2017-01-10 5:42 GMT+01:00 jonathango...@yahoo.com [GELORA45] < GELORA45@yahoogroups.com>:
> > > > Kisah para wisatawan Indonesia dengan paspor RI > <http://www.bbc.com/indonesia/indonesia-38559926> > Mehulika SitepuBBC Indonesia > > - 8 jam lalu > > Kirim <http://www.bbc.com/indonesia/indonesia-38559926#share-tools> > > [image: visa]Hak atas fotoPASSPORT INDEXImage captionIndonesia tercatat > sebagai salah satu negara dengan akses bebas visa paling sedikit di dunia. > > Sejumlah warga negara Indonesia mengisahkan pengalaman mereka menggunakan > paspor Indonesia di luar negeri mengingat Indonesia menempati urutan ke-66 > dari 94 ranking Indeks Paspor Global yang dikeluarkan oleh Arton Capital. > > Indeks ini meletakkan Indonesia sebagai salah satu negara dengan akses > bebas visa paling sedikit di dunia. > > Indeks Paspor Global diukur berdasarkan jumlah fasilitas bebas visa dan > visa kunjungan saat kedatangan. Semakin tinggi skornya, maka semakin baik > mobilitas pemilik paspor tersebut. > > Indonesia menempati urutan ke-66, sederet dengan Cina, Mongolia, Ghana dan > Uganda. > > Negara tetangga seperti Singapura menempati ranking kedua, sedang Malaysia > berada di urutan kelima. > > - Anak hasil perkawinan campur dipaksa jadi turis di negeri orang tua > > <http://www.bbc.com/indonesia/berita_indonesia/2016/10/161005_indonesia_kisah_dwikenegaraan> > - UU Kewarganegaraan digugat di Mahkamah Konstitusi > > <http://www.bbc.com/indonesia/berita_indonesia/2016/10/161004_indonesia_mk_dwikenegaraan> > - Menunggu puluhan tahun untuk tetap menjadi WNI > > <http://www.bbc.com/indonesia/berita_indonesia/2015/10/150928_indonesia_lapsus_eksil_praha> > > Dengan skor bebas visa 57, Indonesia mendapat akses bebas maupun visa saat > kedatangan (VoA) di 57 negara -sembilan di antaranya adalah negara-negara > ASEAN. > > Hal ini membuat pemegang paspor Indonesia harus mengurus visa bila ingin > bepergian ke negara-negara yang tidak memberikan visa namun menjadi tujuan > wisata seperti Amerika Serikat, Australia dan negara-negara Eropa Barat. > > *'**Sulitnya mendapatkan visa**'* > > Nova Ruth, seniman asal Indonesia yang saat ini menetap di Barcelona, > Spanyol, menuturkan dia kerap mendapat kesulitan saat mengurus visa karena > tidak memiliki pekerjaan tetap. Dia pernah kehilangan kesempatan menghadiri > festival-festival seni internasional akibat terkendala visa. > > "Paling terasa kesulitannya ketika masuk 30 tahun. Tidak memiliki > pekerjaan tetap dan wanita. Karena ada kecurigaan perdagangan manusia," > kata Nova. > > "Mungkin untuk sebagian orang bisa lebih mudah karena taraf ekonomi kita > berbeda-beda. Tapi untuk seniman, atau orang yang kehidupannya alternatif, > meskipun bisa bertahan di mana saja, agak susah untuk mendapatkan visa," > tambahnya. > > Kesulitan pun tidak berakhir meski ketika visa sudah di tangan. > > "Saya ke Inggris pada 2014 untuk bantu acara LSM. Satu bus, cuma saya saja > yang orang Indonesia, saya saja yang diberhentikan, ditanya-tanya di > Imigrasi. Padahal dari organisasi yang mengundang, kami berangkat bersama. > Padahal visanya jelas," Nova berkisah. > [image: visa]Hak atas fotoPAUL J. RICHARDSImage captionVisa AS > disebut-sebut sebagai salah satu visa yang paling sulit didapatkan. > > Lain lagi cerita Susan Natalia. Pengelola situs *pergidulu.com > <http://pergidulu.com>* ini pernah membatalkan perjalanan ke Jepang dan > Taiwan meski sudah membeli tiket karena aplikasi visanya ditolak. > > "Untuk bukti keuangan mereka mau lihat website yang diterjemahkan dalam > bahasa Inggris dan dikonversi mata uangnya ke yen Jepang. Saya sudah kasih > penjelasan ini dan itu dan mencoba melengkapi sampai dua kali ke Konjen > Jepang di Sydney tetap mereka tidak mau terima aplikasi saya karena katanya > tidak bisa diproses kalau tidak ada dokumen-dokumen tersebut," kisah Susan. > > "Akhirnya kami batalkan perjalanan ke Jepang padahal waktu itu sudah beli > tiket Jepang. Otomatis tiket ke Taiwan pun ikut hangus dan batal ke Taiwan > juga." > > Bahkan untuk negara yang memberikan bebas visa seperti Maroko pun, Susan > pernah mengalami kendala karena petugas imigrasi Maroko tidak mengetahui > kebijakan bebas visa ke pemegang paspor Indonesia. > > "Saya sempat dipingpong dari satu konter ke konter lainnya dan disuruh > bolak-balik sampai dibentak-bentak sama petugasnya sambil bertanya "Apa > masalah Anda?" Saya jawab "Saya tidak tahu "karena saya sendiri juga > bingung apa masalahnya", kata Susan. > [image: visa]Hak atas fotoPERGIDULU.COMImage captionSuami Susan, Adam > Poskitt yang memiliki paspor Australia hampir tidak pernah mendapatkan > masalah dengan urusan visa. > > Bukan sekali itu Susan yang sudah menjelajahi sekitar 50 negara mendapat > masalah karena petugas imigrasi suatu negara tidak paham kebijakan bebas > visa atau visa kunjungan saat kedatangan (VoA) dengan Indonesia. > > "Pada saat lintas perbatasan dari Turki ke Georgia tahun 2013, waktu itu > Georgia masih memberlakukan VoA untuk WNI, sekarang harus daftar terlebih > dahulu. Kami sudah riset terlebih dahulu bahwa WNI bisa VoA. Namun ternyata > pada saat di perbatasan petugas imigrasi kurang yakin sehingga butuh waktu > lama untuk memproses imigrasi saya," cerita Susan. > > "Belum yakin juga, mereka minta izin untuk mewawancarai saya. Tidak di > ruangan khusus sih, tapi agak malu juga karena disuruh keluar dari barisan > untuk ditanya-tanya. > > "Pertanyaannya sih sederhana: "Mau apa di sini?", "Berapa lama?", > "Menginap di mana?" Tidak lama juga, paling tiga hingga lima menit. Tapi > malu karena kami naik bis umum dan seluruh penumpang bis terpaksa menunggu > karena saya paling terakhir keluar dari gedung imigrasi. Baliknya dari > Armenia ke Georgia juga sama, kena wawancara lagi." > > Suami Susan, Adam Poskitt, adalah pemegang paspor Australia. Dibandingkan > Susan, Adam hampir tidak pernah mendapatkan masalah akibat urusan visa. > > "Semua pengalaman yang berkaitan dengan visa jauh lebih gampang untuk Adam > karena untuk paspor Australia tidak banyak negara yang perlu visa", tutur > Susan. > > Bagi sebagian orang juga percaya jika sudah memiliki visa negara-negara > tertentu seperti Amerika Serikat dan Schengen (visa sejumlah negara Uni > Eropa) akan lebih mudah memasuki negara lain. > > Seperti dikatakan Jossi Marchelli, "Saya bisa lebih cepat dibanding teman > saya misalnya waktu saya daftar visa Korea mungkin saya ada visa Amerika, > Australia dan Inggris. Visa-visa seperti Amerika, Schengen mempermudah kita > sebagai pemegang paspor Indonesia." > [image: visa]Hak atas fotoGETTY IMAGESImage captionMengurus visa sering > menjadi momok para wisatawan Indonesia untuk bepergian.Menjadi bahan > pertimbangan > > Urusan visa kerap menjadi bahan pertimbangan untuk menentukan negara > tujuan perjalanan berikutnya. > > Murni Amalia Ridho, pengelola situs *indohoy.com <http://indohoy.com>* > mengatakan > proses pengajuan visa yang membutuhkan waktu membuatnya mencari tempat > wisata yang tidak membutuhkan visa. > > "Saya kerja sekian minggu di suatu tempat dan liburnya dua minggu. > Mengajukan visa jauh-jauh hari tidak bisa karena saya di luar kota > biasanya. Jadinya suka malas. Akhirnya saya selalu mencari tempat-tempat > yang tidak menggunakan visa bagi orang Indonesia. Jadi memang mikir dua > kali sih untuk mengajukan visa," kata Murni. > > "Sampai sekarang proses-proses seperti itu membuat saya berpikir dua kali > untuk daftar (visa). Apalagi sekarang saya lagi statusnya* freelance* jadi > lebih susah lagi dan mengajukan visa kn harus ada keterangan kerja di mana." > > Begitupun halnya dengan Susan, "Urusan daftar visa seringkali jadi > pertimbangan saat kami memilih destinasi perjalanan kami. Ketika tahun 2016 > lalu kami (Susan dan suaminya) ke Amerika Selatan kami memutuskan untuk ke > empat negara saja di mana keempatnya bebas visa untuk WNI." > Penuhi semua syarat > > Sebenarnya tidak selalu sulit untuk mendapat visa bagi pemegang paspor > Indonesia. > > Jossi Marchelli juga sudah bepergian ke 51 negara dan tidak pernah > mendapat kesulitan mendapatkan visa. > > Kuncinya hanya memenuhi semua persyaratan yang diberikan negara tujuan. > > "Setiap saya *apply* (daftar) visa saya selalu lengkapi semua dokumennya > dan semuanya lancar, bahkan saya tidak pernah urus visa harus bolak-balik. > Dan itu berdasarkan riset saja. Melihat di Google, blog-blog orang yang > sudah pernah ke negara itu," kata Jossi. > > Susan juga menegaskan hal yang sama. > > "Banyak yang sudah takut duluan karena ada anggapan sulit. Padahal > sebenarnya kalau syarat-syaratnya dipenuhi dan tidak ada niat buruk, > misalnya mau kerja ilegal atau berencana tidak pulang, tidak usah takut > *apply* visa. Cuma ya itu, harus telaten dan sabar karena prosesnya > birokratis," kata Susan. > [image: visa]Hak atas fotoGETTY IMAGESImage captionVisa Schengen, salah > satu visa yang paling diminati pemegang paspor Indonesia, adalah salah satu > yang sedang diupayakan Kemenlu.Upaya pemerintah > > Ditanyakan mengapa jumlah negara yang memberikan bebas visa sangat sedikit > dibandingkan negara lain, khususnya negara tetangga seperti Malaysia dan > Singapura yang termasuk salah satu dari 10 paspor terbaik, Kementerian Luar > Negeri mengatakan bahwa negara dengan populasi yang sedikit lebih gampang > mendapatkan bebas visa tanpa menjelaskan lebih jauh alasannya. > > "Negara yang populasinya sedikit biasa lebih mudah mendapatkan VF (visa > free, bebas visa)," kata Arrmanatha Nasir, juru bicara Kementerian Luar > Negeri. > > Saat ini pemerintah, lewat Kementerian Luar Negeri, sedang berupaya untuk > menambah daftar negara bebas visa bagi Indonesia. > > "Kita terus berupaya untuk mendapatkan VF dari berbagai negara atau > setidaknya mempermudah proses dan memperpanjang visa. Seperti Australia, > jangka waktu visa sekarang bisa sampai empat tahun kalau tidak salah," kata > Arrmanatha. > > Visa Schengen, salah satu visa yang paling diminati pemegang paspor > Indonesia, adalah salah satu yang sedang diupayakan Kemenlu. > > "Saat ini sedang diupayakan untuk mendapatkan bebas visa negara negara > Schengen," tambah Arrmanatha. > > "Untuk Schengen memang ada proses yang cukup lama karena selain mendapat > dukungan dari negara-negara Uni Eropa, mereka juga ada mekanisme untuk > proses," jelas Arrmanatha. > > "Kriteria pemberian VF itu banyak dan macam-macam yang juga bersifat > teknis. Beberapa negara juga tidak mengenal bebas visa," tambahnya. > > > > > >