Monggo-monggo, plissss silahkan datang, banyak untung, tak usah dipikirkan yang 
buntung. hehehehe

http://www.antaranews.com/berita/600940/skk-migas--indonesia-harus-permudah-investor-asing

SKK Migas : Indonesia harus permudah investor asing
Sabtu, 10 Desember 2016 14:47 WIB | 2.705 Views
Pewarta: Afut Syafril
 
Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi (SKK 
Migas). (SKK Migas)
Jakarta (ANTARA News) - Kepala Humas SKK Migas Taslim Y Zunus mengatakan bahwa 
Indonesia harus mempermudah proses investor asing yang ingin melakukan 
eksplorasi migas.

"35 persen tingkat kesulitan nonteknis melakukan eksplorasi minyak di Indonesia 
adalah terhambat pada aturan pemerintah daerah, masyarakat adat, perizinan dan 
lainnya, hal tersebut membuat minat investor menurun," kata Taslim ketika 
berdiskusi terkait masa depan sektor migas di Jakarta, Sabtu.

Ia mengatakan bahwa tingkat keberhasilan eksplorasi minyak memiliki persentase 
yang kecil, walaupun sudah memiliki modal yang besar, sehingga apabila masih 
dipersulit dengan faktor nonteknis yang banyak maka akan membuat tingkat 
keberhasilan semakin mengecil.

"Secara peluang, cekungan-cekungan di Indonesia masih memiliki potensi minyak 
yang besar, banyak juga daerah yang belum semua dieksplorasi, hanya saja hal 
tersebut memerlukan biaya serta teknologi yang tidak murah, maka investor asing 
bisa menjadi salah satu solusi," kata Taslim. 

Secara teknis, ia memaparkan bahwa potensi sebanyak 300 juta barel ekuivalen 
migas masih bisa didapatkan tahun ini di Indonesia, hal itu menunjukkan masih 
tersedianya potensi-potensi migas diantara sekitar 70-an cekungan baru yang 
sudah ditemukan.

Kemudian, pada kesempatan yang sama dalam diskusi tersebut, Direktur Eksekutif 
Reforminer Komaidi Notonegoro berpendapat bahwa kemampuan cadangan minyak di 
Indonesia terus mengalami penurunan.

"Dibalik selalu menurunnya cadangan minyak Indonesia, saya tetap memberikan 
poin apresiasi kepada pemerintah karena sudah mengubah cara pandang terhadap 
sektor Migas," kata Komaidi.

Menurutnya, jika pada periode sebelumnya sektor migas selalu dipandang sebagai 
salah satu cara meningkatkan pendapatan negara, namun sekarang sudah menjadi 
modal untuk memulai sektor pembangunan.

Komaidi juga berpendapat bahwa investasi dan infrastruktur merupakan. hal utama 
yang menjadi hambatan saat ini, maka solusi memadukan kedua hal tersebut adalah 
melalui kebijakan dan pendekatan dari pemerintah. 
Editor: Tasrief Tarmizi

COPYRIGHT © ANTARA 2016

Kirim email ke