-    
Ratusan Kiai Terbunuh Dalam Tragedi Ninja 98 yang Dikaitkan PKI, Apa NU Teriak 
Ulama Dinista?
Admin: Duta IslamDimuat: Kamis, 26 Januari 2017A- A+   
DutaIslam.Com - Saya membuat tulisan ini karena NU selalu dipojokkan. Saya coba 
bikin tulisan sederhana karena akhir-akhir ini ada semacam klaim ulama dari 
kalangan tertentu. Oke silahkan saja. Namun ada beberapa orang yang selalu 
mengatakan hal yang sama yakni: " bela ulama, ulama terdzalimi, ulama dinista 
dan sebagainya". Pertanyaan saya, ulama yang mana? Kalau boleh dijawab, ya 
tentu ulama versi mereka.   
   
Ulama versi mereka bagus, tapi apakah muhibbin (para pecinta) mereka mengadakan 
aksi bela ulama seperti sekarang, takala pembantaian ulama, guru ngaji, ustadz, 
tokoh-tokoh pada tahun 1998 di Jawa Timur dari Banyuwangi hingga merembet ke 
daerah-daerah sekitar seperti Situbondo? Bahkan korbannya rata rata dari 
kalangan Nahdhiyyin.   
   
Coba kita simak tulisan yang bersumber dari NU Online dalam kasus dan tragedi 
tersebut, "Gus Dur sebagai Ketua PBNU benar-benar geram melihat kenyataan itu. 
Namun ia tetap hati-hati. Gus Dur menyerukan agar orang NU tidak sembrono 
menuduh ada penyusupan Komunis, meskipun hal itu telah dilontarkan dan 
diprovokasi oleh Republika dan dikampanyekan militer. Seruan Gus Dur kemudian 
dibacakan oleh KH.Said Aqil Siradj di halaman Kampus UI, Salemba, Jakarta, pada 
1 Oktober 1998".   
   
KH. Said Aqil Siradj mengingatkan agar orang-orang NU tidak menjadi korban 
terus menerus. Masyarakat NU jangan mau menjadi objek yang dihadap-hadapkan 
dengan sosok yang dibuat-buat. Padahal kenyataannya pelakunya sangat terlatih, 
bukan bayangan yang dibuat-buat.   
   
Seruan ini untuk mengritik tuduhan para pejabat dan harian Republika yang dekat 
dengan ICMI, serta spanduk-spanduk DDII. Mereka mengaitkan pembunuhan berantai 
itu dengan gerakan komunis. Korban tertulis ada 256 orang, termasuk dari 
kalangan ulama. Lihatlah betapa hati-hatinya NU agar tidak terjebak isu 
komunis, padahal sudah jatuh korban. Bahkan kasus ini tidak jelas 
penyelesainnya.   
   
Pertanyaan saya adalah:   
   
      
      - Adakah orang NU heboh kerahkan massa untuk mengusut kasus yang 
jelas-jelas membunuh ulama tersebut?
      - Apakah NU teriak-teriak bela ulama dengan menuduh yang tidak sepaham 
dengan cap munafik?
      - Apakah ulama-ulama sekarang dibunuh seperti tahun 1998 itu?
      - Apakah NU mencak-mencak terprovokasi teriak-teriak PKI? Padahal sudah 
ada yang memancing isu komunis?
Maksud saya cukup sederhana, janganlah terlalu berlebihan seolah-olah banyak 
ulama dipenjara dan dibunuh, padahal para ulama (versi kami) adem ayem kok. 
Mereka masih sibuk mengurus pesantren, dakwah keliling, ngayomi masyarakat, 
pengajian, sholawatan dan merawat NKRI. [dutaislam.com/ ab]   
   
Keterangan:   
Nama penulis dan identitas disembunyikan oleh redaksi Dutaislam.com   
   
   


Kirim email ke