res : Wartawan tidak teriak boikot, yang teriak boikot adalah Jokowi . Tidak 
ada larangan tidak boleh berkunjung ke Israel, kalau tak salah Gus Dur pernah 
berkunjung ke Israel. Bukan itu  saja  pada masa  rezim Soeharto dibeli 
perlengkapan militer dari Israel, sekali pun NKRI tidak mengakui negara Israel. 
 NKRI menerima bantuan kepada korban tsunami 2004 dari Israel.

http://www.panjimas.com/news/2016/03/30/presiden-jokowi-teriak-boikot-wartawan-indonesia-yang-kunjungi-israel-jadi-pengkhianat/

Presiden Jokowi Teriak Boikot, Wartawan Indonesia yang Kunjungi Israel Jadi 
Pengkhianat
30 Mar 2016



JAKARTA (Panjimas.com) – Ironis, ketika Presiden RI Joko Widodo (Jokowi) 
menyerukan boikot Israel kepada dunia Islam, wartawan dari negara Muslim 
terbesar di dunia justru mengkhianatinya.

Padahal, sejak dulu, founding father bangsa Indonesia telah menegaskan 
penentangannya terhadap penjajahan Zionis Israel, hal itu sebagaimana 
disampaikan Presiden RI Pertama, Ir Soekarno.

“Selama kemerdekaan bangsa Palestina beloem diserahkan kepada orang-orang 
Palestina, Maka selama itoelah bangsa Indonesia berdiri menentang pendjadjahan 
Israel,” tegasnya.

Ketua Komite Indonesia untuk Solidaritas Palestina (KISPA), Ustadz Ferry Nur 
pun angkat bicara menyikapi hal tersebut. Ia mengecam kunjungan wartawan 
Indonesia ke negara penjajah Zionis Israel itu.

“Kehadiran lima wartawan Indonesia yang diundang Israel telah mengkhianati 
konstitusi negara, mengkhianati pendiri bangsa ini, mengkhianati rakyat 
Indonesia dan rakyat Palestina,” kata Ustadz Ferry Nur kepada Panjimas.com, 
Rabu (30/3/2016).

Selain telah mengkianati negara, Ustaz Ferry Nur juga menilai para wartawan 
media mainstream itu juga telah mendukung penjajah.

“Sangat memalukan serta telah memperlihatkan jati dirinya sebagai pendukung 
penjajah yang selama ini selalu berlindung di balik istilah jurnalis atau media 
independen,” tegasnya.

Ia juga mendesak aparat penegak hukum mengusut para wartawan yang telah membuat 
malu bangsa Indonesia tersebut.

“Kita meminta kepada pihak aparat penegak hukum untuk bergerak mengusut mereka 
karena telah membuat malu rakyat dan bangsa Indonesia yang baru saja menjadi 
tuan rumah KTT LB OKI di Jakarta,” tandasnya.

Untuk diketahui, penduduk dunia, khususnya negara-negara kaum Muslimin termasuk 
Indonesia, tentu masih ingat, pernyataan Presiden Joko Widodo (Jokowi) dalam 
KTT Konferensi Tingkat Tinggi Luar Biasa kelima Organisasi Kerja Sama Islam 
(KTT LB OKI).

Pernyataan bersejarah di KTT LB OKI dihadapan 605 delegasi dari 55 negara dan 
dua organisasi internasional itu adalah, Presiden Jokowi mendorong masyarakat 
internasional untuk memboikot produk Zionis Israel. (Baca: Presiden Jokowi: KTT 
Luar Biasa OKI Serukan Boikot Produk Israel)

“Negara-negara OKI mengutuk tindakan Israel. Kami menyerukan pengakhiran 
penjajahan Israel dan pembentukan negara Palestina atas dasar two state 
solution,” kata Presiden Jokowi kepada wartawan di Balai Sidang Jakarta, Senin 
(7/3/2016) demikian dilansir kantor berita Antara.

Aneh bin ajaib, bila Pemerintah Indonesia bersikap tegas -terlepas apakah itu 
sekedar pencitraan atau bukan- para wartawan media mainstream justru asik 
melenggang bertemu pucuk pimpinan Zionis, Perdana Menteri Israel, Benjamin 
Netanyahu, pada Senin (28/03/2016). (Baca: Pekan lalu, Ternyata Pejabat Deplu 
Israel Diam-Diam Kunjungi Indonesia)

Pada kesempatan itu, PM Israel mengatakan kepada delegasi wartawan Indonesia 
bahwa “Israel-Indonesia adalah sekutu dalam memerangi Islam radikal. Waktunya 
telah tiba untuk mengubah hubungan diatara kita,” ujarnya. (Baca: KEMLU Israel 
Umumkan Kunjungan Delegasi Wartawan Senior Indonesia)

Menyikapi hal tersebut, Ketua Komite Indonesia untuk Solidaritas Palestina 
(KISPA), Ustadz Ferry Nur menyatakan, bahwa kunjungan wartawan Indonesia ke 
negara penjajah Zionis Israel adalah sebuah pelecehan terhadap Indonesia. 
(Baca: Ketika Menlu Diusir, Wartawan Indonesia Asik Melancong Kunjungi Negara 
Penjajah Zionis Israel)

Pasalnya selama ini konstitusi Indonesia sebagaimana tertuang dalam pembukaan 
UUD 45, menentang segala bentuk penjajahan dan menjunjung tinggi kemerdekaan 
sebagai hak segala bangsa. Hal itulah yang melandasi Indonesia enggan membangun 
hubungan diplomatik dengan zionis Israel yang masih menjajah wilayah Palestina. 
[AW]
  • [GELORA45] Presiden Jokow... 'Sunny' am...@tele2.se [GELORA45]

Kirim email ke