Apakah Habib Rizieq sudah berkunjung kesana??? Apakah mesjid ini tidak haram??? 
Bukankah yang membangunnya kafir???

     Pada Kamis, 19 Januari 2017 5:51, "jonathango...@yahoo.com [GELORA45]" 
<GELORA45@yahoogroups.com> menulis:
 

     

Toleransi di Sumenep: Masjid dengan tukang dari Cina dan 'bicara tafsir di 
kelompok Syiah'
Endang NurdinBBC Indonesia   
   - 7 jam lalu
KirimHak atas fotoPEMDA SUMENEPImage captionMasjid Baitul Arham, tempat Ibadah 
Tri Dharma Pao Sian Lin Kong, dan Gereja Katolik Maria Gunung Karmel di Jalan 
Slamet Riadi, Pabian, Sumenep."Masjid Jami Sumenep yang umurnya 254 tahun, 
kepala tukangnya adalah Cina, bukan orang Islam tapi dia yang bangun masjid," 
itulah jawaban Bupati Sumenep, Madura, Busyro Karim, saat ditanya contoh 
toleransi di daerah itu."Saat Natal, ada yang jaga gereja ... tak hanya menjaga 
gereja tapi persahabatannya kental," kata Busyro Karim. "Termasuk ada pula 
masjid Syiah ... saya sering bicara tafsir di kelompok Syiah."Toleransi yang 
terjadi di Sumenep mulai terjalin sejak zaman kesultanan, tambahnya. "Tidak ada 
dalam sejarah, kekerasan antara umat beragama atau sesama agama Islam 
misalnya." Di Sumenep, terdapat sekitar 400 penganut Syiah.   
   - Kisah anak Muslim yang tinggal di keluarga Cina-Kristen
   - Komnas HAM: Pemda mulai berani atasi aksi-aksi intoleran
   - Masjid dan gereja yang berdampingan di Kupang
Kekerasan sesama Islam yang diacu Busyro adalah yang terjadi terkait kelompok 
Syiah di Sampang, Madura pada 2012 yang berujung pada relokasi penganut Syiah 
ke Sidoarjo, Jawa Timur.Image captionPenganut Syiah mengungsi di gedung 
olahraga Sampang, Madura.Desa yang dicontohkan membawa semangat toleransi ini 
adalah Pabian, dengan tiga tempat ibadah, gereja, masjid dan klenteng yang 
terletak berdekatan.Salah seorang warga, Taufik Iskandar, anggota gereja 
Katolik di Sumenep, bercerita tentang ibadah Natalnya tahun lalu bahwa, "Pemuda 
Muslim ikut jaga gereja, itu toleransi. Kami tak saling ganggu tapi tolong 
menolong."Sumenep -dengan 95% dari 1,1 juta penduduk memeluk Islam- bukan 
satu-satunya daerah yang membanggakan toleransi, di tengah kasus intoleransi 
yang meningkat di Indonesia dalam satu tahun terakhir.Hak atas fotoPEMDA 
SUMENEPImage captionPenduduk Sumenep yang berjumlah 1,1 juta jiwa terdiri dari 
95% pemeluk Islam.Komnas HAM dalam laporan tahunan tentang kebebasan beragama 
dan berkeyakinan yang dikeluarkan awal tahun ini mencatat peningkatan kasus 
intoleransi namun memuji ketegasan sejumlah pemerintah daerah dalam menghadapi 
aksi-aksi seperti ini.Tren peningkatan yang dicatat Komnas HAM, 76 kasus pada 
2014 dan 97 kasus sepanjang tahun lalu.Tiga daerah yang disebut paling banyak 
kasus intoleransi adalah Jawa Barat, DKI Jakarta dan Sulawesi Tenggara.
Efektifkah membangun kampung toleransi?
Aksi intoleransi di daerah-daerah lain inilah yang membuat pemerintah daerah 
Kabupaten Kupang merencanakan membangun enam tempat ibadah; gereja Katolik, 
Protestan, masjid, kuil untuk Hindu, Buddha dan klenteng untuk pemeluk 
Konghucu."Dengan fenomena akhir-akhir ini, kadang terjadi provokasi terhadap 
agama satu terhadap agama lain, misalnya saling menghina dan menista. Untuk itu 
di daerah yang masih miskin dan terbelakang ... fokus kami adalah mengentaskan 
kemiskinan dan bukan memperdebatkan keyakinan satu sama lain dan saling 
bermusuhan," kata Bupati Kupang Ayub Titu Eki kepada BBC Indonesia."Kita tidak 
menunggu (perpecahan), namun (melakukan) pencegahan, karena kalau sudah terjadi 
kerusuhan, menyembuhkannya lama," kata Ayub terkait rencana membangun tempat 
ibadah yang dia katakan merupakan inisiatif bersama.Belum jelas kapan 
pembangunan apa yang disebut 'kampung toleransi' ini selesai namun Ayub 
mengatakan dengan lokasi yang berdekatan ini, kontak antarumat beragama semakin 
sering.Di kota Kupang sendiri, jemaat Gereja HKBP dan jemaah Masjid Al-Muttaqin 
menyatakan telah hidup berdampingan selama puluhan tahun, sebagai salah satu 
contoh nyata toleransi.Image captionMasjid dan gereja di kota Kupang, 
NTT.Gereja dan masjid saling berbagi lahan parkir dan mengatur jam ibadah 
sedemikian rupa pada hari-hari besar dan juga Ramadan.Hidup berdampingan 
seperti ini juga terjadi di Manado, seperti yang pernah diutarakan pengurus 
masjid At-Taqwa, Mukhlis.   
   - Serangan vihara di Tanjung Balai, aksi toleransi
   - Kisah toleransi: Kitorang samu basudara di Manado
"Walaupun di kelurahan ini hanya ada satu masjid, yakni masjid At-Taqwa, yang 
dikelilingi oleh beberapa gereja, tapi Alhamdulilah kerukunan umat beragama di 
sini sejak dahulu sampai saat ini sangat akrab. Satu sama lain saling 
mengunjungi saat hari raya keagamaan," tutur Mukhlis.Namun apakah membangun 
kampung toleransi seperti yang tengah direncanakan di Kupang efektif?Hak atas 
fotoYONGKE LONDAImage captionMasjid At Taqwa, Manado yang dikelilingi 
gereja.Hendardi dari Setara Institute untuk Perdamaian dan Demokrasi mengatakan 
upaya membentuk kampung toleransi bisa bertahan bila digagas oleh masyarakat 
sendiri."Langkah itu akan berkontribusi pada penguatan toleransi sepanjang 
dikelola secara serius bukan simbolik. Sebagai inisiatif warga, maka 
sustainability(keberlangsungan) gagasan tersebut memungkinkan berjalan 
panjang," kata Hendardi."Tapi jika ide ini dilakukan oleh pemerintah, saya 
khawatir hanya proyek simbolik yang tidak berkelanjutan," tambahnya.Dan apa 
kata para pembaca BBC tentang toleransi? Inilah sejumlah komentar dari Facebook 
BBC Indonesia terkait berita soal toleransi ini.Lenny Johor:"Orang yang 
meributkan agama adalah orang yang bodoh, bagi saya agama sama saja, yang 
penting orangnya hidup benar ... saya wanita keturunan Jawa-Cina, keluarga 
besar saya mempunyai agama beraneka ragam, ada Kristen, Katholik, Buddha, 
Hindu, bahkan ada banyak yang masuk Islam tapi kami damai selalu."Dyah 
Widyasari: Di keluarga besarku campur ... saling menghormati dan menghargai, 
Natalan ngumpul, Lebaran ngumpul.Yusuf Avicenna Asihanto: Bagimu agamamu bagiku 
agamaku. Toleransi menurut saya tidak mencampuradukkan agama ... apalagi 
menyimpang dari ajaran agama.


  #yiv3889154528 #yiv3889154528 -- #yiv3889154528ygrp-mkp {border:1px solid 
#d8d8d8;font-family:Arial;margin:10px 0;padding:0 10px;}#yiv3889154528 
#yiv3889154528ygrp-mkp hr {border:1px solid #d8d8d8;}#yiv3889154528 
#yiv3889154528ygrp-mkp #yiv3889154528hd 
{color:#628c2a;font-size:85%;font-weight:700;line-height:122%;margin:10px 
0;}#yiv3889154528 #yiv3889154528ygrp-mkp #yiv3889154528ads 
{margin-bottom:10px;}#yiv3889154528 #yiv3889154528ygrp-mkp .yiv3889154528ad 
{padding:0 0;}#yiv3889154528 #yiv3889154528ygrp-mkp .yiv3889154528ad p 
{margin:0;}#yiv3889154528 #yiv3889154528ygrp-mkp .yiv3889154528ad a 
{color:#0000ff;text-decoration:none;}#yiv3889154528 #yiv3889154528ygrp-sponsor 
#yiv3889154528ygrp-lc {font-family:Arial;}#yiv3889154528 
#yiv3889154528ygrp-sponsor #yiv3889154528ygrp-lc #yiv3889154528hd {margin:10px 
0px;font-weight:700;font-size:78%;line-height:122%;}#yiv3889154528 
#yiv3889154528ygrp-sponsor #yiv3889154528ygrp-lc .yiv3889154528ad 
{margin-bottom:10px;padding:0 0;}#yiv3889154528 #yiv3889154528actions 
{font-family:Verdana;font-size:11px;padding:10px 0;}#yiv3889154528 
#yiv3889154528activity 
{background-color:#e0ecee;float:left;font-family:Verdana;font-size:10px;padding:10px;}#yiv3889154528
 #yiv3889154528activity span {font-weight:700;}#yiv3889154528 
#yiv3889154528activity span:first-child 
{text-transform:uppercase;}#yiv3889154528 #yiv3889154528activity span a 
{color:#5085b6;text-decoration:none;}#yiv3889154528 #yiv3889154528activity span 
span {color:#ff7900;}#yiv3889154528 #yiv3889154528activity span 
.yiv3889154528underline {text-decoration:underline;}#yiv3889154528 
.yiv3889154528attach 
{clear:both;display:table;font-family:Arial;font-size:12px;padding:10px 
0;width:400px;}#yiv3889154528 .yiv3889154528attach div a 
{text-decoration:none;}#yiv3889154528 .yiv3889154528attach img 
{border:none;padding-right:5px;}#yiv3889154528 .yiv3889154528attach label 
{display:block;margin-bottom:5px;}#yiv3889154528 .yiv3889154528attach label a 
{text-decoration:none;}#yiv3889154528 blockquote {margin:0 0 0 
4px;}#yiv3889154528 .yiv3889154528bold 
{font-family:Arial;font-size:13px;font-weight:700;}#yiv3889154528 
.yiv3889154528bold a {text-decoration:none;}#yiv3889154528 dd.yiv3889154528last 
p a {font-family:Verdana;font-weight:700;}#yiv3889154528 dd.yiv3889154528last p 
span {margin-right:10px;font-family:Verdana;font-weight:700;}#yiv3889154528 
dd.yiv3889154528last p span.yiv3889154528yshortcuts 
{margin-right:0;}#yiv3889154528 div.yiv3889154528attach-table div div a 
{text-decoration:none;}#yiv3889154528 div.yiv3889154528attach-table 
{width:400px;}#yiv3889154528 div.yiv3889154528file-title a, #yiv3889154528 
div.yiv3889154528file-title a:active, #yiv3889154528 
div.yiv3889154528file-title a:hover, #yiv3889154528 div.yiv3889154528file-title 
a:visited {text-decoration:none;}#yiv3889154528 div.yiv3889154528photo-title a, 
#yiv3889154528 div.yiv3889154528photo-title a:active, #yiv3889154528 
div.yiv3889154528photo-title a:hover, #yiv3889154528 
div.yiv3889154528photo-title a:visited {text-decoration:none;}#yiv3889154528 
div#yiv3889154528ygrp-mlmsg #yiv3889154528ygrp-msg p a 
span.yiv3889154528yshortcuts 
{font-family:Verdana;font-size:10px;font-weight:normal;}#yiv3889154528 
.yiv3889154528green {color:#628c2a;}#yiv3889154528 .yiv3889154528MsoNormal 
{margin:0 0 0 0;}#yiv3889154528 o {font-size:0;}#yiv3889154528 
#yiv3889154528photos div {float:left;width:72px;}#yiv3889154528 
#yiv3889154528photos div div {border:1px solid 
#666666;height:62px;overflow:hidden;width:62px;}#yiv3889154528 
#yiv3889154528photos div label 
{color:#666666;font-size:10px;overflow:hidden;text-align:center;white-space:nowrap;width:64px;}#yiv3889154528
 #yiv3889154528reco-category {font-size:77%;}#yiv3889154528 
#yiv3889154528reco-desc {font-size:77%;}#yiv3889154528 .yiv3889154528replbq 
{margin:4px;}#yiv3889154528 #yiv3889154528ygrp-actbar div a:first-child 
{margin-right:2px;padding-right:5px;}#yiv3889154528 #yiv3889154528ygrp-mlmsg 
{font-size:13px;font-family:Arial, helvetica, clean, sans-serif;}#yiv3889154528 
#yiv3889154528ygrp-mlmsg table {font-size:inherit;font:100%;}#yiv3889154528 
#yiv3889154528ygrp-mlmsg select, #yiv3889154528 input, #yiv3889154528 textarea 
{font:99% Arial, Helvetica, clean, sans-serif;}#yiv3889154528 
#yiv3889154528ygrp-mlmsg pre, #yiv3889154528 code {font:115% 
monospace;}#yiv3889154528 #yiv3889154528ygrp-mlmsg * 
{line-height:1.22em;}#yiv3889154528 #yiv3889154528ygrp-mlmsg #yiv3889154528logo 
{padding-bottom:10px;}#yiv3889154528 #yiv3889154528ygrp-msg p a 
{font-family:Verdana;}#yiv3889154528 #yiv3889154528ygrp-msg 
p#yiv3889154528attach-count span {color:#1E66AE;font-weight:700;}#yiv3889154528 
#yiv3889154528ygrp-reco #yiv3889154528reco-head 
{color:#ff7900;font-weight:700;}#yiv3889154528 #yiv3889154528ygrp-reco 
{margin-bottom:20px;padding:0px;}#yiv3889154528 #yiv3889154528ygrp-sponsor 
#yiv3889154528ov li a {font-size:130%;text-decoration:none;}#yiv3889154528 
#yiv3889154528ygrp-sponsor #yiv3889154528ov li 
{font-size:77%;list-style-type:square;padding:6px 0;}#yiv3889154528 
#yiv3889154528ygrp-sponsor #yiv3889154528ov ul {margin:0;padding:0 0 0 
8px;}#yiv3889154528 #yiv3889154528ygrp-text 
{font-family:Georgia;}#yiv3889154528 #yiv3889154528ygrp-text p {margin:0 0 1em 
0;}#yiv3889154528 #yiv3889154528ygrp-text tt {font-size:120%;}#yiv3889154528 
#yiv3889154528ygrp-vital ul li:last-child {border-right:none 
!important;}#yiv3889154528 

   

Kirim email ke