Pada Kamis, 19 Januari 2017 4:52, "jonathango...@yahoo.com [GELORA45]" 
<GELORA45@yahoogroups.com> menulis:
 

     

Jokowi Bertemu PGI dan KWI Bahas Intoleransi
RABU, 18 JANUARI 2017 | 23:08 WIBKetua Umum Persekutuan Gereja-gereja Indonesia 
(PGI) Henriette Tabita Hutabarat (tengah), Ketua PGI Albertus Patty (kanan) 
Sekretaris Umum PGI Gomar Gultom memberi keterangan pers usai bertemu Presiden 
Joko Widodo di Istana Kepresidenan, Jakarta, Rabu (18/1). PGI bersama 
Konferensi Waligereja Indonesia (KWI) bertemu Presiden Joko Widodo membahas 
problem intoleransi yang marak dewasa ini. (ANTARA)TEMPO.CO, Jakarta - Presiden 
Joko Widodo mengundang  perwakilan dari Persekutuan Gereja-gereja Indonesia 
(PGI) dan Konferensi Waligereja Indonesia (KWI) untuk meminta masukan 
keberagaman dan toleransi di Indonesia. Tokoh kedua agama itu diterima Jokowi 
di  Istana Kepresidenan, Jakarta, Rabu, 18 Januari 2017.

"Pak Presiden meminta masukan kepada KWI maupun PGI, apa yang selama ini 
digelisahkan. Jadi yang digelisahkan ya tentang multikulturalisme, peran 
pendidikan, revolusi mental," kata Menteri Sekretaris Negara Pratikno.

Dalam pertemuan itu, Pratikno yang turut mendampingi Presiden Jokowi, 
menjelaskan bahwa revolusi mental perlu dikuatkan di Indonesia.

"Dikatakan, perlu dikuatkan revolusi mental, perlu dikuatkan pemantapan 
Pancasila, mendukung tentang dibentuk unit kerja untuk pemantapan Pancasila," 
katanya.Ia menegaskan tidak ada pembicaraan yang lebih spesifik atau mengenai 
kasus yang sedang ramai berkembang termasuk penodaan agama dan organisasi massa 
yang meresahkan.

Terkait masalah ormas yang dianggap menjadi organisasi biang kerusuhan, 
Pratikno menyampaikan pandangan Presiden bahwa seluruhnya harus sesuai dengan 
hukum yang berlaku.

"Presiden mengatakan, ini penindakan bergantung pada hukum, sesuai hukum 
berlaku. Presiden itu taat hukum," kata Pratikno.

Dalam situsnya, pgi.or.id,  Persekutuan Gereja-gereja di Indonesia (PGI) 
menyatakan, pertemuan tersebut membahas sejumlah isu, di antaranya radikalisme 
dan intoleransi yang kerap terjadi belakangan ini di Indonesia.

“Berbagai bentuk aksi intoleransi dan pemaksaan kehendak yang marak terjadi 
belakangan ini adalah akibat dari sebuah proses panjang yang selama ini tak 
begitu dirasakan. Fenomena Nopember-Desember lalu adalah akibat dari pembiaran 
yang panjang, terutama di sisi ketimpangan ekonomi,” kata Jokowi seperti 
dikutip PGI.

"Kita sekarang ini melihat gerakan radikalisme yang dilakukan oleh 
organisasi-organisasi yang difasilitasi demi kepentingan politik tertentu. Oleh 
karena itu, kami meminta kepada Pimpinan PGI untuk menyampaikan kepada umat, 
bahwa pemerintah kini berupaya mengendalikan keadaan. Organisasi-organisasi 
yang meresahkan akan ditindak," kata Jokowi.

Menurut Presiden, sudah ada langkah-langkah yang ditempuh dan yang masih 
dipersiapkan. "Jangan ada anggapan pemerintah takut atau tidak melakukan 
apa-apa. Proses hukum satu demi satu sudah dimulai. Ketika menyangkut 
eksistensi kita sebagai bangsa, ini masalah serius, dan harus kita selesaikan. 
Kita hanya menunggu momentum yang tepat.”

Hal tersebut disampaikan oleh Presiden Jokowi untuk merespon keprihatinan yang 
diungkapkan oleh Pimpinan PGI dengan maraknya aksi-aksi intoleransi dan 
politisasi agama, yang mengganggu bukan saja hubungan antar agama, tapi sudah 
menciderai konstitusi. PGI juga menyampaikan keprihatinan dengan kecenderungan 
pemaksaan kehendak lewat pengerahan massa, sebuah kecenderungan yang kalau 
dibiarkan akan menghambat upaya penegakan hukum.

Dalam pertemuan itu juga dibahas masalah pendidikan di sekolah. "Sudah saatnya 
pendidikan dibebaskan dari paham-paham sektarian dan pemaksaan 
simbolik-simbolik keagamaan. Olehnya pendidikan budi pekerti dan nilai-nilai 
kesantunan akan segera dimulai," kata Jokowi seperti dikutip PGI.

Pada bagian akhir percakapan, juga dibahas masalah Rancangan Undang-Undang 
Perlindungan Umat Beragama (RUU PUB). Dalam percakapan ini, PGI dan Presiden 
sepaham, pembahasan isu sensitif seperti RUU PUB belum saatnya dilakukan di 
DPR, dalam konstalasi politik seperti sekarang ini.
ANTARA | PGI


  #yiv6088894887 #yiv6088894887 -- #yiv6088894887ygrp-mkp {border:1px solid 
#d8d8d8;font-family:Arial;margin:10px 0;padding:0 10px;}#yiv6088894887 
#yiv6088894887ygrp-mkp hr {border:1px solid #d8d8d8;}#yiv6088894887 
#yiv6088894887ygrp-mkp #yiv6088894887hd 
{color:#628c2a;font-size:85%;font-weight:700;line-height:122%;margin:10px 
0;}#yiv6088894887 #yiv6088894887ygrp-mkp #yiv6088894887ads 
{margin-bottom:10px;}#yiv6088894887 #yiv6088894887ygrp-mkp .yiv6088894887ad 
{padding:0 0;}#yiv6088894887 #yiv6088894887ygrp-mkp .yiv6088894887ad p 
{margin:0;}#yiv6088894887 #yiv6088894887ygrp-mkp .yiv6088894887ad a 
{color:#0000ff;text-decoration:none;}#yiv6088894887 #yiv6088894887ygrp-sponsor 
#yiv6088894887ygrp-lc {font-family:Arial;}#yiv6088894887 
#yiv6088894887ygrp-sponsor #yiv6088894887ygrp-lc #yiv6088894887hd {margin:10px 
0px;font-weight:700;font-size:78%;line-height:122%;}#yiv6088894887 
#yiv6088894887ygrp-sponsor #yiv6088894887ygrp-lc .yiv6088894887ad 
{margin-bottom:10px;padding:0 0;}#yiv6088894887 #yiv6088894887actions 
{font-family:Verdana;font-size:11px;padding:10px 0;}#yiv6088894887 
#yiv6088894887activity 
{background-color:#e0ecee;float:left;font-family:Verdana;font-size:10px;padding:10px;}#yiv6088894887
 #yiv6088894887activity span {font-weight:700;}#yiv6088894887 
#yiv6088894887activity span:first-child 
{text-transform:uppercase;}#yiv6088894887 #yiv6088894887activity span a 
{color:#5085b6;text-decoration:none;}#yiv6088894887 #yiv6088894887activity span 
span {color:#ff7900;}#yiv6088894887 #yiv6088894887activity span 
.yiv6088894887underline {text-decoration:underline;}#yiv6088894887 
.yiv6088894887attach 
{clear:both;display:table;font-family:Arial;font-size:12px;padding:10px 
0;width:400px;}#yiv6088894887 .yiv6088894887attach div a 
{text-decoration:none;}#yiv6088894887 .yiv6088894887attach img 
{border:none;padding-right:5px;}#yiv6088894887 .yiv6088894887attach label 
{display:block;margin-bottom:5px;}#yiv6088894887 .yiv6088894887attach label a 
{text-decoration:none;}#yiv6088894887 blockquote {margin:0 0 0 
4px;}#yiv6088894887 .yiv6088894887bold 
{font-family:Arial;font-size:13px;font-weight:700;}#yiv6088894887 
.yiv6088894887bold a {text-decoration:none;}#yiv6088894887 dd.yiv6088894887last 
p a {font-family:Verdana;font-weight:700;}#yiv6088894887 dd.yiv6088894887last p 
span {margin-right:10px;font-family:Verdana;font-weight:700;}#yiv6088894887 
dd.yiv6088894887last p span.yiv6088894887yshortcuts 
{margin-right:0;}#yiv6088894887 div.yiv6088894887attach-table div div a 
{text-decoration:none;}#yiv6088894887 div.yiv6088894887attach-table 
{width:400px;}#yiv6088894887 div.yiv6088894887file-title a, #yiv6088894887 
div.yiv6088894887file-title a:active, #yiv6088894887 
div.yiv6088894887file-title a:hover, #yiv6088894887 div.yiv6088894887file-title 
a:visited {text-decoration:none;}#yiv6088894887 div.yiv6088894887photo-title a, 
#yiv6088894887 div.yiv6088894887photo-title a:active, #yiv6088894887 
div.yiv6088894887photo-title a:hover, #yiv6088894887 
div.yiv6088894887photo-title a:visited {text-decoration:none;}#yiv6088894887 
div#yiv6088894887ygrp-mlmsg #yiv6088894887ygrp-msg p a 
span.yiv6088894887yshortcuts 
{font-family:Verdana;font-size:10px;font-weight:normal;}#yiv6088894887 
.yiv6088894887green {color:#628c2a;}#yiv6088894887 .yiv6088894887MsoNormal 
{margin:0 0 0 0;}#yiv6088894887 o {font-size:0;}#yiv6088894887 
#yiv6088894887photos div {float:left;width:72px;}#yiv6088894887 
#yiv6088894887photos div div {border:1px solid 
#666666;height:62px;overflow:hidden;width:62px;}#yiv6088894887 
#yiv6088894887photos div label 
{color:#666666;font-size:10px;overflow:hidden;text-align:center;white-space:nowrap;width:64px;}#yiv6088894887
 #yiv6088894887reco-category {font-size:77%;}#yiv6088894887 
#yiv6088894887reco-desc {font-size:77%;}#yiv6088894887 .yiv6088894887replbq 
{margin:4px;}#yiv6088894887 #yiv6088894887ygrp-actbar div a:first-child 
{margin-right:2px;padding-right:5px;}#yiv6088894887 #yiv6088894887ygrp-mlmsg 
{font-size:13px;font-family:Arial, helvetica, clean, sans-serif;}#yiv6088894887 
#yiv6088894887ygrp-mlmsg table {font-size:inherit;font:100%;}#yiv6088894887 
#yiv6088894887ygrp-mlmsg select, #yiv6088894887 input, #yiv6088894887 textarea 
{font:99% Arial, Helvetica, clean, sans-serif;}#yiv6088894887 
#yiv6088894887ygrp-mlmsg pre, #yiv6088894887 code {font:115% 
monospace;}#yiv6088894887 #yiv6088894887ygrp-mlmsg * 
{line-height:1.22em;}#yiv6088894887 #yiv6088894887ygrp-mlmsg #yiv6088894887logo 
{padding-bottom:10px;}#yiv6088894887 #yiv6088894887ygrp-msg p a 
{font-family:Verdana;}#yiv6088894887 #yiv6088894887ygrp-msg 
p#yiv6088894887attach-count span {color:#1E66AE;font-weight:700;}#yiv6088894887 
#yiv6088894887ygrp-reco #yiv6088894887reco-head 
{color:#ff7900;font-weight:700;}#yiv6088894887 #yiv6088894887ygrp-reco 
{margin-bottom:20px;padding:0px;}#yiv6088894887 #yiv6088894887ygrp-sponsor 
#yiv6088894887ov li a {font-size:130%;text-decoration:none;}#yiv6088894887 
#yiv6088894887ygrp-sponsor #yiv6088894887ov li 
{font-size:77%;list-style-type:square;padding:6px 0;}#yiv6088894887 
#yiv6088894887ygrp-sponsor #yiv6088894887ov ul {margin:0;padding:0 0 0 
8px;}#yiv6088894887 #yiv6088894887ygrp-text 
{font-family:Georgia;}#yiv6088894887 #yiv6088894887ygrp-text p {margin:0 0 1em 
0;}#yiv6088894887 #yiv6088894887ygrp-text tt {font-size:120%;}#yiv6088894887 
#yiv6088894887ygrp-vital ul li:last-child {border-right:none 
!important;}#yiv6088894887 

   

Kirim email ke