Bukan ahok saja diundang, raja bali AW juga diundang saat raja Salman berada 
dibali.
Makanya di medsos banyak postingan miring yang keluar.
JIka Raja bali dan raja Salam duduk berduaan di kursi emas berarti sama-sama 
raja asli, tapi kalau satu raja duduk di kursi emas dan yang satu duduk dikursi 
kayu atau kursi besi berarti raja ini palsu

From: GELORA45@yahoogroups.com [mailto:GELORA45@yahoogroups.com]
Sent: Wednesday, March 01, 2017 4:35 AM
To: Yahoogroups
Subject: [**EXTERNAL**] [GELORA45] Raja Salman Mengundang Ahok Untuk Bertemu!



Raja Salman Mengundang Ahok Untuk 
Bertemu!<https://seword.com/politik/raja-salman-mengundang-ahok-untuk-bertemu/>






Raja Salman Mengundang Ahok Untuk Bertemu!
By Erika Ebener
Ga salah nih? Salah kayaknya. Masa Penista Agama malah diundang untuk bertemu 
dengan Raja Salman? Apa Sang Raja ...





BY ERIKA EBENER<https://seword.com/author/erika/> ON FEBRUARY 27, 2017
[https://i1.wp.com/seword.com/wp-content/uploads/2017/02/ahok_raja_salman_20170226_233817.jpg?resize=329%2C184&ssl=1]
Gubernur DKI Jakarta akan bertemu dengan Raja Salman dalam satu sesi acara 
resmi kenegaraan.

Ga salah nih? Salah kayaknya. Masa Penista Agama malah diundang untuk bertemu 
dengan Raja Salman? Apa Sang Raja tidak takut didemo? Atau tidak dimandikan 
jenazahnya kalau wafat nanti karena sudah mengundang Ahok? Itu loh hukuman 
sosial yang diberikan para Pendukung Islam Radikal di Jakarta. Ah itu hanya 
gurauan atas semua tekanan-tekanan yang sedang marak dilakukan pada Ahok.

Seperti terkena halilitar disiang bolong ketika saya mendapatkan kabar dari 
seorang teman bahwa Protokoler Pemprov DKI menerima surat dari Sesneg perihal 
undangan resmi dari Raja Salman kepada Ahok selaku Gubernur DKI Jakarta untuk 
bertemu pada tanggal 2 Maret 2017 nanti. Dalam hati saya berkata, kalau berita 
ini benar, berarti ada keberpihakan waktu pada Basuki Tjahaja Purnama atau 
Ahok. Semuanya terjadi setelah Ahok resmi menerima kembali jabatan Gubernur 
yang selama 4 bulan dipegang oleh seorang Plt Gubernur pada tanggal 11 Februari 
2017 lalu. Selama Plt Gubernur memegang tampuk Pemprov DKI, tidak ada satu pun 
kejadian penting yang terjadi kecuali penyusunan APBD yang memang sudah 
dijadwalkan.
Kedatangan Raja Salman ditengah goncang gancing isu penistaan agama oleh 
Gubernur DKI Jakarta adalah satu dari rencana Tuhan Yang Maha Kuasa. Duta Besar 
RI untuk Saudi Arab dan Organisasi Kerjasama Islam atau OKI, Agus Mahfud 
Abegebriel, pada wawancaranya di TV ONE mengatakan bahwa pihak Kerajaan 
mengusulkan 3 tanggal untuk kunjungannya ke Indonesia dan mereka memilih untuk 
datang pada tanggal 1 Maret 2017 setelah kunjungannya ke Malaysia selesai dan 
akan dilanjutkan ke Jepang.
Bapak Agus Mahfud Abegebriel menerima secara langsung konfirmasi dan kepastian 
kunjungan Raja Salman ke Indonesia pada awal Maret 2017 lengkap dengan susunan 
agendanya. Rancangan rencana kunjungan Raja Arab Saudi ini dilakukan sejak 
bulan Mei 2016. Hati Duta Besar kita sangat berbunga-bunga ketika menerima 
surat jawaban berkop warna hijau dari Raja Salman kepada Presiden Jokowi. Surat 
itu diawali tulisan “ila fakhamatil akh al-aziz Joko Widodo”, yang artinya 
“kepada yang mulia sahabat yang agung Joko Widodo”.
Dalam rombongannya, Raja Salman didampingi oleh 2 orang Menteri yaitu Menteri 
Urusan Pelayanan Sipil dan Menteri Urusan Perkotaan. Hal-hal yang akan 
dibicarakan pada pertemuan yang direncanakan akan terjadi pada tanggal 2 Maret 
2017 adalah seputar materi efektivitas birokrasi serta layanan publik.
Seperti kita ketahui bahwa Ahok berhasil merubah wajah birokrasi Pemprov DKI 
Jakarta menjadi sangat efisien.   Raja Salman sendiri sebelum dinobatkan 
menjadi Raja, beliau menjadi Gubernur untuk jangka waktu yang sangat lama. 
Prestasi-prestasi Ahok banyak dibicarakan dikalangan Warga Negara Indonesia 
yang bermukim di Arab Saudi, terutama dimedia sosial  dan hal ini terpantau 
oleh pihak Kerajaan.
Sepertinya status Gubernur DKI Jakarta sebagai terdakwa pada kasus Penistaan 
Agama tidak mempengaruhi pandangan Kerajaan Arab Saudi akan prestasi-prestasi 
yang telah Ahok raih selama menjabat menjadi Gubernur DKI Jakarta.
Sebagai Pintu Gerbang Negara, sangatlah penting membangun dan menata Jakarta 
secara cepat, modern, dan profesial agar kesetaraan dengan kota-kota besar lain 
di dunia segera terwujud nyata karena semua Tamu Negara akan selalu transit di 
Jakarta.
Hhmm, ini membingungkan saya. Disatu sisi, orang yang menyuarakan penolakan 
atas diri Ahok dengan dasar Penistaan Agama dan bahkan mengancam bahwa 
mesjid-mesjid mereka tidak akan menerima untuk memandikan Jenazah bagi Muslim 
yang mendukung Ahok, disisi lain kejadian demi kejadian seolah memperlihatkan 
pada kita pihak mana yang sebenarnya sedang melakukan kesalahan.
Selama ini kita selalu disuguhi berita-berita yang menyangkut Ahok, selalu 
Jokowi yang dikambing hitamkan. Sampai ketika Ahok semobil dengan Jokowi 
menggunakan mobil RI 1 untuk mengecek proyek MRT pun nyinyiran dari gedung 
hijau langsung kita dengar. Tapi kali ini adalah Raja Salman! Seorang yang 
tidak mungkin bisa dibisiki atau dipengaruhi!
Atau mungkinkah ini semua akibat dari penolakan atas sebuah permintaan maaf 
yang sudah Ahok sampaikan?
Saya tidak tahu, yang pasti pihak Protokoler Pemprov DKI sudah menerima surat 
dari Sesneg mengundang Ahok secara resmi selaku Gubernur DKI Jakarta untuk 
bertemu dengan Raja Salman dalam satu sesi acara resmi kenegaraan pada tanggal 
2 Maret 2017.

  • ... Jonathan Goeij jonathango...@yahoo.com [GELORA45]
    • ... 'Karma, I Nengah [PT. Altus Logistic Service Indonesia]' ineng...@chevron.com [GELORA45]
      • ... jonathango...@yahoo.com [GELORA45]
    • ... 'Karma, I Nengah [PT. Altus Logistic Service Indonesia]' ineng...@chevron.com [GELORA45]

Kirim email ke