http://suarapapua.com/2017/01/19/kapolres-jayawijaya-bantah-anggotanya-tidak-melakukan-penganiayaan-seorang-pendeta-kigmi-wamena/

Kapolres Jayawijaya Bantah Anggotanya Tidak Melakukan Penganiayaan Seorang 
Pendeta Kigmi di Wamena
Penulis Arnold Belau  -Januari 19, 2017 042

Pdt.Anius Hilapo di RSUD Wamena (Dok.Matius Murib)WAMENA, SUARAPAPUA.com — 
Kapolres Jayawijaya AKBP. Yan Reba mengatakan bahwa informasi yang beredar 
baru-baru ini di media mengenai penganiayaan seorang pendeta di jalan Irian 
Wamena akibat lakalantas pada tanggal 10 Januari 2017 adalah tidak benar.

“Memang ada isu pendeta dipukul tetapi tidak benar karena anggota saya pada 
tanggal 10 Januari mendatangi TKP yang ada di jalan Irian atas dan sampai 
disana kedua korban (Pendeta Tinanius  Hilapok dan Rudi Pagawak) yang dalam 
keadaan mabuk terjadi kecelakaan lalu lintas dan anggota memberikan pertolongan 
dan keduanya dalam keadaan tidak berdaya. Mungkin kita tidak tolong maka akan 
meninggal,” kata Kapolres Yan kepada wartawan di Mapolres Jayawjiaya, Rabu 
(18/1/2017).

Setelah membawa dua korban ke RSUD Wamena kata Kapolres, pendeta Hilapok tidak 
menyadarkan diri dan akibatnya pendeta Hilapok menyatakan dirinya dipukul.

“Setelah informasi tersebut masuk ke media social, Kapolda Papua langsung 
perintahkan Wakapolda dan Kabib Propam naik ke Wamena dua hari lalu dan kami 
konfirmasi kepada pihak gereja dan kami tanyai saksi baik keluarga maupun pihak 
rumah sakit. Semua menjelaskan hal yang sama yakni tidak ada penganiyaan kepada 
seorang  pendeta,”tutur Kapolres.

Ia lalu menjelaskan bahwa kasus pendeta Tinanisus Hilapok, Kepoliasian 
Jayawijaya telah menjalankan secara maksimal untuk memberikan perlindungan dan 
tidak sama sekali melakukan pemukulan. Selain itu ia juga berharap kepada 
masyarakat agar tidak menyamakan satu permasalahan lain dengan persoalan 
lainnya agar tidak ada tindakan yang berlebihan dari masyarakat.

“Sekarang kedua korban dan pelaku sedang melaksanakan persoalannya secara 
kekeluargaan dan kita harap jangan menyerap informasi dari media sosial yang 
tidak bisa dipertanggungjawabkan,” punkas kapolres.

Sebelumnya satuharapan.com, media yang berbasis di Jakarta memberitakan bahwa 
Pdt.Anius Hilapok dipukul dan disiksa setelah mengalami kecelakaan antara 
sepeda motor di jalan Irian Wamena, Kabupaten Jayawijaya, Papua.

Sebagaimana dikabarkan satuharapan.com kejadian itu tidak  firincikan yang 
dialami seorang pendeta gereja Kemah Injil Papua (Kigmi), Ketua Klasis Ibela, 
Jayawijaya itu. Tetapi, satuharapan.com menjelaskan, Matius Murib salah satu 
aktivis di Papua menyesalkan tindakan yang dilakukan oknum aparat keamanan yang 
semakin brutal dan emosional serta mengambi cara kekerasan sebagai jalan 
penyelesaian masalah di Papua.

“Semoga bisa diselesaikan secara kekeluargaan dan damai,” kata Matius Murib.

Pewarta : Elisa Sekenyap

Kirim email ke