Menteri Jonan umumkan 

Indonesia bekukan sementara keanggotaan di OPEC

Kamis, 1 Desember 2016 09:14 WIB | 328 Views

Pewarta: Kelik Dewanto



Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Ignasius Jonan (ANTARA /M Agung 
Rajasa)



Jakarta (ANTARA News) - Menteri ESDM Ignasius Jonan mengatakan, Indonesia 
memutuskan untuk membekukan sementara keanggotaannya di Organisasi 
Negara-Negara Pengekspor Minyak (OPEC).

Siaran pers Kementerian ESDM di Jakarta, Kamis menyebutkan, keputusan pembekuan 
sementara tersebut diambil dalam sidang ke-171 OPEC di Wina, Austria, Rabu 
(30/11).

Jonan yang menghadiri sidang tersebut mengatakan, langkah pembekuan diambil 
pemerintah menyusul keputusan sidang OPEC yang memotong produksi minyak mentah 
di luar kondensat sebesar 1,2 juta barel per hari.

Atas keputusan tersebut, sidang OPEC meminta Indonesia memotong sekitar lima 
persen dari produksinya atau sekitar 37 ribu barel per hari.

"Padahal kebutuhan penerimaan negara dari minyak masih besar," katanya.

Di sisi lain, menurut dia, pada RAPBN 2017 disepakati produksi minyak pada 2017 
hanya turun sebesar lima ribu barel dibandingkan 2016.

Dengan demikian, lanjutnya, pemotongan produksi minyak yang bisa diterima 
Indonesa adalah sebesar lima ribu barel per hari.

Jonan juga menambahkan, sebagai negara "net importer" minyak mentah, pemotongan 
produksi itu jelas tidak menguntungkan bagi Indonesia, karena harga minyak 
secara teoritis akan naik.

Kepala Biro Komunikasi, Layanan Informasi Publik, dan Kerja Sama Kementerian 
ESDM Sujatmiko mengatakan, pembekuan sementara adalah keputusan terbaik bagi 
seluruh anggota OPEC.

"Dengan demikian keputusan pemotongan sebesar 1,2 juta barel per hari bisa 
dijalankan dan di sisi lain Indonesia tidak terikat dengan keputusan yang 
diambil serta sejalan dengan kepentingan nasional Indonesia," ujarnya.

Dengan pembekuan keanggotaan tersebut, Indonesia tercatat sudah dua kali 
membekukan keanggotaan di OPEC.

Pembekuan pertama pada 2008 yang efektif berlaku 2009.

Namun, Indonesia memutuskan kembali aktif sebagai anggota OPEC pada awal 2016. 



Editor: Aditia Maruli

COPYRIGHT © ANTARA 2016


Kirim email ke