaik gw. Untuk gw kenakan saat gw memberi penghormatan terakhir 
buat lo, seraya memandang sendu langit kelabu. Karena saat itu, gw harus 
menerima kenyataan, bahwa bangsa ini tidak lolos ujian kenaikan kelas 
berdemokrasi.
 Dengan senyum getir, gw dan ratusan juta anak bangsa ini, akan selalu 
mengenang, bahwa Bangsa besar ini pernah punya seorang martir bernama AHOK.
  
 ##
 **Meilanie Buitenzorgy, adalah salah seorang cendekiawan muda Muslimah yang 
cemerlang, sarjana Sains Statistik dan dan asisten ahli di Institut Pertanian 
Bogor. Penerima beasiswa international dari Netherlands government melalui 
STUNED scholarship ini adalah pemegang gelar Master of Science di bidang 
Environmental Science dari Wageningen University (Netherlands), dan saat ini 
menjadi kandidat Doctor of Philosophy, di University of Sidney (Australia)
 Berbagai jurnalnya di bidang Environmental and Resource Economics telah di 
exposed berbagai media kelas dunia, salah satunya adalah Conservation Mag yang 
berbasis di USA dan dipublikasikan di 58 negara. Berbagai institusi pendidikan 
international, seperti : University of Hawaii (2006), Bogor Agricultural 
University (2009) and Australian National University (2010), dsb telah 
mengundangnya untuk mempresentasikan berbagai pandangannya di bidang 
environmental science.
 Profile nya bisa anda cek disini :
 http://sydney.edu.au/…/student_p…/meilanie_buitenzorgy.shtml 
http://sydney.edu.au/agriculture/current_students/postgraduates/student_profiles/meilanie_buitenzorgy.shtml
 **Bantu SEBARKAN Kebenaran ini.
 **Orang PINTAR pasti pilih pejabat YANG BENAR. Orang bodoh pasti pilih 
oknum-oknum BARBAR.
 **Untuk melihat posting-posting hebat lainnya, Kunjungi & Like FB Page GREATER 
INDONESIA
 http://facebook.com/greater.indonesia https://facebook.com/greater.indonesia
 
  
 
 (hendrotan 12 Nov 2016 13.17)
 
 

 

Reply via email to