Mengapa dari mula tidak berjalan cepat,  ataukal biara lambat asal selamat, 
maka oleh karena ekonomi dibua jilid-jilitan sampai 12, jadi  apakah percepatan 
pada 2018 berkenaan dengan Pemilu 2019  supaya kembali menjadi bintang Pemilu? 
Apakah percepatan ekonomi ini bisa laju seperti apa yang dikatakan dalam lagu 
kuno : Laju-laju perahu  laju sampai ke Surabaya......??? Hehehehe

http://ekonomi.warta10.com/ini-alasan-jokowi-percepat-rencana-kerja-sektor.199918.html

Ini Alasan Jokowi Percepat Rencana Kerja Sektor Ekonomi pada 2018

Ekonomi Kamis, 02 Pebruari 2017JAKARTA - Meski baru memasuki bulan kedua pada 
2017, tetapi Presiden Joko Widodo (Jokowi) telah menggelar sidang kabinet 
paripurna yang salah satu agendanya adalah membahas Rencana Kerja Pemerintah 
(RKP), kerangka ekonomi makro, dan pokok-pokok kebijakan fiskal 2018.

Sekretaris Kabinet (Seskab) Pramono Anung menjelaskan, pembahasan agenda 2018 
itu karena memang Presiden dan Wakil Presiden Jusuf Kalla menginginkan adanya 
perubahan yang tidak terlalu mepet, memiliki waktu yang cukup, dan supaya ada 
pertumbuhan-pertumbuhan ekonomi yang berkualitas.

"Dari laporan, baik dari Menteri Bappenas maupun Menteri Keuangan, diharapkan 
pertumbuhan ekonomi pada tahun 2018 akan lebih baik dibandingkan dengan 
pertumbuhan pada tahun 2016 maupun 2017, karena memang ini momentum, waktunya 
pemerintah untuk bisa tumbuh secara lebih baik, secara lebih berkualitas, 
menurunkan gini ratio atau ketimpangan," kata Pramono seperti dilansir dari 
situs resmi Sekretariat Kabinet, Kamis (2/2/2017).

Dengan demikian, Presiden saat memimpin sidang Kabinet Paripurna, di Istana 
Negara, memberikan tugas kepada semua menteri agar semuanya dikonsentrasikan 
dalam melakukan pemerataan untuk mengurangi ketimpangan.

Pramono menjelaskan, walaupun gini ratio (rasio ketimpangan) di dalam 
pemerintahan saat ini terus turun, tetapi Presiden belum puas dengan penurunan 
dari 0,41 menjadi 0,39.

"Beliau (Presiden) tetap menginginkan penurunan itu lebih tinggi supaya 
kesenjangannya juga lebih rendah," tegasnya.

Penulis: Iwan Supriyatna Editor: Aprillia Ika TAG: Jokowi


Kirim email ke