Soal Penistaan Agama Ahok, Ini Kata PPP Kubu Djan Faridz 
http://metro.news.viva.co.id/news/read/885398-soal-penistaan-agama-ahok-ini-kata-ppp-kubu-djan-faridz
 
 "Soal DKI bukan soal agama, tapi kepentingan politik."
 
 Senin, 20 Februari 2017 | 22:03 WIB
 

 Oleh : Finalia Kodrati, Yasin Fadilah

 

 Humphrey R Djemat, Wakil Ketua Umum PPP (VIVA.co.id/ Lilis Khalisotussurur)

 

 VIVA.co.id – Wakil Ketua Umum PPP Humphrey Djemat menanggapi saksi yang 
dihadirkan pengadilan dalam kasus penistaan agama yang menjerat Gubernur DKI 
Jakarta, Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok. Menurutnya, saksi banyak yang tidak 
tahu persoalan.
 "Saksi pelapor itu bukanlah saksi pelapor yang mengetahui, melihat dan 
mendengar langsung kejadian atau pidato tersebut. Bahkan banyak saksi tersebut 
yang tidak tahu apa yang dia laporkan," ujar Humphrey saat menggelar deklarasi 
dukungan PPP kubu Djan Faridz di kantor pusat, Menteng, Jakarta Pusat, Senin 20 
Februari 2017. 
 Humphrey juga menilai, berdasarkan ahli bahasa, perkataan Ahok yang dinilai 
sebagai bukti penistaan agama tidak ada maksud menghina ulama. Melainkan, 
menyinggung para politikus yang memiliki kepentingan. 
 "Kalau seseorang itu mengemukakan sesuatu secara lisan dalam bentuk misalnya 
pidato, yang kadang-kadang bersifat spontan, dalam benak pemikirannya tidak ada 
ruang hampa. Itu pasti dalam pikirannya ada sesuatu yang sebenarnya dia 
ucapkan. Dan itu sebenarnya bisa terlihat jelas jika dikemukakan secara 
tertulis," ujarnya.
 "Berbeda dengan lisan, kemudian ditunjukkan buku Ahok 2008 pada ahli bahasa 
itu yang sudah diterbitkan, apakah ada kata-kata bahwa bohong itu ulama. Tidak 
ada padahal," ujarnya menambahkan. 
 Humprey menjelaskan,  yang dikemukakan oleh Ahok dalam bukunya ditujukan pada 
elite politik yang punya kepentingan.
 "Yang dikemukakan itu oknum politik yang menggunakan ayat tertentu untuk 
kepentingan di dalam kesempatan yang sama. Bukan ulama," katanya. 
 Di samping itu, Humprey menilai jika dikaitkan dengan pemimpin nonmuslim 
ataupun muslim, itu hanya berlaku di Jakarta. 
 
 "Karena ada juga yang nonmuslim didukung oleh partai Islam seperti di Papua 
Barat, ada Irene Manibuy dan Abdullah Manaray. Mereka katolik, basis Islam 
partainya dan tidak masalah. Untuk itu, kita melihat soal DKI bukan soal agama, 
tapi kepentingan politik sebenarnya," ujarnya menegaskan. (mus) 
 

 

  • [GELORA45] Soal Penistaan... jonathango...@yahoo.com [GELORA45]

Kirim email ke